Perjalanan

40 0 0
                                    

.

.

.

6:12.
Farhan gerbangun dari tidurnya, dia melihat sekeliling nya yang masih gelap. Farhan pun kembali menidurkan diri nya,
Namun berbeda dengan Apta, ia yang masih terduduk mengumpulkan nyawanya lebih dari Lima menit yang lalu, mungkin sekarang sudah Sepuluh menit lamanya. Apta pun berdiri dan Melihat teman-temannya yang masih tidur, kemudian Ia berjalan Ke arah kamar dan memasukinya. Ia juga melihat Laila yang masih Tertidur pulas. Apta pun berjalan keluar kamar dan Masuk ke kamar mandi Dekat dapurnya itu.
Tak lama Setelah nya ia keluar dengan keadaan segar, Apta mencari HPnya dan melihat jam yang menunjukkan pukul 6:31, Apta mengingat bahwa hari ini, adalah hari dimana mereka akan Kemping.
Dia pun mengambil kursi dan meletakkan nya pas di depan semua teman-temannya itu.

"BANGUNNN.. UDAH PAGI, NANTI KITA TELAT... "

Mendengar itu, mereka pun terbangun dengan keadaan kaget..

"Emm, apa sih nyet.. " Zion
"Bangun njirr, ketinggalan Bus nya" Apta
"Aaa, buta mata lu ini kami dah bangun bego" Renzo
"Yaudah sana mandi lu pada" Apta

Mereka kini telah berkumpul di meja makan, dan menunggu makanan yang dibuat oleh Farhan Dan Apta.

"Aku gak tau kalian bisa masak" Laila
"Emm, gak pala pandai kali kok" Apta
"Cepat lah ini dah jam 7:12 nanti telat, udah dia yang nyuruh cepat tadi. Sekarang malah lama" Zion
"Sabar Nyet, Lu liat ini gua lagi masak bukan lagi Main PS" Farhan

Tak lama Setelah nya, kini makanan telah berada di meja dengan wangi yang menggoda mereka semua.
Tak menunggu lama mereka pun Memulai, memakan semuanya.
Setelah makan Mereka pun bersiap untuk pergi,

"Emm aku pulang dulu ya" Laila
"Loh. Bareng aja sama kami nanti. Kami kan mau keluar juga" Zean
"Gak usah. Yaudah aku pergi ya, ingat kalo udah nyampe jangan lupa Vc aku ya" Laila
"Oke. aman tu, Kalo gitu hati-hati ya Ai" Apta
"Iya.. Aku pulang ya Fin" Laila
"Iya. Hati-hati Ai" Fino

Kini mereka telah Berada di stasiun Bus untuk berangkat Ke Bali.
Mereka,
Sembil Cowok itu melihat Putri yang kesusahan membawa tas nya. yang membuat mereka berjalan mendekat untuk membantu temannya itu,

"Woi.. " Zean

"Lah.dah datang lu pada. Biasanya aja telat. Ini tumben datang cepat" Putri

"Yaelah, ngeledek aja lu. Ini kami yang mau bantu jadi pingin pergi" Zion

"Ehh, jangan dong. Ini berat" putri

"Yaudah Awas, biar gua angkat" Fino

Fino pun mulai mengangkat Tas temannya. Tapi saat mulai mengangkat Fino merasa isi tas itu adalah Besi, Karna tasnya sangat lah berat.

"eh, ini isi nya apaan" Fino

"Kepo amat lu, udah bawa aja" Putri

"Masalahnya ini berat Njir" Fino

"Lu cowok gak sih, ngangkat Tas aja gak sanggup" Farhan

"Yaudah Lu sini yang ngangkat.. " Fino

"Yaudah sini" Farhan

Fino pun memberi Tas itu pada Farhan, Dan saat Farhan mulai mengangkat tas nya, yang benar saja Ini tas emang berat, membuat Farhan mengeluarkan seluruh tenaga nya untuk tas ini,


*Bagasi

Farhan pun sudah meletakkan Tas putri ke dalam bagasi Bus. Tak lama setelah nya, Siska yang melihat mereka dari jauh pun berjalan mendekat untuk bisa dengan mereka.

"Emm, Hai put.. "

"Ehh, Siska. Haii"

"Kamu dah siap"

"Udah kok. Aku gak sabar tau"

"Emm, sama dong aku juga"

Melihat Siska datang mereka pun menjadi diam seperti orang bodoh. Tak mau berlama Apta memberi kode untuk pergi dari mereka. Dan di setujui oleh teman-temannya itu.

"Kalo gitu kami pergi ya" Fino

"Aaa, Ya.. Makasih ya sekali lagi"

"Yoi.. Santai aja" Zion

Mereka pun berjalan meninggalkan Siska dan putri di sana.
Mereka sangat malas Dengan teman sekelasnya itu. Ya Siska, dia seperti ingin dekat lebih dengan mereka. Dan itu disadari oleh Sembilan cowok itu.

"Anak-anak ayo kumpul"

Mendengar Guru yang memanggil mereka semua. Zean dan teman-temannya pun berjalan mendekat,

"Oke kita akan berangkat ya.. Jadi saat mau naik ke Bus nya harus tertip Oke"

"Baik Pak.. " Ucap Murid serentak.

Mereka mulai memasuki Bus itu satu persatu.
Zean, dan teman-temannya berada tepat di belakang Putri dan Siska.
Saat mereka masuk ke dalam Bus.
Hanya sedikit bangku yang tersisa di dalam.

"Sis.. Ayo duduk sini sama aku, sampai aku kosong loh" Putri

Siska yang melihat Bangku kosong tepat di sebrang Putri pun memilih duduk di sana, yang membuat putri hanya Tersenyum saja. Mungkin dia tidak mau duduk dekat nya.
Zean dan teman-temannya masuk dan melihat hanya tersisa sedikit bangku lagi.

"Ehh, ini bangku kosong ada lagi gak.. Kalo ada bilang" Farhan.

"Sini di sampai aku aja" Siska

Mereka yang melihat itu pun, hanya saling pandang.

"Di belakang ada tu tiga lagi. Zion, Farhan, ayo ke belakang" Apta

"Gua dekat Dini aja lah. Geser Din dikit din " Fino

"Gua sama Yuna dah" Renzo

"Jastin, Reksa, Sini ada dua yang kosong" Ucap salah satu Siswa

"Oke.. Ayo Sa.. " Jastin

"Gua di samping lu ya Zahra cantik, lu kan baik" Aiden

"Emm, awas aja lu kalo ribut" Zahra

"Lu ngapain berdiri di situ. Duduk woi" ucap putri pada Zean yang masih berdiri

"Gua sama lu aja"

Zean pun duduk di samping Putri, yang membuat Siska merasa tidak di anggap di sana, Padahal dia sudah memberikan tempat duduk kosong di samping nya,

Mereka pun memulai perjalanan dengan tertip.

CALDERIOZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang