Tubuh Junghwan tersentak agak keras karena terkejut, dia membuka matanya secara tiba-tiba hanya saja tubuhnya tertahan oleh tubuh seseorang yang sedang memeluknya.
Junghwan sesak nafas dan dadanya sakit karena terkejut.
"Tidak papa, bernafaslah secara pelan, atur nafas mu tarik perlahan lalu buang."
Junghwan dengan baik mengikuti arahan dari orang yang ia tau di masa depan akan mati untuknya.
Ya betul siapa lagi kalau bukan Hamada Asahi.
Yang sekarang tengah memeluknya dengan erat seperti orang yang takut kehilangan.
Btw, dimana dia sekarang? Dan kenapa bisa dia ada bersama Asahi?
"Kenapa?"
"Ouh, tadi aku ingin ikut taxi yang kau tumpangi hanya saja supirnya mengatakan bahwa dia sudah memiliki seorang penumpang, tapi karena berhubungan kamu tidur jadi aku ikut dan membawamu kerumahku."
"Apa? Aku tertidur?"
"Hemmm, jangan khawatir aku tidak akan menyakitimu kok."
Iya sekarang tapi nanti?.
Junghwan hanya termenung jika di katakan takut tentu saja dia takut, apalagi waktu kejadian kecelakaan itu akan datang dua bulan lagi dari sekarang.
Dan bayang-bayang tentang kecelakaan itu terus saja mencul membuat kepalanya sakit bukan main.
"Apa kepalamu sakit? Kemari aku akan memijitnya."
Junghwan hanya diam, karena diam itu sama dengan keselamatan nyawanya.
Dia harus sekuat tenaga agar tidak membuat Asahi tertarik dengannya.
HANYA SAJA diammu itu Junghwan yang membuat Asahi malah tertarik.
"Aku mau pulang."
"Baik aku akan antar sebelum itu makan malam dulu?"
"Malam?"
"Ya ini sudah malam, mau jam 8."
"APA?"
Junghwan kembali terkejut untuk kesekian kalinya tolong kuatkan dada Junghwan yang terus-menerus di buat sakit karena terkejut.
"Aku akan mengantarmu pulang jadi."
"Tidak aku mau sekarang, aku mohon."
Tatapan mata yang awalnya itu terlihat Dingin dan sekarang melembut dan sedikit berkaca-kaca membuat Asahi tertegun.
"Menarik."
Hanya dalam hati Asahi mengatakannya karena sekarang dia sibuk menenangkan Junghwan yang di Landa rasa takut.
"Tenang aku antar sekarang ayok."
Junghwan mengikuti Asahi yang pergi ke garasi mobil dan ikut masuk ke dalam mobil setelah Asahi memintanya.
"Aku akan berbicara pada ibumu jadi kamu tidak perlu khawatir."
"Tidak perlu."
"Hemmm?"
"Tidak perlu sekarang pulanglah, dan juga terimakasih."
Mereka dengan cepat sampai di kediaman keluarga Junghwan karena memang jalan hari ini sangatlah lenggang.
"Tapi....?"
Belum Asahi sempat menyelesaikan kata-katanya Junghwan sudah tidak terlihat setelah masuk kedalam rumahnya.
"Menarik sekali."
"Asahi?"
",Ouh? Jaehyuk-ya? Ada apa? kenapa kamu bisa ada di sini juga?"
"Seharusnya aku yang bertanya apa yang kamu lakukan di rumah Junghwan?"
"Kamu mengenalnya?"
Jaehyuk diam mendengar itu.
"Bisa di katakan seperti itu."
"Heeee apa iya? Bisa saja kamu seorang penguntit ya? dasar mesum."
"HEY."
"Sudah, kau ikut denganku atau tetap di sini?"
"Tentu saja....aku ikut."
...
Junghwan benar-benar kena marah oleh mamanya.
Bagaimana tidak jika seharusnya dia sudah pulang dari jam 5 sore malah terlambat sangat jauh dari yang ia katakan.
"Jadi? Bisa jelaskan?"
Junghwan takut tapi dia harus memberitahu mamanya.
"Aku tertidur di taxi dan..."
"APA KAMU TERTIDUR DI TAXI?"
Junghwan mengangguk pasrah.
"Baik, lalu?"
"Ada teman? Yang ternyata ikut satu mobil denganku jadi dia membawa ku kerumahnya karena tidak tau rumahku."
"Ya Tuhan Junghwan itu sangat berbahaya bagaimana jika teman yang kamu katakan itu jahat? Mama tidak mau minta-minta tapi berjanji lah jangan mengulanginya, kamu satu-satunya orang yang paling berharga untuk mama dan ayahmu nak."
Junghwan hanya mengangguk dalam pelukan mamanya yang menangis.
"Junghwan janji tidak akan mengulanginya lagi ma, jadi jangan nangis ya."
"Mama tidak akan menangis jika kamu tidak ceroboh seperti itu, besok akan mama antar kamu ke sekolah dan akan menjemput juga."
"Ma tidak perlu karena kak Eric yang akan menjemput Junghwan besok."
"Benarkah? Jika itu Eric Mama percaya ya sudah kamu bersihkan dirimu terlebih dahulu setelahnya makam malam, mama sudah buatkan sup ayam kesukaanmu."
...
Tbc..
Btw masakan kesukaan Junghwan ngarang banget aku buatnya, sebenarnya aku gak tau apa yang di suka Junghwan 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia Yang Palsu✓
De TodoGimana kalau permintaan Junghwan yang awalnya iseng-iseng malah jadi kenyataan? salah satunya? "semoga besok aku hidup kayak di drama-drama ya tuhan, kayaknya seru."