Kelompok yang di isi dengan sembilan anak SMA yang amat teramat nakal yang di juluki CALDERIOZ dengan orang sekitar
.
.
sembilan anak yang selalu ceria namun menyimpan banyak cerita kepedihan di hidup nya
.
.
.
.
Bel pulang telah berbunyi mereka pun menuju parkiran untuk pulang "Eh, gue nebeng sama lu ya, soal nya gue tadi di antar pake mobil" Zean "Em, oke yok Gass" Farhan Mereka pun pergi meninggalkan sekolah Saat di perjalanan mereka yang memenuhi jalan dengan motor mereka, padahal hanya sembilan motor "Eh, kita ke Vila gue yang dekat pantai yuk" Fino "Bagus juga tu ide, gas lah" Renzo Mereka pun pergi ke Vila Fino yang berada di dekat pantai, mereka tidak sering pulang ke rumah karna keadaan yang tidak mendukung dan akhirnya memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama "Eh, Apa kita beli Bir dulu ya" Ucap Apta sambil berteriak, karna mereka menaiki motor dengan sedikit kencang "Boleh, tuh" Aiden Mereka pun mencari supermarket untuk membeli bir, mereka telah menemukan supermarket dan berhenti di depan nya dengan motor yang berjejer "Lu aja lah yang beli, biar kita nunggu di luar" ucap farhan kepada apta "Em, oke lah Jas temanin gue" ucap nya yang mengajak jastin "Mandiri lu" "Cepat lah njirr" Mereka berdua pun masuk untuk membeli bir, saat masuk mereka langsung ke tempat di mana bir di letak. Dan mereka dikejutkan dengan berbagai minuman. "Eh, mau minum mana ya" Apta "Ya bir lah lol, lu gk usah anehh aneh mau beli yang mana" "Ya kan, biar milih dulu" "Dah, cepat lah ambil bir nya. Kita mau cepat nyet" "Sabar njirr" "Berapa bir nya? " "Ambil aja 10!? " "Banyak banget anjay" "Cepat lah, sok sikit lu kalo dah minum" "Heheh.. "
Mereka pun berjalan menuju kasir untuk membayar minuman mereka, setelah itu mereka pun keluar dari supermarket itu untuk melanjutkan perjalanan mereka, saat di perjalanan mereka hanya fokus ke jalan masing masing. Sampai tak lama nya mereka telah memasuki jalan yang cukup sepi untuk ke Vila, Vila Fino terletak di dekat pantai juga jauh dari perkotaan. Saat sampai Vila mereka langsung masuk untuk mandi karna hari semakin gelap, "Eh, gue mandi di luan ya" jastin "Gue dulu, lah" Renzo "Enak, banget otak lu orang gue duluan kok" Jastin "Eh, kamar mandi yang di kamar kan ada lol" Ucap Fino "Oh, iya lupa njir" Renzo "Alah bacot lu, sok lupa bilang aja lu mau ngajak ribut gue" jastin "Mata lu.. " "Udah mandi sana, mau mandi aja susah amat" Fino Mereka pun menuju kamar mandi yang berada memang mereka tidak hanya kali ini ke Vila nya Fino tapi sudah berkali kali karna faktor ekonomi nya mereka yaa..
Di tempat lain ada Farhan Zion dan Aiden yang asik bermain di ruang tamu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gambar nya ya teman teman
"Yoi, ayok lah ke halaman belakang biar minum" Fino "Emm, siapin aja lah dulu" Zion "Ya ayok, anjing masa gue aja" "Iya bener nyet" Mereka berempat pun berjalan ke teras belakang rumah yang langsung menghadap ke pantai. Reksa sibuk menyiapkan makanan dan minuman di meja sedangkan teman nya yang lain sibuk menghirup dan menghayati anggin malam di pantai Mereka pun telah berkumpul semua di halaman belakang dan memulai untuk minum bir. "Oh iya, kalin tamat SMA mau ke mana" ucap Zean kepada teman nya itu "Haduh, ya mana gue tau mau ke mana, sedangkan gue gak pintar sama sekali, sedang kan kalo jaman sekarang apa apa harus pintar" Ucap Apta "Iya, kalo gk pintar gk di anggap" Lanjut Alden "Haa, Terima nasip aja sih, kalo gue" Farhan "Sama, gue juga Terima nasip aja mau jadi apa kedepan nya" Zion "Kita, bakal kumpul lagi kayak gini gk yah. Kalo dah lulus" Renzo Mendengar perkataan Renzo mereka pun berfikir sejenak "Ya iya lah, masak kita pisah sih kita bakal kayak gini trus" ucap reksa Mereka pun meminun minuman nya sampai pukul 00:45. Mereka pun sudah mulai oyong dan kembali ke dalam rumah menidurkan tubuh mereka di mana mereka nyaman, Zean yang melihat teman teman nya itu tidur dengan nyenyak kembali memikirkan apa yang di ucapkan Renzo tadi, dia berfikir juga apa benar mereka akan seperti ini selamanya, apa lagi nanti nya kalo sudah ada pacar atau cewek yang dekat dari salah satu mereka, pasti sudah hancur di luan. Apa lagi sampai mereka menyukai satu gadis, apa mau di buat tapi Zean masih berfikir positif semoga saja mereka benar benar masih kayak gini sampai mereka dewasa nanti. Bahkan sampai mereka mempunyai anak dan istri, Zean pun membaringkan tubuh nya di samping Farhan dan tidur. . . .
Dia hanya tidak inggin mereka yang dia anggap keluarga pergi dari nya dan, karna jujur dia dan keluarga nya tidak begitu dekat bahkan bisa di bilang tidak akur satu sama lain . . . . . . .