2. Teruntuk Kamu Dia dan Mereka yang Belum Tau

2.5K 140 4
                                    

=======

Alibi jadi unlucky!

=======

"Kalian cepat berangkat ke sekolah, sudah siang." kata Taeyong yang masih pada posisi mengusap keringat Jeno dengan handuk.

"Lo pergi duluan aja Chan, kayanya gue ga pergi. Gue mau jagain Bang Jeno aja." bisik Beomgyu.

Akal-akalan saja. Sungchan tau betul tabiat kembarannya. Tapi tak mau ambil pusing, Sungchan memilih segera meninggalkan kamar kakaknya dan pergi ke sekolah.

"Mark kapan teman kamu datang?" tanya Jaehyun yang masih duduk di kasur, menatap putra berototnya yang terbaring.

Yang merasa namanya disebut segera mengangkat pandangan dari layar gawainya, "Sudah dekat Dad, Mark ke bawah dulu."

Setelah mendapat anggukan dari sang Daddy, Mark tak lantas melangkah. Pandangannya jatuh pada satu adiknya yang kini malah duduk nyaman di bean bag abu-abu. Jangan lupakan ponsel yang siap dengan posisi landscape.

"Bu." bisik Mark menggiring pandangannya untuk melirik ke satu titik dimana seonggok manusia berada.

Dalam diam Taeyong melangkah. "Arrrrgh!! Sakit bu!" pekikan itu bahkan membuat Jeno membuka sedikit matanya yang terpejam.

Mark dengan kekehan ringannya memilih turun untuk menunggu dokter yang tak lain adalah seorang teman.

"Kok malah main game? Kasian kan Uchan nungguin."

Beomgyu mengusap daun telinganya yang terasa menghangat.

Tidak sesakit itu karena Taeyong memang tak pernah benar-benar tega untuk menyakiti satupun dari keempat putranya yang selalu punya cara untuk menguji kesabaran.

"Uchan udah pergi juga. Gyu kan mau jagain Bang Jeno." cicit Beomgyu.

Helaan nafas Taeyong pertanda stok kesabarannya masih senantiasa tak berkurang, "Jung Beomgyu, ga ada alasan. Lagi pula ada Bubu, Daddy sama kakak yang jagain Bang Jeno. Sekarang cepat turun, kasian Uchan pasti nungguin."

Tak ada alibi lagi, Beomgyu memilih turun setelah berpamitan.

"Gagal deh, padahal tugas Pak Kim belum selesai. Lagian ngasih tugas udah kaya ngasih Kerja Rodi."

"Loh?"

Beomgyu yang sibuk mengoceh seketika tertunduk kagok. Langkahnya dibuat secepat mungkin melipir ke arah meja makan tempat dirinya meninggalkan tas.

Begitu berhasil meraih tas sekolahnya, Beomgyu berlari keluar dengan menggendong sebelah tali tas nya.

"Hey!!" laki-laki itu ikut berlari mengikuti arah Beomgyu pergi. "Mark! Ada maling!"

***

"Jeno baik-baik aja, Paman-"

"Bubu aja, Jun. Kaya sama siapa aja." potong Taeyong pada laki-laki yang ternyata adalah sahabat baik Mark saat sekolah menengah. Senyuman laki-laki seusia putra sulungnya itu terlihat merekah.

"Iya Bubu, hehe. Mungkin perubahan cuaca ekstrem dan Jeno kelelahan, jadi daya tahan tubuhnya menurun. Bubu ga perlu khawatir, Yeonjun siapkan resep buat Jeno, nanti Yeonjun kasih Mark." ucap laki-laki yang menyebut dirinya sebagai Yeonjun.

Lega. Wajah khawatir Taeyong untuk kedua kalinya kembali cerah pagi ini. "Kamu sudah sarapan? Tadi Bubu lagi siapin sarapan buat Mark sama Daddy nya, ayo sarapan sama-sama."

YOU (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang