[V] Ghost Emperor Wild Wife: Dandy Eldest Miss

Chapter 900: Konspirasi Terungkap (2)

Di tanah, gadis kecil yang berpakaian mirip dengan Huohuo itu gemetaran dan matanya dipenuhi kengerian saat wajahnya menjadi pucat.

"Yang Mulia, dialah yang pergi ke Ruang Persiapan Obat Kekaisaran!" Pelayan istana melihatnya dan matanya tiba-tiba berkedip saat dia berbicara.

Setelah gadis kecil itu mendengar kata-katanya, dia menjadi semakin takut bahkan mengompol sementara sepasang matanya yang besar memandang sekelilingnya dengan ketakutan.

"Kaulah yang ingin meracuni Permaisuri?" Kaisar mengerutkan alisnya dan dengan dingin bertanya.

Mata gadis kecil itu memerah. "Aku... aku tidak ingin melakukan ini, tetapi bibiku menangkap orang tuaku dan memaksaku melakukan ini. Jika tidak, dia akan membunuh orang tuaku."

"Bibimu adalah..." Sementara Kaisar bertanya, dia tanpa sadar menatap Selir Shu.

Sejak gadis kecil itu ditarik oleh Ye Ximo, ekspresi wajahnya menjadi pucat pasi dan dipenuhi dengan keputusasaan.

"Selir Shu adalah bibiku. Karena ibuku menikah dengan suami yang malang, dia diusir oleh Selir Shu karena menodai status sosial keluarga. Ketika dia datang mencari kami kali ini, ibuku sangat senang, berpikir bahwa Selir Shu bermaksud mengizinkan kami untuk kembali. Siapa tahu dia akan langsung menangkap ibuku dan memaksaku untuk menyamar sebagai seorang gadis muda dan meracuni Permaisuri..."

Meskipun wajahnya dipenuhi rasa takut, kata-kata yang diucapkannya teratur dan jelas.

"Selain itu, saya tahu bibi saya ingin membunuh Permaisuri dan jika ini benar-benar terjadi, akan sulit bagi orang tua saya untuk lolos dari kematian. Oleh karena itu, saya tidak menambahkan racun yang diberikan bibi saya kepada saya, dan sebagai gantinya, saya hanya menambahkan tepung beras ke dalam rebusan."

Gadis kecil itu dalam hati menggigit bibirnya yang bergetar dan ketakutan di matanya tidak berkurang. Namun, untuk mencegah orang tuanya terlibat, dia harus mengatakan yang sebenarnya!

"Apakah kamu memiliki racun yang diberikan Selir Shu?" Kaisar bertanya.

Gadis kecil itu mengeluarkan bungkusan kertas dari kerahnya sambil gemetaran dan berdiri terhuyung-huyung, lalu berjalan menuju Kaisar.

Kaisar mengambil bungkusan itu dan menyerahkannya kepada Xuan Tian.

Setelah Xuan Tian mencium bau di dalam bungkusan kertas, wajahnya yang tua tiba-tiba berubah. "Ini adalah Serbuk Korosi Usus, racun yang sangat beracun. Sebelum mati, korban akan mengalami rasa sakit karena usus mereka terkorosi! Secara umum, seseorang tidak akan menggunakan racun seperti itu untuk menyakiti orang lain tanpa permusuhan yang besar!"

Mendengar ini, kulit Kaisar menjadi pucat. Dia tidak berani membayangkan, jika Permaisuri benar-benar mengkonsumsi racun ini, rasa sakit seperti apa yang akan dia derita?

"Selir Shu, kamu berani! Untuk benar-benar menggunakan racun seperti itu untuk bersekongkol membunuh Permaisuri. Pengawal, tangkap dia!"

Melihat para penjaga itu menuju Selir Shu, Jiang Mengyao dengan marah berteriak dan berdiri di depan Selir Shu.

"Saya ingin melihat siapa yang berani!"

Ekspresinya dipenuhi dengan kemarahan. "Ayahanda Kaisar, bagaimana Anda tahu jika orang-orang ini tidak bekerja sama untuk menjebak Ibunda Kekaisaran saya? Gadis kecil ini mengklaim bahwa Ibunda Kekaisaran saya adalah bibinya, tetapi mengapa saya belum pernah melihatnya sebelumnya?"

Gadis kecil itu menatap Jiang Mengyao dengan keras kepala. "Sebelum Selir Shu menjadi selir kekaisaran Kaisar, ibuku telah diusir dari keluarga! Tentu saja, kamu belum pernah melihatku karena ibumu tidak akan pernah mengizinkanmu bergaul dengan kerabat miskin seperti kami!"

Dibandingkan dengan pakaian bordir satin Jiang Mengyao, pakaian gadis kecil ini penuh dengan tambalan dan terlihat sangat compang-camping. Meski begitu, matanya pantang menyerah.

"Bocah busuk, aku tantang kamu untuk menjebak Ibunda Kekaisaranku lagi!" Jiang Mengyao dengan marah berbicara, "Ibunda Kekaisaranku memiliki temperamen yang baik dan tidak akan pernah melakukan hal-hal seperti tidak mengenali saudari perempuannya sendiri! Aku tidak percaya pada satu kata pun yang kamu katakan!"

"Meskipun kamu tidak percaya padaku, Yang Mulia percaya!"