24. fitnah

124 4 0
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya vote dulu yuk biar aku tambah semangat!
.
.
.
.
.
Happy reading gys!

Setelah hampir 12 hari Vania dan Mahendra libur sekolah kini mereka sudah balik ke sekolah lagi. Vania yang bersiap-siap memakai sepatu sedangkan Mahendra yang sudah duduk di atas motor nya dengan kepala yang memakai helm.

Selsai memakai sepatu Vania buru-buru keluar rumah nya dan mengunci pintu rumah nya dan langsung berjalan ke arah Mahendra.

"Udah?" Tanya mahendra.

"Udah" balas Vania dan menaiki motor Mahendra. Mahendra yang melihat Vania sudah siap langsung saja ia nyalakan mesin motor nya dan langsung tancap gas.

                        💐💐💐💐

Sampai di sekolah Vania langsung masuk ke dalam are sekolah bersama Mahendra yang setia menggenggam tangan Vania dengan erat seakan-akan takut jika Vania kabur.

"Kamu jangan kencang-kencang pegang tangan ku sakit tau" ucap Vania mendongakkan kepalanya ke arah Mahendra.

Setelah mendengarkan tutur kata Vania yang mengatakan bahwa tangan nya sakit kini genggaman tangan nya agak ia longgarkan.

"Sorry babe tangan nya sakit ya?" Tanya mahendra dengan nada seperti bersalah dan ia menatap tangan Vania yang memang memerah.

"Ngga ga sakit-sakit banget kok" balas Vania.

"Maaf ya" ucap mahendra melepaskan genggaman nya dan beralih mengacak-acak rambut Vania.

"Ishh jangan di berantakin" ucap Vania dengan nada kesal lalu merapikan rambut nya kembali agar kembali seperti semula.

Mahendra hanya terkekeh gemas akibat istrinya itu. Tapi, dibalik kemesraan mereka berdua terdapat seseorang yang tak suka dengan kemesraan mereka berdua.

"Awas Lo Vania gue pastikan Mahendra akan jadi gue selamanya" ucap seseorang itu dengan smirk.

Sampai di kelas Vania dan Mahendra sudah di suguhi pemandangan gissela dan Azka yang sedang asik berpacaran. "Anjay bestai gue lagi bucin" ucap Vania sambil tertawa.

"Apa sih Van" balas gissela dengan malu-malu.

Vania hanya tertawa. Dan pada saat itu juga Safira sudah datang ke kelas. "Anying Lo sel pagi-pagi udah pacaran" ucap Safira dengan nada kesal.

"Hahaha iri Lo? Makanya cari pacar kek Sono biar ga jomblo" ucap gissela di iringi ketawa.

"Males" balas Safira lalu memainkan ponsel nya.

Vania dan gissela yang melihat Safira tertawa terbahak-bahak. "Udah lah yok kasihan banget Safira mending ke kantin aja jajan" ucap Vania mengajak Safira dan gissela untuk ke kantin.

"Yaudah ayok gas lah" ucap Safira lalu ia berdiri dari bangku nya dan berjalan ke arah pintu keluar bersama dengan gissela.

"Aku ke kantin dulu ya" ucap Vania kepada Mahendra.

"Hm ada uang?" Tanya mahendra dan Vania menggelengkan kepalanya.

Mahendra hanya menggeleng lalu mengambil uang dari dompet nya, ia mengambil uang sebanyak 5 lembar uang berwarna merah.

MAHENDRA EVAN ADIJAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang