Bangun pagi Semua orang kumpul kayak biasanya di meja makan.
Mereka kira Junghwan masih sama kayak dulu kalau bangun langsung lupa sama siapa dirinya dan keluarga yang ia kenal.
Inilah alasan kenapa Junghwan tidak sekolah lagi, karena percuma pasti lupa juga.
Padahal pas bangun tadi?
Doyoung agak berat sebenarnya buat bangun karena merasa sangat lelah dia juga sedikit pusing tapi jam menunjukkan angka 6 kurang beberapa menit jadi dia harus mempersiapkan Junghwan agar selesai tepat waktu.
Karena Junghwan memiliki keharusan untuk makan bersama mereka setiap paginya walau kadang kakak-kakaknya tidak lengkap karena ada yang bekerja sampai ke luar negri dan membutuhkan waktu cukup lama di sana. Tapi gak papa yang penting setiap pagi kakaknya yang ada harus liat Junghwan dan mereka harus sarapan sama Junghwan.
Itu sudah menjadi wajib bukan sunah lagi.
Jadi sebelum membangunkan Junghwan, Doyoung membersihkan dirinya terlebih dahulu.
Dia bahkan mandi bebek kalau kata orang dulu, agar bisa cepat.
Dia juga melewatkan untuk keramas karena biasanya Doyoung selalu keramas belum lagi dia harus pergi bekerja nanti.
Setelah selesai dia kembali ke kamar Junghwan dan dapat di lihat Junghwan sudah bangun dari tempat tidurnya.
Dia duduk di pinggiran kasur, Doyoung mendekat.
"Ayok mandi habis itu kita makan."
Junghwan patuh dia di gendong dengan baik oleh Doyoung ke kamar mandi.
Hari itu Junghwan pernah bilang kan kalau di bertekad ingin bisa jalan lagi?
Jadi tadi saat bangun dan berusaha mengumpulkan nyawanya Junghwan mencoba untuk jalan.
Dia beberapa kali jatuh sebenarnya setalah 4 kali melangkah tapi karena tekad yang kuat.
Saat percobaan yang ke enam kali akhirnya dia bisa lebih dari 4 yakni 8 langkah bisa ia lakukan.
Padahal kemarin dia bisa 10 tapi kenapa sekarang hanya bisa 8? Itupun harus berulang kali dia mencoba.
Hanya saja Junghwan tidak ambil pusing walau dia tau kaki pemuda yang mirip dengannya ini sangat lemah.
Tapi tidak membuang takad Junghwan untuk sembuh dia malah semakin bersemangat.
Datangnya Doyoung juga pas di saat dia mulai istirahat, selain lelah dia juga merasa sakit di bagian tertentu karena jatuh.
Junghwan Sekarang di mandikan Doyoung dengan cepat juga.
Mereka awalnya mandi dengan tenang sampai perkataan Junghwan berhasil membuat Doyoung diam seribu bahasa.
"Kak Doy, hari ini yang jaga aku siapa ya?"
Doyoung masih diam setelah beberapa saat bahkan Junghwan sampai menepuk-nepuk pelan tangan Doyoung yang melamun.
"Kakak kenapa?"
"Junghwan kamu ingat sama Kakak?"
"Ingat, kakak namanya Doyoungkan?"
Doyoung semakin mempercepat mandinya Junghwan dia bahkan tanpa meminta persetujuan Junghwan memakaikan baju sembarang pada pemuda itu.
Intinya Junghwan tidak protes sudah itu bukan masalah.
Dia menggendong Junghwan menuju ke arah meja makan di mana semua sudah berkumpul.
"Doyoung kenapa lama sekali? Apa yang kamu lakukan?"
"Junghwan coba tebak siapa nama pemuda ini?"
Junghwan bingung begitu juga yang lain, bahkan Doyoung berani menghiraukan perkataan Hyunsuk barusan.
"Jangan bertanya seperti itu Doyoung, Junghwan tidak mungkin mengingatku."
"Kak Haruto kan?"
Semua bergeming, mereka terkejut bukan main.
"Lalu ini?"
"Kak Jaehyuk kan?"
"Junghwan?"
"Jihoon siapkan mobil kita kerumah sakit sekarang."
Tanpa di minta dua kali Jihoon segera menuruti keinginan Hyunsuk barusan.
Mereka bahkan tidak percaya setelah sampai di rumah sakit.
Junghwan di periksa oleh dokter khusus yang sudah mereka bayar hanya untuk mengurus Junghwan.
Jadi tanpa banyak waktu yang di buang, Junghwan akhirnya selesai di periksa.
Dan semua orang ada di ruangan dokter itu termasuk Junghwan yang di periksa juga ikut mendengarkan.
"Saya bisa menyimpulkan bahwa luka di kepala tuan So saat ini semakin membaik tapi untuk penyakit amnesia yang selalu kambuh setiap bangun sepertinya juga sudah sembuh hanya saja tidak langsung semua memori ada, saya sempat bertanya beliau mengatakan hanya mengingat hari kemarin saja sedangkan yang lalu tidak. Sepertinya kalian semua bisa memulainya dari hari ini untuk mengulang semuanya."
"Apakan amnesianya Junghwan akan kembali lagi dok?"
"Saya rasa tidak tuan, tapi jika itu terjadi kalian harus bisa bersikap baik karena penyakit ini cukup langka jadi baik-baiklah untuk menjaga tuan So. Kita tidak tau apa yang sebenarnya terjadi tapi sepertinya ini adalah berkat dari doa kalian semua jadi tolong tebuslah sekarang agar kalian tidak menyesal seperti saat itu."
Mereka semua mengangguk bersamaan sedangkan Junghwan? Dia jadi semakin penasaran dengan tubuh ini.
Sebenarnya apa yang terjadi?
...
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia Yang Palsu✓
AcakGimana kalau permintaan Junghwan yang awalnya iseng-iseng malah jadi kenyataan? salah satunya? "semoga besok aku hidup kayak di drama-drama ya tuhan, kayaknya seru."