20. Bukan Keadaannya yang Menakutkan tapi Terlalu Takut untuk Mencoba

921 93 3
                                    

=======

Bu, pada panas ga anaknya?

=======

             "Loh? Jae, kecebong kamu yang satu lagi kemana?"

Taeyong baru saja mendaratkan diri di lantai garasi keluarga Jung saat ketiga putranya melenggang meninggalkan mobil.

"Kecebong yang mana?" tanya Jaehyun santai keluar dari mobil.

Alih-alih menjawab, Taeyong memilih hanya mengedikkan dagu ke arah tiga putranya yang kini berdesakan di pintu. Berebut masuk.

"Oh yang pas bikin barengan sama suara kucing berantem ya? Sudah masuk duluan, mungkin." tak ambil pusing, Jaehyun merangkul pasangannya untuk segera menyusul masuk.

Taeyong berdecak malas, dengan langkah dihentakkan pria itu melangkah buru-buru, "Mark! Jeno! Sungchan!" suara lantang sang Bubu berhasil membuat tiga putra Jung menoleh serempak.

"Kalian tinggal Gyu dimana? Dalam lima menit kalian berempat belum kembali ke rumah. Ga ada yang boleh masuk rumah!"

Sepersekian detik hening.

Bahkan angin nyaris tidak berani menggoyangkan daun mawar yang berbaris anggun di taman depan. Agaknya angin juga takut terkena semprot omelan Bubu beranak empat itu.

Brak braaak brak

Bug

Vruum

"Oh, waw." cicit Jaehyun terkesima oleh live action yang disuguhkan oleh putra-putranya.

Pekarangan yang luas itu kembali senyap, meninggalkan bekas mobil Putra Jung yang baru saja hilang di balik gerbang tinggi.

Usai dengan tatapan kosongnya, Jaehyun kembali membumi begitu menyadari pria bergaris wajah tajam yang berdiri di beranda kini bertolak pinggang. Sebelah alisnya terangkat, membuat tampilannya berkali lipat lebih galak.

"Jung nge-bug Jaehyun! Cari anak kamu sekarang atau semuanya batal datang ke acara lelang malam ini!"

Braak Brak Brakk

Bug

Vruuum

"Oh waw."

Taeyong menoleh saat mendengar sebuah suara di belakangnya. Itu Bibi Nam si kepala pelayan.

"Acara lelangnya ga jadi, Tuan? Saya sudah siapkan semua pakaian anak-anak."

Taeyong memijat pelan keningnya, tiba-tiba pening menyerang kewarasannya.

"Bibi Nam, jangan sering bergaul sama anak-anak ya. Saya pusing, orang normal di rumah ini semakin berkurang." pesan Taeyong sebelum masuk meninggalkan wanita paruh baya yang membungkuk kecil sambil mengucapkan kata maaf itu.

***

         

         

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YOU (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang