Perkelahian

67 1 0
                                    

Saat gadis itu pergi. Di situ lah masuknya Siska ke dalam kelas, dan wajah mereka  seketika menjadi tidak senang degitu pun dengan Farhan yang tak suka melihat Siska.
Mereka pun Berusaha untuk tidak memperdulikan nya, walaupun mereka tau pasti ada saja perbuatan Siska yang menarik perhatian mereka. Siska pun berjalan menuju tempat duduk nya yang berada di samping Zean, dan yang pasti mereka akan dekat dengan Gadis itu, Siska pun duduk di kurainya lalu melihat HP nya. Sebelum melihat mereka kembali.
"Kalian gak ke bawah" Ucap Siska.
Mereka hanya diam saja yang membuat Reksa pun menghela nafas nya.
"Gak.. Malas" Ucap Reksa. Yang langsung mendapatkan tatapan Aneh dari teman-temannya itu. Mereka pun menarik nafas dan berusaha mengubah perilaku mereka.
"Emm, gitu, aku dengan Aiden pandai main Basket.. Kok gak ikut lomba nya. Pasti nanti menang" Siska
"Hahah, gak juga kok" Aiden
"Emm, tapi menurut aku kamu pergi menang karna kamu yang terbaik. Menurut aku yah" Siska
"Emm, Ya gitu lah" Aiden
"Kamu ngapain ke kelas. Di bawah udah siap" Fino
"Udah kok. Aku ke sini untuk istirahat" Siska
"Emm, gitu.. Di bawah gak dapat makanan yang di bagiin ya" Apta.
"Dapat.. Tadi udah di bagiin" Siska
"Emm, gitu.. " Apta.
"Turun yok.. Gua kepo gimana di bawah. " Reksa
"Ayok Gas.. " Farhan
Mereka pun pergi meninggalkan Siska yang sendiri di dalam kelas
Saat mereka keluar kelas, tak di duga Siska juga mengikuti mereka keluar kelas. Saat sampai di bawah mereka melihat teman sekelasnya yang sedang memindahkan Kardus.
Mereka pun membantunya
"Oalah Put.. Lu ngapain ha dah lah lemot Sok-sok ngangkat barang nanti jatuh nangis" ucap Zean yang mengambil alih barang tersebut. Siska yang melihat mereka begitu dekat dan terbuka kepada Putri pun merasa iri.
"Yaelah lebay amat lu pada. Gua kan juga mau kuat" Putri
"Kuat sih kuat nyampe rumah langsung nelfon tukang urut" Ucap Aiden yang langsung tertawa bersama temannya itu. Siska pun masih melihat mereka.
"Dih apaan sih lu pada, gak gitu kali ya gua" Putri
"Mana tau putri.. Lu bawa hati ahh. Gak seru mah" Fino
"Iya gua bawa hati sampai sesak hati gua dengar nya" Putri
"Hahah.. Lebay amat lu" Apta.
"Dah selesai.. " Zean.
"Oke makasih ya" Putri
"Ya.. Sama sama" Zean
"Emm, woi.. Kalian dekat sama Siska anak baru itu yah. Karna dia dari tadi liatin kita mulu" Ucap putri yang mengarah ke belakang mereka.
Mereka pun melihat ke belakang dan mendapatkan Siska sedang melihat mereka.
"Sis.. Sini" ucap putri
"Ehh, woi ngapain di panggil" Farhan
"Iihh gitu amat lu pada, " Putri
Siska pun berjalan mendekat ke arah mereka semua. Saat sampai di sana mereka hanya melihat Siska saja.
"Emm, tadi kamu belum dapat makanan kan" Ucap putri
"Aaa, belum putri" Siska
Putri pun mengambil makanan yang ada di tangan Zion dan memberikan nya pada Siska.
"Ehh, kok nya gua sih" Zion
"Diem.. Nih Siska ambil aja nanti dia bisa mintak lagi kok" Putri
"Emm, gak usah put.. Gak papa kok nanti aja aku yang mintak bagian aku sendiri" Siska.
"Gak papa ambil aja" Putri.
"Dia gak mau kok di paksa nanti dia jadi benci sama lu mau" Zion. Yang langsung mengambil makanan nya kembali dari putri, tapi tidak semudah itu putri menahannya di tangan nya dan memeluk nya dengan erat. Zion yang melihat itu pun tak menyerah iya berusaha merampas makanan nya kembali.
"Pelan-pelan Zion dia lemah" Ucap Zean, Siska yang mendengar itu pun sangat iri pada nya dahkan. Zion tampak Sangat dekat dengan Putri.
"Mintak.. mintak putt" Zion
"Gak.. Ini untuk Siska, pelit amat sih lu" Putri
"Dia gak mau.. Jadi kasih ke gua sekarang" Zion
"Gua bilang gak ya gak" putri.
Mintak gak Zion pun berusa menarik kembali makanan nya itu, sampai Zion memeluk Putri untuk melepaskan makanan nya itu.
"Wahh, berani lu meluk gua yah" ucap putri
"Iya kenapa haa. Sekarang lebih baik lu kasih makanan nya" Zion
"Ze, Eksa,.. Liat Haa tamak banget teman lu sama gua" Ucap putri yang mengadu Ke Zean dan Reksa.
"Wahh, lu bilang aja mau makanan gua" Zion
"Emm, Siska gak mau karna makanan nya juga udah di tangan gua jadi ini punya gua" Putri
"Hahah, gak gua gak mau balikin gak"
"Ze liat teman lu"
"Udah lah Zi.. Nanti kita mintak lagi lagian kan lu masih ada makanan satu lagi" Ucap Zean.
"Huuuu,, " Ucap putri yang meledek.
Siska yang melihat sedari tadi pun sangat ingin menjadi Putri.
"Dah lah yok pergi.. " Farhan
"Emm, sana pergi lu pada.. Dan Zi jangan nyimpen dendam ke gua yah" ucap putri pada Zion
"Gua bakal nyimpan dendam besar sebenarnya buat lu" Zion
"Alah.. Lu mana tega sama gua" putri
"Hahah, iya gak tega kali pun sampai gua pingin nyampak lu ke planet mars ngerti lu" Zion
"Aaahh, lu mah gitu. " putri
"Dah lah ayok" Apta
Mereka pun pergi meninggalkan putri dan Siska di sana. Saat Zean dan teman-temannya jauh dari mereka berdua. Siska pun bertanya kepada Putri.
"Emm, put" Siska
"Ya, kenapa Sis kamu mau makanan nya" Putri
"Emm, gak aku cuma mau nanya" Siska
"Nanya apa.." putri
"Kamu udah lama dekat sama mereka, " Ucap Siska
"Aaa, udah lama kali pun dari kami SMP sih. " putri
"Aaa, gitu.. Pasti kalian dekat banget ya" Siska
"Emm, soal dekat sih gak terlalu karna mereka juga gak suka terlalu dekat sama Cewek" Putri
"Emm, gitu.. Kalo misalnya cewek yang dekatin mereka duluan gimana, mereka tetap gak suka" Siska
"Apa lagi tu. Orang tuh gak suka dekat atau di dekatin sama orang. Kecuali kamu mereka tertarik sama tuh orang baru mereka bisa neriman nya maupun cowok atau cewek" Putri
"Emm, kalo cowok gimana.. Mereka juga mau nerima" Siska
"Mereka juga gak mau nerima.. Mereka gak suka dekat sama orang lain. " putri
"Emm, oke kalo gitu makasih ya" Siska
"Iya.. Aku pergi ya" ucap putri lalu pergi dari sana. Siska memikirkan bagaimana cara agar mereka tertarik dengan diri nya sendiri. Karna sebenarnya ia sangat ingin menjadi teman dari sembilan cowok populer di sekolah itu. Dan Siska sangat iri dengan Putri. Dia memikirkan bagaimana kalo dia berteman dengan putri, pasti dia juga akan dekat dengan Zean dan teman-temannya itu.

.

.

.

.

CALDERIOZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang