19. Sesekali Tak Apa jika Memang Harus Jatuh

959 101 3
                                    

⚠ Typos alert ⚠

======

Prik banget brothers gue.

=======


        "Ayo dong Cil, ambil baju balap lo! Ngaku-ngakunya pas di US jagoan kart lo!" todong Jeno menunjuk adiknya yang melaju santai di lintasan.

        "Ayo dong Cil, ambil baju balap lo! Ngaku-ngakunya pas di US jagoan kart lo!" todong Jeno menunjuk adiknya yang melaju santai di lintasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cal Cil Cal Cil lagi, gue balik nih." sahut yang lebih muda tak mengindahkan cibiran sang kakak.

"Gue tabrak nih?" ancam Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gue tabrak nih?" ancam Jeno.

"Kak Na, pacarannya sama gue aja sih. Ketimbang sama manusia absurd ini."

"Yaudah ayo sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaudah ayo sini." sahut satu insan lain yang baru saja menghentikan kart di dekat Jeno.

"Gak! Gak! Gak! Ayo balapan aja," panik Jeno dan masih tetap memaksa.  "Yang kalah pulangnya pakai bus. Sepakat!" usul Jeno disertai tawa jahil.

Niat Jeno mengajak Beomgyu ke lintasan kart supaya mengalihkan sang adik yang masih kerap membaca atau mendengar berita tentang kembali terungkapnya identitas si anak Jung misterius itu.

Pun malam saat Max menyambangi kediaman keluarga Jung, tak lain juga untuk memastikan Beomgyu baik-baik saja saat berita mulai tersebar.

Dan nyatanya anak itu hanya berusaha baik-baik saja. Ia belum berdamai dengan masa lalu.

YOU (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang