Selesai makan mereka pun bermain di pantai yang berbeda dekat Vila bersama dengan Laila, saat sedang asik main di pinggir pantai Renzo yang mempunyai otak Jahil, menyipratkan air ke arah Apta, Apta yang meresa di jahili akhirnya membalas nya dengan menyiram Renzo dengan serangan bertubi tubi, mereka saling membalas, di sisi lain Jastin Aiden dan Fino juga ngikut menyiram satu sama lain, bahkan mereka juga berenang di pantai dengan Farhan Zion dan Laila, yang tadi niat nya hanya bermain sakarang menjadi berenang,
Reksa dan Zean yang melihat mereka dari jauh hanya bisa tersenyum. Karna mereka memutuskan untuk tidak ikut bermain alasannya malas, Laila yang dari jauh melihat Reksa dan Zean tidak main pun bingung apakah mereka tidak suka main di pantai atau karna dirinya yang membuat mereka mereka risih, karna saat makan tadi pun reksa sama sekali tidak tersenyum pada nya dan saat pertama berjumpa di belakang Vila pun dia tidak tersenyum begitu juga dengan Zean yang saat makan pun dia hanya melihat dengan wajah datar nya itu.
"Fin,.. " ucap Laila yang memanggil Fino
"Haa, kenapa Ai" Fino
"Itu mereka kenapa gak main sama kita, apa orang tu risih sama aku yah"
"Ahh, gak kok mana mungkin risih sama kamu, mereka emang gitu"
"Emm, aku jadi gak enak loh"
"Gak papa, orang tu emang gak suka main kayak ginian"
"Emm, gitu toh oke deh"
Mereka pun melanjutkan bermain airDrett.. Drett
Saat di rasa ponsel nya berbunyi dia pun mengeluarkan ponsel nya lalu melihat siapa nama siapa yang menelpon. Saat dia tau nama dari sang penelpon wajah yang tadinya senyum melihat temannya yang bermain seketika hilang dan hanya menyisakan wajah dingin dan datar nya. Dia pun mengangkat Telfon dari ibu nya, ya benar ibunya lah yang menelpon Reksa..
"Hallo.. "
"Nak, kamu di mana sayang. Tolong mama nak, mama butuh kamu"Mendengar itu Reksa pun menjadi bingung sebenci apapun dia dengan ibunya dia juga masih menyimpan rasa sayang yang teramat dalam pada ibunya itu.
"Mah, mama kenapa bilang sama Reksa"
"Papa kamu sayang, papa kamu!? "Mendengar kata itu Papa nya dia langsung marah, apa lagi sekarang yang dibuat oleh pria Berengsek itu kepada ibunya. Zean yang melihat wajah Reksa merah padam pun langsung tau siapa di balik telpon itu.
dia hanya menatap teman nya itu dengan wajah yang dingin"Papa kenapa mah? "
"Papa kamu nak, Hiks.. Hikss"Reksa pun semakin marah karna dia mendengar suara tangis dari wanita yang ia cintai itu.
"Mah, mama di mana sekarang biar Reksa ke sana jemput mama!? "
"Mama di rumah nak"
"Aku ke sana sekarang tunggu aku di sana"dia pun memutuskan sambungan telepon nya dengan sang mama.
Dia langsung masuk ke Bila untuk mengambil Jeketnya lalu bergegas pergi dari Vila itu dengan muka yang panik, Zean yang melihat itu tidak tinggal diam saja karna dia tau temannya ini kalo sudah panik dan nekat untuk pergi menaiki motor justru bukan ke tempat tujuannya tapi malah ke rumah sakit nanti nya
"Reksa.. Lu mau kemana"
Reksa tidak menjawab sama sekali dia hanya pergi dengan wajah yang merah padam dan dengan hati yang panik, Zean pun menyusul Reksa dengan berlari"REKSAAA.. "
Zean memanggilnya dengan berteriak yang membuat teman temannya yang berada di pantai menatap mereka berdua dari kejauhan
"Lu mau kemana ha"
"Gua mau pulang,, "
"Ya tenangin dulu pikiran lu baru lu bisa pulang"
"Gak bisa Ze, mama gua butuh gua sekarang juga"
"Tapi reksa nanti lu--"
"Gua bakal pelan pelan kok lu tenang aja"
Mendengar ucapan dari sang teman Zean pun membiarkan nya pergi pulang sendirian
Sebenarnya dia sangat kawatir tapi mau bagaimana pun teman nya yang satu itu kalo sudah menyangkut mama nya dia tidak perduli lagi dengan nyawa nya..
Reksa pun pergi dan Zean berjalan kembali ke Vila, saat berjalan dia melihat teman temannya berjalan menuju Vila. Saat temannya berhenti tepat di depan nya dia pun heran kenapa mereka sudah siap main apakah karna mereka sudah merasa dingin karna air lautnya atau karna apa?.
"Ze, Reksa kenapa" Ucap Fino
"Iya dia kenapa, kok pulang" Farhan
"Biasa lah!? " ucap Zean
Mendengar hal itu mereka pun langsung paham dengan kata kata temannya itu.
"Kalian kok udah berhenti aja, kenapa gak main lagi" ucap Zean
"Oohh, udah lah gua juga dah capek" Farhan
"Yaudah Yok ke dalam ngapain di luar" Zion
Mereka pun ke dalam Vila untuk membersihkan diri kecuali Zean yang tidak ikut main tadinya. Dia duduk di sofa dengan otak yang berfikir ke Reksa, dia sangat kawatir dengan temannya itu. Karna bagaimana pun dia adalah Ketua dari anggota Calderioz dan dia sudah menganggap mereka semua sebagai saudaranya.
Saat tengah duduk, dia tidak sadar kalo sudah ada Laila yang duduk tepat di samping nya.
"Emm, teman kamu kenapa pulang tadi" Laila
Mendengar itu Zean yang tadi nya tengah memikirkan temannya sekarang hanya menatap Cewek yang di samping nya.
"Pulang.. " ucap nya kepada Laila
"Iya pulang karna apa!? "
"Karna di suruh pulang"
"Emm, gitu toh.. Kamu tadi kok gak ikut main bareng kami"
"Gak suka"
"Gak suka ada aku ya"
"Bukan itu sih"
"Jadi,.. "
"Gak suka main air, nanti mandi lagi jadi nya"
"Oohh,, gitu toh aku kira karna aku"
"Gak lah"
"Heheh""Kamu pandai masak!? " ucap Zean
"Pandai.. Kenapa"
"Sana gih masak kami semua gak pande masak"
"Ohh, oke kalo gitu"Dia pun pergi untuk memasak makanan..
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALDERIOZ
ActionKelompok yang di isi dengan sembilan anak SMA yang amat teramat nakal yang di juluki CALDERIOZ dengan orang sekitar . . sembilan anak yang selalu ceria namun menyimpan banyak cerita kepedihan di hidup nya . . . .