11. Ada Yang Lebih Sakit Dari Dipukuli

1.3K 92 7
                                    

=======

Adek cerita sesuatu sama kamu?

=======

        Kamar temaram yang menjadi hunian si kembar Jung sudah tidak terlihat adanya aktivitas selain bergelung di bawah selimut.

Pergulatan sengit yang sempat terjadi, berhasil dihentikan hanya dengan satu langkah tanpa tindakan fisik oleh Jaehyun.

Sang kepala keluarga hanya mengangkat tiga kartu kehidupan di tangan kirinya, dan sebuah gunting di tangan kanannya. "Stop or say good bye sama uang jajan kalian?"

Dengan masing-masing tanda kebanggaan, —Sungchan satu goresan di jembatan hidung, Jeno dua goresan di lengan dan kaki, serta Beomgyu lebam di pelipis kanan— ketiganya bergegas berdiri sebelum debit card mereka raib untuk kedua kalinya.

Memang ancaman bapak-bapak bukan main. Begitu kata Jeno.

"Chan, udah tidur?" tanya Beomgyu dari kasurnya.

Sang kembaran yang tidur membelakangi di kasur seberang berdeham sekali, "Udah." sahutnya tanpa rasa bersalah.

"Terlalu sering memaklumi dan menghibur diri kok lama-lama gue ngerasa, jauh di dalam batin gue jadi semakin toxic ya Chan?"

Tak menggubris jawaban Sungchan soal dirinya yang sudah tidur, Beomgyu tetap memulai deep talk yang sudah lama tak ia lakukan dengan adik kembarnya.

"Toxic?" ada pergerakan di kasur seberang. Sungchan membalik arah tidurnya menghadap Beomgyu.

Yang memiliki plaster di pelipis mengangguk kecil, "Gue."

Meskipun dengan selimut yang masih membungkus sekujur tubuhnya, Sungchan terduduk demi menantikan topik menarik yang Beomgyu lontarkan.

"Gue ga apa-apa, gue baik-baik aja, gue ga butuh pengakuan publik, dengan gue sedikit berdamai dengan masa lalu aja gue udah bahagia. Itu yang selalu gue bilang sama diri gue sendiri kalau lagi iri ngeliat kalian bisa bebas berinteraksi di luar sana.

"Tapi semakin gue mencoba untuk baik-baik aja, semakin gue melampiaskan ke keadaan, gue melampiaskan ke kalian. Dan playing victim atas diri gue sendiri."

Sungchan tak bisa diam saja. Bersama balutan selimutnya, laki-laki yang mendapat plaster di pangkal hidung itu berjalan dan duduk di sisi kasur Beomgyu.

Tangannya terulur untuk mengusap bahu bergetar kembarannya. Hatinya ikut berdenyut nyeri.

"Gue takut kembali harus jauh dari kalian." bisik Beomgyu yang segera membuat Sungchan menggeleng ribut.

Sang kembaran akhirnya memilih ikut merebahkan diri dan menepuk pelan bahu yang terlapisi selimut cokelat itu.

"Gue capek Chan, sakitnya ga bisa gue jelaskan. Kapan gue bisa berhenti jadi Beomgyu yang kaya gini?"

***

        Tok tok tok

Hampir dua menit Sungchan berdiri di depan pintu kamar orang tuanya, berusaha menebalkan telinga demi mendengar suara lirih dari dalam sana. Ia menunggu dengan sabar sampai penghuni kamar keluar.

Taeyong menyibak rambutnya yang terlihat berantakan. Dari sela pintu, Sungchan juga melihat Jaehyun yang baru saja menutup pintu kamar mandi dengan terburu.

"Ga mungkin Uchan minta saham tengah malam gini, kan?" ucap Taeyong dengan cengiran.

Putra bungsu nya mendengus saat penciumannya mendapati bau alkohol ketika sang Bubu berbicara.

YOU (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang