Sepuluh

5.5K 392 20
                                    

Yang pertama kali Aiden rasakan saat masuk ke dalam rumah adalah tubuhnya yang terasa menggigil. Juga tatapan yang mendadak berputar-putar karena suara seseorang.

Dan semua itu tertangkap nyata di pandangan Kiara, dia terus memperhatikan ekspresi Aiden yang terlihat begitu tersiksa.

"Aiden, kamu baik-baik saja?" Tanya Kiara setelahnya, kakinya pun melangkah mendekat kearah Aiden. Berdiri dengan wajah khawatir.

"Ya." Hanya itu yang keluar dari bibir Aiden, dan setelahnya dia pun kembali masuk ke adaan rumahnya.

Mereka tiba di rumah hampir larut malam. Kiara yang merasa tubuhnya terasa sangat lelah pun tidak bertanya lagi. Membiarkan Aiden berjalan lebih dulu, sedang dia pun mengikutinya dari belakang.

"Aku akan mengurus beberapa pekerjaan, kamu istirahat lah lebih dulu." Ucap Aiden begitu sudah mengantar Kiara masuk kedalam kamarnya.

Kiara hanya mengangguk, tidak lagi bertanya. Membiarkan Aiden keluar dari kamar mereka.

Tubuh Kiara sudah sangat lelah, dan dia ingin cepat berbaring di ranjangnya. Dia ingin segara istirahat.

***

Cahaya mentari yang menembus tirai kacanya, juga kicauan burung mengusik tidur nyenyak Kiara.

Tubuhnya lebih terasa segar kali ini, apalagi semalaman dia tertidur sangatlah nyenyak.

Tapi ketika pandangan Kiara menoleh ke arah samping, di mana tempat tidur Aiden. Kening Kiara pun langsung mengernyit begitu menemukan tempat tidurnya kosong.

Bahkan masih nampak rapi dan dingin. Yang artinya, Aiden semalaman tidak tidur di kamar.

"Apa dia tertidur di ruang kerjanya?" Gumam Kiara pada dirinya sendiri.

Dia pun melirik kearah jam di atas meja nakas. Masih pukul tujuh pagi, yang artinya. Aiden seharusnya sudah bangun, bersiap berangkat bekerja.

Masih dengan wajah bingung, Kiara pun turun dari atas ranjang. Membernarkan pakaiannya yang sedikit berantakan.

Dia berniat mencari Aiden, dan tempat yang pertama kali harus dia kunjungi adalah ruang kerjanya.

Kiara berdiri di depan ruang kerja Aiden. Menatap pintu ruang kerja Aiden ragu. Apakah dia harus masuk ke dalam atau memilih berbalik dan menelpon Aiden? Menanyakan keberadaannya saat ini.

Dari awal mereka menikah, Aiden sudah mengatakan larangan keras pada Kiara untuk tidak pernah dekati ruang kerjanya.

Apapun yang terjadi, Kiara tidak di ijinkan untuk masuk ke ruang kerjanya.

Dan sekarang, Kiara berada di depan ruang kerjanya. Jika boleh jujur, Kiara merasa sangat penasaran dengan ruangan Aiden. Kenapa dia tidak di ijinkan untuk masuk? Dan Aiden pun melarang para pelayan untuk masuk, hanya Tomi lah yang di ijinkan untuk masuk. Atau mengurus apapun yang di butuhkan Aiden di dalam sana.

Setelah berperang dalam dirinya cukup lama, pada akhir Kiara pun memilih mengarahkan tangannya. Mengetuk pintu beberapa kali. Menunggu Aiden membuka pintu ruangannya.

Tapi sudah beberapa menit Kiara menunggu, Aiden tak kunjung keluar. Bahkan tak ada suara menyahut. Membuat Kiara semakin penasaran di tempatnya.

Dan pada akhirnya, Kiara pun memilih membuka pintu ruangan Aiden. Meski dengan sedikit ragu.

Hal pertama yang Kiara temukan di dalam ruangan Aiden itu adalah ruangan yang sangat terang. Hingga hampir menyilaukan kedua matanya.

Kiara harus memejamkan kedua matanya guna menghalau sinar terang dari ruangan itu.

Marriage Proposal(SELESAI); Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang