[V] Ghost Emperor Wild Wife: Dandy Eldest Miss

Chapter 995: Penyesalan dan Keputusasaan Liu Chenyi (4)

Kata-kata Qiu Feihua menyebabkan orang-orang di sekitarnya bingung untuk kata-kata dan jejak rasa malu melintas di wajah mereka.

Dia tidak menyaksikan Turnamen Dokter dan sebaliknya, menikmati dirinya sendiri tanpa menahan diri di rumah bordil hari ini. Setelah mendengar tentang Yun Luofeng yang melukai Liu Chenyi ketika dia kembali, amarahnya tiba-tiba meluap dan tumpah. Karena itu, dia masih belum mengetahui situasi mengenai turnamen tersebut...

"Yang Mulia, Kerajaan Tianyun..." Seorang pengawal takut Qiu Feihua akan terus kehilangan muka. Namun, tepat ketika dia mencoba memberi tahu dia tentang hasil turnamen, dia dengan tidak sabar diinterupsi oleh Qiu Feihua.

"Bagaimana dengan Kerajaan Tianyun? Setelah menyinggung Kerajaan Lanxiang kita, tidak mungkin untuk terus bertahan! Saya kira Liu Chenyi pasti telah mengalahkan Yun Luofeng selama turnamen, mengakibatkan dia menjadi marah karena penghinaan dan ingin membunuh! Jika Anda pecundang, Anda tidak boleh datang ke Turnamen Antar Kerajaan untuk kehilangan muka!"

Para penjaga yang awalnya agresif merasa malu setelah mendengar kata-kata Qiu Feihua dan berharap mereka dapat menemukan lubang untuk digali. Hanya para penjaga yang menemani Qiu Feihua ke rumah bordil yang tidak mengetahui situasinya. Mereka mengangkat kepala tinggi-tinggi dan membusungkan dada sambil dengan angkuh berdiri di samping Qiu Feihua.

Ye Ximo terperangah. Dia mengedipkan matanya saat wajahnya menunjukkan ekspresi bingung.

Apakah Qiu Feihua ini idiot? Untuk benar-benar mengklaim bahwa saudara iparnya kalah dari Liu Chenyi dan melukainya setelah menjadi marah karena penghinaan?

"Liu Chenyi memintamu untuk membalaskan dendamnya, tapi mungkinkah, dia tidak memberitahumu tentang hasilnya?"

Dia tidak menahan diri dan mengajukan pertanyaan yang ada di hatinya.

"Hasil apa?" Qiu Feihua mendengus. "Aku jelas tentang itu bahkan tanpa penjelasannya! Yun Luofeng, jika kau pecundang, kau harus kembali ke ibumu dan meminta susu. Berhentilah memamerkan dirimu di sini. Haha!"

Qiu Feihua tertawa gila.

Namun, dari pasukan dari Kerajaan Lanxiang, hanya beberapa yang tertawa bersama sementara yang lain sangat canggung sehingga mereka berharap bisa mati. Dalam situasi seperti itu, bagaimana mereka bisa tertawa?

Membuat pameran diri sendiri?

Saya khawatir orang yang membuat pameran adalah diri Anda sendiri, oke?

Namun, Qiu Feihua tetaplah Tuan mereka, jadi mereka tidak berani mengungkapkan ketidakbahagiaan mereka.

Secara bertahap, ada cukup banyak orang di sekitar halaman Yun Luofeng, dan beberapa telah berpartisipasi dalam Turnamen Dokter. Setelah mendengar kata-kata Qiu Feihua, mereka tidak bisa menahan tawa.

"Apa yang kamu tertawakan?" Qiu Feihua mengerutkan kening dan dengan dingin memandang ke arah mereka yang tertawa sambil berbicara dengan keras, "Jangan bilang apa yang kukatakan salah? Yun Luofeng adalah pecundang yang sakit dan Kerajaan Tianyun adalah eksistensi yang telah berada di peringkat paling bawah selama seribu tahun!"

Tiba-tiba, embusan angin kencang menyerang dan setelah Qiu Feihua pulih kembali, dia melihat sebuah kaki mendekat...

Matanya tiba-tiba terbuka lebar, dan tepat ketika dia akan mengutuk dengan marah, kaki itu menendangnya dengan kecepatan kilat dengan keras. Tubuhnya jatuh ke tanah dalam kekacauan yang menyedihkan sementara kebetulan mendarat di depan sepasang kaki.

"Ck ck, anak-anak muda saat ini benar-benar kejam!"

Qiu Feihua, yang memiliki perut penuh amarah, tiba-tiba gelisah dan marah setelah mendengar suara tua ini sehingga dia menghujani kutukan tanpa kendali. "Orang tua entah dari mana, enyahlah! Kalau tidak, berhati-hatilah atau aku akan..."

Dia dengan cepat bangkit dan berbalik, ingin terus mengutuk lelaki tua di depannya. Namun, wajah yang dikenalnya memasuki pandangannya dan menyebabkan matanya membelalak ketakutan.

"Kalau tidak apa?" Ge Yang samar-samar tersenyum dan bertanya dengan ramah.

Senyum ramah lelaki tua itu menyebabkan hati Qiu Feihua bergetar, mengejutkannya sehingga dia hampir menangis.

"Tuan Agung Ge Yang, mengapa kamu ada di sini?"