Setelah Keluar dari UKS mereka kaget dengan keberadaan Zean yang sedang menunggu Di luar pintu,
"Lah lu dari mana aja dah Ze." Jastin
"Biasa.. "
"Main ngilang aja lu macam Sapiderman" Renzo
"Hahah, gak lucu dah yok ke kelas bentar lagi masuk"
"Cepat amat ke kelas nya" Fino
"Gua malas ke mana-mana selain ke kelas"
"Yaudah lah Yok kelas" Farhan
Mereka pun berjalan santai sambil berbicara
"Ehh aneh banget ya sama tu cewek" Farhan
"Aneh nya kenapa.. !? " Fino
"Ya aneh lah, dia mintak kita tetap di sana" Farhan
"Ya mungkin dia takut sendirian atau dia takut kalo dia bakal di tingal lagi orang itu pada datang dan Bully dia lagi" Reksa
"Emm, itu masuk akal juga sih. Tapi gak mungkin juga.. " Renzo
"Dah lah.. Kok bahas itu" Zion
"Hahah iya pula ya kok kita bahas kaya gituan sih" Farhan
"Aneh lu.. " Aiden..
Sesampainya di kelas mereka langsung mengambil tempat di pinggir jendela untuk memainkan Gitar seperti biasa.
"Ehh kita pulang bentar lagi kan. Ini dah mau 16:35 loh" Aiden
"Mungkin. Tapi kaya nya kita pulang jam lima lewat lah" Zion
"Gak ahh, hari ini jamkos semua pasti pulang cepat" Fino
"Iya juga ya, pintar lu" Renzo
"Emang dari dulu pintar lu aja yang bego" Fino
"Yaelah bangga amat lu, yang pintar aja gak banggain diri Ya gak Den" Ucap Renzo yang memandang Aiden
"Lah kok mandang Gua"
"Ya karna lu pintar"
"Hahah biasa aja kali"
"Dih pikme anjirr"
"Hahah anjing lu"
"Hihi becanda bro"
Sudah Sepuluh menit mereka menunggu kedatangan Bel pulang tapi tidak juga datang yang membuat mereka sudah seperti jamur.
"Njirr ini pulang nya kapan dah, lama amat" Aiden
"Itu lah. Apa guru ketiduran di kantor ya" Fino
"Kayak nya gitu sih" Zion
"Ahhh Dah lah ayok pulang di luan" Zean
"Lah nanti kita di bilang cabut" Farhan
"Gak,, lagian ini udah jam trakhir. Nanti juga pulang" Zean
"Iya pula kan, yok lah" Renzo
Mereka pun bangkit dan berjalan menuju keluar kelas. Saat berjalan mereka melihat begitu banyak anak tiga yang bermain Main di depan kelas nya, dan saat menuruni tangga mereka melihat Siska,
"Emm, Hai.. " Ucap Siska
Mereka yang mendengar itu tidak menjawab nya, mereka hanya melihat dan kembali berjalan melewati nya.
Saat di rasa sudah jauh dari Teman sekelasnya itu.
"Itu anak, udah di bilang gak usah sok kenal juga.. " Fino
"Itu lah. Caper banget sumpah" Farhan
"Emm, udah lah. " Zean
Mereka kembali diam dan jalan dengan wajah yang Dingin nya, saat sampai di kelas bawah yang dimana dipenuhi dengan Adek kelas yang sangat ribut,
"Iihh itu kan Calderioz kan.. " ucap salah satu siswi yang berdiri di depan kelasnya
"Iya-iya itu mereka iihh ganteng banget sumpah" lanjut siswi yang berada di samping nya.
Sembilan cowok ini memang dikenal Kasar dan Dingin di sekolah nya, karna sikap nya yang bodo amat kepada semua orang yang berada di sekolah.
