25. tentang mantan

102 2 0
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya vote dulu yuk biar aku tambah semangat!
.
.
.
.
.
🌷 Happy reading🌷

Sepulang sekolah tadi vania menceritakan semua kejadian yang ia alami mulai dari ia bertengkar dengan azallea hingga ia di tuduh menampar duluan azallea dan Zahra.

Hal itu membuat Mahendra yang mendengarkan cerita Vania sangat marah besar. Bagaimana bisa seorang guru bk dengan mudah nya percaya dengan seorang murid tanpa menguak lebih dalam kejadian tersebut. Mahendra sempat memukul setir mobil karena ia tak terima istri yang ia sangat cinta ia bahkan ia sayangi mendapatkan hukuman.

"Gapapa kamu jangan sedih. Urusan mereka biar aku yang ngadepin" ucap mahendra menatap Vania. Vania hanya bisa mengangguk saja sebagai tanpa jawaban nya.

💐💐💐💐

Sesampainya di rumah Mahendra dan Vania mendudukkan tubuhnya mereka di sofa ruang tamu. "Capek banget astaga" keluhan dari Vania.

"Capek ya? Istirahat sana ke kamar" ujar Mahendra.

"Gapapa, ga terlalu capek kok" balas Vania dengan memejamkan matanya tetapi ia tak tertidur.

Mendengar balasan dari Vania. Mahendra tak percaya ia langsung menggendong Vania ala bridal style. Vania yang mendapat gendongan secara tiba-tiba kaget. Mata yang semua tertutup kini terbuka dengan lebar dengan wajah yang tampak sangat terkejut.

"Kamu apa-apaan sih turun ga!!" Ucap Vania.

"Ngga mau aku tau kamu ngantuk" ucap mahendra yang masih terus berjalan di area tangga.

"Aku ga ngantuk" ucap Vania.

"Ya udah kamu temenin aku aja tidur" balas mahendra.

Sampai di kamar Mahendra membaringkan tubuh Vania di atas ranjang. Tak lupa ia membuka dasi dan ikat pinggang nya.

Mahendra langsung tidur di atas tubuh Vania. Vania yang menyuruh Mahendra untuk pindah sangat kewalahan, sebab Mahendra yang sama sekali tak mau pindah dari atas tubuh nya.

"Pindah ah kamu berat tau! Aku ga bisa nafas, kamu mau aku mati terus kamu jadi duda hah?!!" Ucap Vania dengan nada kesal.

"Vania bicara nya!!" Tegur Mahendra dengan nada yang sedikit meninggi.

"Maaf, ya udah kamu pindah lah berat tau"

Karena Mahendra merasa kasihan akhirnya ia pindah ke samping vania. Tangan nya kembali memeluk tubuh Vania dan ia menyembunyikan wajahnya di dada Vania. Vania tak menggubris Mahendra toh dia dan Mahendra sudah sah.

"Nanti malem anak-anak mau kesini kata nya" ujar mahendra.


"Ohh ngapain?" Tanya Vania.


"Ga tau katanya mau main" balas Mahendra sambil memejamkan matanya.

Saat tangan Vania masih mengelus rambut mahendra Vania bisa mendengar suara dengkuran halus yang asalnya dari Mahendra. Vania ingin melepaskan pelukan Mahendra untuk berganti baju tapi tidak semudah itu. Sebab, kaki Mahendra yang berada di atas paha Vania.

"Hufttt kalo gini gimana mau ganti baju coba" keluh Vania sambil mencoba untuk menurunkan kaki Mahendra tapi tidak bisa-bisa.

Mau tidak mau Vania tidak berganti baju. Lama kelamaan mata Vania mulai mengantuk akhirnya ia memutuskan untuk tidur menyusul Mahendra ke alam mimpi sana.

MAHENDRA EVAN ADIJAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang