26. Memang Hanya Terlihat Menawan Sang Burung dalam Sangkar Emas

966 92 2
                                    

=======

Mang eaaak?

=======

  
      "Jeno pulang ...." suara penuh semangat milik Jeno belum pernah gagal memecah atmosfer kediaman mewah keluarga Jung.

"Ih kok pulang sih?" celetuk anak manusia yang kini duduk bersimpuh di atas permadani tepat di bawah kaki ayahanda tercintanya.

Dialah Beomgyu yang sedang mengabdikan jiwa raganya untuk memijat kaki Jaehyun.

Sedang Taeyong dengan santai merebahkan kepala di bahu Jaehyun, menikmati kudapan selagi menonton tayangan di layar televisi.

"Gue smack down juga lo." ucap Jeno memiting kuat leher Beomgyu hingga sang adik melepas pijatannya dari kaki Jaehyun.

"Jen ...." tegur Mark yang sibuk dengan ponsel.

"Bang Markeu ...." sahut Jeno menirukan nada bicara si sulung. "Ini Uchan kemana?"

Mark menyodorkan ponselnya,

Sebuah gambar yang dikirimkan oleh Sungchan tampak di layar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah gambar yang dikirimkan oleh Sungchan tampak di layar. "Kumpul sama teman-temannya, habis potong rambut dia."

"Bahahahaa ... kenapa sih Uchan? Rambut cakep-cakep dipotong begitu. Bang, adek lo ga ada yang bener dikit, apa?"

"Emang ga ada yang bener tiga-tiganya!" sahut Mark telak membuat Jeno membuka mulut siap menginterupsi.

Jaehyun dan Taeyong memilih untuk menebalkan telinga, membiarkan para putranya bercekcok kosong layaknya radio rusak.

"Hah! Tau ah! Ga seru lo, Bang! Cil, HP lo kemana sih? Gue telfon dari tadi ga jawab-jawab!"

Seperti kehilangan jati diri sebagai kecebong teraktif setelah Jeno, Beomgyu bereaksi tak seperti biasa. Alih-alih balas mendebat, bocah itu malah menampakkan raut muram, dengan belah bibir bawahnya yang mencebik getir.

Ia lanjut memijat kaki Jaehyun.

Mark mengedik singkat saat Jeno meminta penjelasan darinya.

"Daddy, please kasih izin ya? Janji deh ga sampai jam sepuluh malam."

Mendengar rengekan Beomgyu, Jeno pun mengangguk paham. Adik kecebongnya yang satu ini pasti sedang dalam misi merayu orang tuanya untuk bisa pergi keluar, "Pfft ... enaknya jadi orang gede cuy, club yuk Bang."

"Bang!" tegur Taeyong yang disahuti oleh suara tawa pecah oleh Jeno dan Mark.

"Kalau Uchan ga ikut, nanti adek gimana di sananya?"

YOU (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang