Zean pun bangun dari tidur nya lalu bangkit berjalan menuju kamar mandi. Ia ingin berangkat lebih cepat ke sekolah karna ingin ke tempat seseorang sebelum nya, sepuluh menit berlalu ia pun keluar mengenakan seragamnya itu, Zean pun menuruni tangan dan menuju dapur untuk makan. Ia duduk di meja makan yang sudah diisi oleh keluarga nya itu,
"Kamu ngapain.. Makan di luar aja sana" ucap mamanya kepada Zean.
Ia yang melihat itu pun langsung berjalan pergi meninggalkan rumahnya, sebenarnya ia sangat malas tinggal di Sana. Waktu nya tingal sedikit lagi dan saat tamat SMA ia akan pergi ke Amerika dan tinggal di sana dengan teman-temannya, mereka sudah menabung untuk itu. Zean pun memberhentikan motornya tepat di depan rumah Reksa, Zean pergi ke sana karna ingin melihat keadaan mama dari temannya itu.
Saat ia masuk, Zean hanya melihat ruangan yang kosong di sana, hanya ada TV dan Sofa yang membuat rumah itu sangat sepi, Zean pun berjalan menaiki tangga dan berhenti di kamar seseorang, ya itu adalah kamar Reksa. Ia mengetuk pintu,
"Sa.. " Zean
"Yaa masuk aja " Reksa
Zean pun masuk ke dalam kamar itu dan menemukan temannya yang sedang memakai seragam nya.
"Lu kok gak ke sekolah. " reksa
"Aaa, itu gua mau liat keadaan mama lu" Zean
"Oh, liat aja ada di kamar kok"
"Gak papa kan. "
"Yaelah Kayak udah sapa aja lu.. Udah sana liat"
Zean pun pergi berjalan meninggalkan Reksa di kamar nya, lalu pergi ke kamar yang tidak jauh dari kamar Temannya itu. Zean pun membuka kamar itu dan menampakkan seorang wanita yang terbaring di atas ranjang nya, Zean pun berjalan mendekati dan duduk disamping tubuh wanita itu.
"Tante ini Zean.. " ucap Zean. Wanita itu pun melihat ke arah nya dan tersenyum tipis.
"Zean.. Kamu udah lama gak main ke sini ya, apa kabar sayang" ucap wanita itu.
"Baik kok Tan. Tante apa kabar juga, ada yang sakit gak tan" Zean
"Gak ada kok sayang, tante masih kuat. Kamu gak pergi sekolah Reksa mana"
"Ada di kamar tan. Bentar lagi berangkat kok"
"Hati-hati kalo naik honda ya"
"Iya tan Zean bakal hati-hati kok"
Tanpa Zean sadari Reksa sudah berada di pintu sambil melihat keduanya, ia pun berjalan mendekat dan jongkok di samping Zean.
"Mah. Eksa sama Zean pergi dulu ya" ucap Reksa sambil tersenyum
"Iya hati-hati yang sayang"
Mereka pun bangkit lalu pergi meninggalkan wanita itu. Mereka menaiki motor masing-masing dan berjalan ke sekolah. Sampai nya di sekolah mereka tidak menyangka bahwa sekolah mereka mengadakan acara sekarang, mereka sangat lupa soal itu. Teman-temannya pun berjalan mendekat ke arah mereka berdua.
"Haa, kenapa sih gak ada yang ngingat kalo sekarang acara sekolah. " jastin
"Itu lah muak gua di sini lagian. Pasti gak belajar kalo gitu kita di bengkel aja tidur-tidur" Zion
"Iya benar tuh daripada di sini kayak orang gilaa. Pasti nanti ada lomba iihh, mau mati gua bah" Aiden
"Haa dah lah yuk masuk kelas aja. Nanti kita di suruh bantu ngangkat-ngangkat barang lagi" Fino
"Yaudah ayok.. " Zean.
Mereka pun berjalan menuju Kelas nya, saat melewati lantai satu tempat adik kelas mereka, mereka melihat siswa-siswi yang berlalu lalang. Mereka pun berjalan dengan cepat, dan sampai lah mereka di kelas nya yang sepi sekarang ini karna semua nya sibuk membantu Di lantai satu. Mereka pun duduk. Dan dengan biasanya Reksa memainkan gitar yang berada di kelas.
"Ehh, Lu pada tau gak kenapa acara sekolah di buat.. " Farhan
"Gak tau emang karna apa..!? " Aiden
"Kata nya sih karna anak Kelas tiga mau lulus jadi mereka buat acara" jastin
"Aaa, kata nya juga banyak perlombaan loh, ada Frama, Nari, Futsal, bola dan basket" Farhan
"Lu kok gak ikut Den" Apa
"Aaa, kan untuk anak kelas tiga aja jadi ngapain gua ikut" Aiden
"Lah kok gitu. Kan untuk semua nya kata nya. Lagian kalo lu ikut pasti cewek satu sekolah langsung ngumpul buat semangatin lu" Renzo
"Iya.. Enak ya jadi lu" apta
"Haa, dah lah gak udah di bahas lagian kan udah telat. Lombanya sekarang" Fino
Mereka pun melihat dari luar jendela yang menunjukkan Siswa-siswi yang sangat Ramai di lapangan.
Mereka pun kembali duduk,
"Emm, gimana kalo kita liat orang nari" Renzo
"Yealah Cewek aja di otak lu" Zion
"Lah kan cuma liat doang gimana sih Lu" Renzo
"Haa, lapar gua bah" Apta.
"Iihh sama gua juga lapar" jastin.
"Tunggu aja. Nanti juga ada yang bawa makanan ke sini" Farhan
"Haa, siapa babu lu" Zion
"Kan nanti di kasih makanan, jadi kita tinggal tunggu sebentar lagi" farhan
"Yakin lu bakal di antar ke sini nanti kita malah di lupain lagi" Apta
"Percaya dah sama Gua.. Gak cayaan amat jadi orang" Farhan
"Ya mana tau kan" Aiden
Mereka pun menugu sambil melihat orang yang di lapangan dari jendela mereka. Dan seseorang membuka pintu kelas itu, Reksa yang melihat itu pun hanya terdiam sambil melihat nya.
"Jas.. Itu yang lu bilang" ucap Reksa
Teman-temannya itu pun melihat Reksa. Dan saat mereka melihat ke arah pintu yang menunjukkan seorang Gadis yang kelas nya di bawah mereka pun bersorak.
"Hore.. Datang kan apa gua bilang" jastin
"Aaa, iya-iya.. Ngapain masih di situ masuk sini" Zion
"Iya dah lapar gua nya" Jastin.
"Gua juga nih.. " Aiden
"Liat apa aja makanan nya. " Fino
Gadis itu pun memberi bungkusan yang terdapat makanan di dalam nya.
Aaa, pilih-pilih" Farhan
"Yoi.. Udah lapar nih" Zion
Mereka pun mengambil sesuka mereka.
"Tinggalin buat orang lain lah" Zean
"Siap Bos.. Tenang aja" Zion
Sembari mereka memilih gadis itu pun mengambil porsi dua makanan dan memberikan nya kepada Zean, Zean yang melihat itu pun, hanya menunjukkan meja, dan gadis itu menaruh makanan nya di atas meja itu, ia berjalan mendekat ke arah Reksa yang berada tak jauh dari mereka.
"Ini kak.. Buat kakak" ucap gadis itu.
Reksa melihat nya lalu tersenyum tipis. Gadis yang melihat itu pun hampir pingsan di tempat, siapa sih yang tidak akan pingsan kalo di senyumin sama Cowok yang populer kayak dia.
"Makasih.. Ya" ucap Reksa lalu melanjutkan bermain Gitarnya gadis itu pun kembali ke posisi semula nya.
"Aaa, makasih ya.. " Aiden
"Dah.. Semua kan kalo gitu lu bisa pergi makasih ya" Zion
"Ii-- Iya kak.. "
Gadis itu pun pergi meninggalkan mereka di sana...
.
.
.
.
.
.
.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/336807227-288-k691224.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CALDERIOZ
AcciónKelompok yang di isi dengan sembilan anak SMA yang amat teramat nakal yang di juluki CALDERIOZ dengan orang sekitar . . sembilan anak yang selalu ceria namun menyimpan banyak cerita kepedihan di hidup nya . . . .