Sebelum membaca alangkah baiknya vote dulu yuk biar aku tambah semangat!
.
.
.
.
.
.
Happy reading gys!Masih di hari dan malam yang sama selesai buka puasa tadi Vania merasa bosan di rumah terus karena ya mama viona dan papa edgar yang tiba-tiba ada kepentingan di luar jadi lah di rumah hanya ada Vania, Mahendra dan beberapa pembantu.
"Kamu bosen ya?" Tanya mahendra.
"Iya, bosen dari tadi cuman main hp aja" ucap Vania sambil membuka sosmed yang ada di hp nya.
"Mau jalan-jalan, hm?" Tanya mahendra.
"Mau mauuu" balas Vania dengan muka yang langsung berubah menjadi sangat senang.
"Oke bentar aku ambil jaket" ucap mahendra dan berdiri langsung saja ia berlari menuju kamar untuk mengambil jaket nya yang berwarna hitam.
Selesai mengambil jaket Mahendra pun menyuruh Vania memakai sepatu, begitu juga dengan diri nya.
"Dah yok berangkat" ucap Vania selesai memakai sepatu dan berjalan ke arah Mahendra yang sudah berada di atas motor nya.
Sebelum Mahendra memakaikan Vania helm ia menarik ikat rambut Vania, sontak Vania pun kesal kenapa rambut yang semula nya sudah di ikat dengan rapi tiba-tiba saja di tarik begitu saja.
"Ga usah di ikat" ucap mahendra lalu memakaikan helm pada Vania.
Vania pun tak menghiraukan langsung saja ia menaiki motornya Mahendra, Mahendra yang melihat Vania sudah berada di atas motornya langsung saja menjalankan motor nya itu.
💐💐💐💐
Mahendra dan Vania telah sampai di suatu tempat, nah ternyata Mahendra mengajak Vania ke alun-alun kota, Mahendra memang sengaja mengajak Vania ke alun-alun karena kebetulan di sana banyak sekali yang menjual berbagai makanan.
"AAA banyak banget yang jual makanan" ucap Vania dengan nada yang tampak sangat senang.
"Aku sengaja ngajak kamu ke sini soalnya banyak yang jual makanan di sini" ujar Mahendra sambil merangkul leher vania.
"Makasih" ucap Vania.
"Sama-sama cantik" balas Mahendra tersenyum sambil melihat ke arah Vania.
Mereka pun lalu berjalan menyusuri tempat-tempat yang menjual beranekaragam makanan, saat sedang asik berjalan Vania melihat seseorang yang menjual permen kapas. "Ndra ayo kesana" ucap Vania sambil menunjuk ke arah pedagang permen kapas.
"Ayo" balas mahendra, karena Vania tak sabar ia langsung saja menarik tangan mahendra supaya ia lebih cepat mendapatkan permen kapas itu.
"Kak mau permen kapas bentuk kucing yang itu" ucap Vania menunjukkan salah satu permen kapas yang berbentuk kucing berwarna kuning.
Penjual permen kapas itu pun langsung mengambilkan Permen kapas yang Vania mau lalu mengasih ke Vania, Vania pun mengambil nya dengan perasaan senang.
"Berapa kak ?" Tanya mahendra.
"10.000 kak" balas penjual permen kapas.
Mahendra segara mengambil uang yang berada di dompet dia dan mengasih uang tersebut ke penjual permen kapas.
Mahendra dan Vania pun segera berjalan kembali mencari tempat duduk yang nyaman di alun-alun itu.
Setelah menemukan tempat yang enak untuk di buat duduk Vania dan Mahendra pun duduk di tempat itu dan Vania yang masih memakan permen kapas.
"Jangan banyak-banyak makan permen kapas nanti gigi nya sakit" ucap mahendra.
"Iya, nanti kita cari minum yuk" ucap Vania.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHENDRA EVAN ADIJAYA
Teen Fiction[SEBELUM BACA JANGAN LUPA UNTUK VOTE CERITA INI!] ~MAHENDRA EVAN ADIJAYA atau yang sering di panggil mahen tapi nama mahen hanya di panggil oleh orang-orang terdekat nya saja Mahendra adalah sosok pria yang sangat dingin, dan di kenal sangat jarang...