PAGI hari pun tiba Vania bangun terlebih dahulu dari Mahendra, saat Vania membuka matanya yang pertama ia lihat adalah seorang lelaki tampan siapa lagi kalau bukan mahendra Vania tersenyum saat melihat Mahendra yang masih tertidur dengan pulas dan pelukan nya juga tidak lepas sama sekali.
Vania mengusap kepala Mahendra dengan lembut "Endra... Ayok bangun udah pagi sekarang waktunya sekolah loh nanti telat" ucap Vania.
"Bentar lagi" ucap mahendra.
"Ya udah aku mandi dulu ya awas kalo aku selesai mandi ga bangun" ucap Vania.
"Hm"
"Ya udah lepas ini peluk nya" ucap Vania Mahendra pun langsung melepaskan pelukan nya dan ia kembali tertidur.
Vania pun langsung mengambil baju sekolah nya yang masih berada di dalam koper lalu ia memasuki kamar mandi dengan membawa bajunya tersebut.
Selang 15 menit berada di kamar mandi akhirnya Vania pun keluar kamar mandi dengan menggunakan seragam sekolah, saat Vania keluar Vania melihat Mahendra yang sudah bangun Mahendra sedang memainkan ponselnya entah dia sedang melihat apa.
"Cepet mandi ntar keburu telat" ucap Vania.
"Iya" balas Mahendra lalu ia pun segera beranjak dari tempat tidur nya itu lalu masuk ke dalam kamar mandi.
💐💐💐💐
Sekarang Mahendra dan Vania sudah berada di perjalanan menuju ke arah sekolah tadi sebelum ia berangkat Mahendra dan Vania di bawakan bekal oleh mama viona.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama tapi tidak lama-lama sekali karena Mahendra mengebut di jalan akhirnya mereka sampai di depan pintu gerbang, Vania pun turun dari motor mahendra.
"Jangan ke kelas dulu tunggu aku" ucap mahendra.
"Iya, ya udah cepet gih" ucap vania.
Mahendra pun segera memarkirkan motornya itu di tempat parkiran biasa.
Saat Vania sedang menunggu Mahendra yang sangat lama tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak vania yang lumayan cukup keras tepukan nya tersebut.
"Wehh Van lama banget kaga sekolah" ucap gissela.
"Heheh emang lama ya? Perasaan cuman 3 hari deh" ucap vania.
"Itu lama anjirt" ucap gissela lagi.
"Hehe ya sorry, by the way tumben ga sama Safira?" Tanya Vania.
"Ga tau tuh anak telat palingan, yaudah ayok ke kelas" ucap gisella.
"Duluan aja gue lagi nunggu Mahendra" ujar Vania kepada Gissela.
"Anjayy nunggu ayang" ucap gisella.
"Ya udah deh sampai ketemu di kelas nanti"ucap gissela lagi.
"Iya" ucap singkat Vania, dan gissela pun langsung pergi menuju ke dalam sekolah.
Tak lama setelah kepergian nya gissela Mahendra pun datang dengan tangan yang membawa satu rokok, "ayok ke kelas" ujar Mahendra.
"Ngapain bawa rokok? Mau ngerokok ?" Tanya Vania dengan wajah datar.
"E-ehh E-enggak kok" ucap mahendra gugup.
"Buang kalo ga ngerokok" ucap Vania dingin.
"Ga, gamau" ucap mahendra menolak.
"Kalo ga mau berarti mau ngerokok?" Tanya Vania masih dengan suara dinginnya itu.
"Tapi kan ga ngerokok sekarang nanti pas jam istirahat" ucap mahendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHENDRA EVAN ADIJAYA
Teen Fiction[SEBELUM BACA JANGAN LUPA UNTUK VOTE CERITA INI!] ~MAHENDRA EVAN ADIJAYA atau yang sering di panggil mahen tapi nama mahen hanya di panggil oleh orang-orang terdekat nya saja Mahendra adalah sosok pria yang sangat dingin, dan di kenal sangat jarang...