Sesampainya di parkiran mereka langsung menaiki motor masing-masing. Dan pergi menuju gerbang, saat di gerbang mereka tidak melihat penjaga di sana, dan gerbang juga terbuka merasa aman mereka pun langsung tancap Gas meninggalkan sekolah untuk menuju markas, sampai di markas mereka langsung memasuki Nya dan menuju ruangan Komputer, mereka juga berbicara dengan Anggota lain yang sudah ada di sana sebelum mereka
"Ehh, lama lu pada kesini gua rindu" Ucap Faldi
"Hahah, bisa aja lu. Gua gak yakin kalo lu pada rindu" Aiden
"Gak cayaan ya kan" Zidan
"Iya deh iya hahah" Farhan
"Ehh, itu bos ngapain ke ruang komputer mulu sih, dari semalam rasa gua" Faldi
"Oh itu, biasa lah..!? " Fino
"Lah Si Zion mana" Alif
"Di luar dia nya" Aiden
"Kok gak masuk apa gak mau ketemu sama kami dia nya" Riski
"Hahah Gak lah mana mungkin, paling bentar lagi dia masuk" Farhan
"Tuh dia nya.. " Faldi
"Zi.. Lu lama banget masuk nya kaga rindu gua" Riski
"Hahah bisa aja lu pada. Gua juga kok" Ucap nya lalu masuk ke ruang komputer."FINO, FARHAN, AIDEN, ZION, APTA, JASTIN, RENZO,MASUK"
ucap Zean yang memangil mereka untuk masuk ke dalam Ruangan komputer itu
"Kami masuk dulu yak" Ucap Aiden
saat di dalam mereka melihat sebuah foto yang muncul di komputer, saat mereka mendekat untuk melihat lebih jelas, mereka kaget akan foto itu, yang melihat kan ayah dari temannya yang Mengandeng wanita itu.
"Ini kan--" Renzo
"Iya ini ayah reksa sama wanita simpanan itu" Zean
"Kalo gitu gua pergi langsung ya" Reksa
"Oke hati-hati lu dan reksa ingat jangan Lewat batas" Zean
"Tenang aja gua cuma mau bicara sama cewek itu doang kok" Reksa
"Dan iya, tolong temui gua sama dia di Kafe ya.. " lanjutnya
"Oke gua bakal urus itu" Zean
"Oke makasih ya, buat kalian semua yang udah ada di samping gua selama ini" Reksa
"Alah kayak siapa aja. Kita kan saudara" Renzo
"Iya, kita kan saudara" Aiden
"Oke kalo gitu gua pergi" ucap nya Dan pergi meniggalkan markas
"Oke buat kita semua, kita ikuti Reksa untuk mastiin kalo dia bakal Lewat batas sama tu cewek" Ucap zean
"Oke kalo gitu.. " Renzo
Mereka pun pergi setelah Reksa,
Di perjalanan Sebenar nya dia tau bahwa temannya itu akan mengikuti nya karna khawatir. Tapi dia hanya inggin berbicara dengan wanita itu tidak lebih. Reksa memberhentikan motor nya di salah satu Kafe tempat dia akan bertemu dengan Wanita simpanan ayah nya itu.
Dia berjalan mendekati wanita yang duduk sendiri itu. Dan duduk di kursi kosong yang ada di depan nya
"Maaf kursi nya uda---"
"Hai.. "
"Kamu.. Anak dari mas Yuda kan"
"Iya. Ternyata masih kenal juga ya"
"Ngapain kamu ke sini, oh iya gimana ibu kamu. Apa dia gak bisa makan dengan benar setelah bertemu saya" mendengar itu wajah reksa langsung memerah
"Maksutnya kamu pikir kamu lebih baik dari ibu saya ha"
"Ya jelas saya lebih baik dari nya bahkan saya lebih muda dari nya"Plakk.
Reksa memukul meja yang menjadi penghalang bagi mereka berdua
"Ayumi Larasati kamu pikir saya orang yang mudah dikalahkan ha. Ingat saya bakal balas dendam"
"Kamu gak bakal bisa balas saya"
"Hahah ibu kamu kayak nya mau mati ya soal nya kelamaan tidur di rumah sakit"
"Kamu dari mana kamu tau kalo--"
"Adik kamu juga lumayan cantik, saya jadi tertarik"
"Jangan berani-beraninya kamu ya"
"Kenapa kan saya hanya bilang.. "
"Kalo kamu sampai dekatin keluarga saya, saya bakal bilang ayah kamu"
"Oh, dia bukan ayah saya lagi jadi saya gak perlu takut"
"Kamu--"
"Saya gak mau berurusan dengan wanita jalang kayak kamu, tapi gimana ya kamu yang mancing Saya buat kayak gitu, kalo kamu gak berhubungan dengan ayah Saya. Mungkin Saya gak bakal kayak gini ke kamu"
"Dan.. Besok kamu akan mendengar Kabar soal ibumu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"AAAAA.. LIAT AJA KAMU KALO SEMPAT NYENTUH KELUARGA SAYA"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
CALDERIOZ
AksiKelompok yang di isi dengan sembilan anak SMA yang amat teramat nakal yang di juluki CALDERIOZ dengan orang sekitar . . sembilan anak yang selalu ceria namun menyimpan banyak cerita kepedihan di hidup nya . . . .