CALDERIOZ

prolog

PRIA berambut hampir memutih sempurna tengah menutup sebuah majalah usang. Pria itu tersenyum kecil mengingat kenangan nya. Ia menolehkan kepala lalu menganguk sekali. Pertanda ia telah siap dengan cepat pengawal yang sedari tadi memperhatikan pria itu mengambil alih kendali kursi roda yang ia duduki.
"Tiba saat nya penyerahan jabatan ketua calderioz batch 30 yang akan diberikan langsung oleh bang barend"
Seru salah satu anggota calderioz penuh semangat. Dan disambut tepuk tangan yang memenuhi indra pendengar mereka bertepuk tangan menyambut calon ketua yang akan diangkat sebentar lagi. Ketua yang akan menjadi kepercayaan dan mebangaan semua anggota. Tak heran, upaya penyerahan jabatan kali ini sangat dinanti nanti oleh anggota yang berada di sana.

Laki laki bernetra hijau pekat bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan penuh percaya diri. Sesekali, iya melakukan tos ketika anggota lain mengucapkan selamat padanya.
Akhirnya, ia tiba di tengah ruangan yang dipenuhi ratusan anggota, lalu di hadapkan dengan pria lanjut usia itu. Meski sudah lanjut usia, namun Barend masih terlihat berwibawa dan berkarisma.

"Zean Aldaro"

Laki laki yang di pangil nama nya itu pun tersenyum dan menunduk sopan.

"Bang Barend"

Balasannya dengan suara penuh keyakinan. Barend menepuk pundak Zean sambil terkekeh, ia menyematkan cincin perak yang berukir CALDERIOZ pada jari Zean.
Cincin yang sama yang di miliki oleh semua anggota geng motor itu. Cincin yang menunjukkan identitas mereka. Hanya saja, di samping kiri atas huruf "C" cincin Zean terdapat mahkota raja untuk menjelaskan kedudukannya, sebagai ketua calderioz. Tidak membutuhkan waktu lama, para ketua calderioz batch sebelum nya memberi kan mandat kepada Zean. Kini, laki laki itu dipercaya untuk mempertahankan nama besar calderioz tetap di puncak kejayaannya dan tidak terkalahkan.

Sementara di tempat lain, tanpa mereka sadari ada sepasang mata berwarna coklat muda trus mengawasi setiap pergerakan geng motor calderioz..