Sebelum membaca alangkah baiknya vote dulu yuk biar aku tambah semangat!
.
.
.
.
.
Happy reading gys!Selesai sahur Mahendra hanya diam saja di ruang tv bersama Vania, Vania juga sebaliknya ia tak menghiraukan Mahendra ia hanya sibuk menonton acara tv kesukaannya.
"Vania masih marah ya?" Tanya mahendra bukan nya mental Vania Mahendra malah menatap ke arah tv tapi dengan raut wajah yang sedih.
"...."
"Vania nanti kita nginep di rumah mamah aku yuk trs nginep di rumah kamu mau?" Tanya mahendra, Mahendra sudah berharap bahwa Vania pasti akan senang tapi dugaan nya sangat jauh Vania hanya membalas dengan deheman, karena jawaban Vania tidak sesuai dengan ekspektasi nya Mahendra pun diam dengan wajah yang sangat kecewa.
Karena tak tahan lagi Mahendra segera memeluk Vania dengan tiba-tiba, awalnya Vania membiarkan Mahendra memeluknya tapi semakin lama Vania merasa bagian leher nya seperti basah, Vania curiga bahwa Mahendra sedang menangis dalam pelukan itu.
"Endra... Kenapa?" Tanya Vania mulai mengelus rambut mahendra.
"Udah Vania..." Ucap mahendra dengan suara lirih.
Vania menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal ia bingung dengan ucapan mahendra sudah apa? "Udah apa ndra?" Tanya Vania.
"Udah hiks jangan marah hiks.....hiks" ucap mahendra dengan tangisan nya.
"Iya ga marah udah cup ga boleh nangis" ucap Vania lalu menangkup wajah Mahendra dan menghapus air mata nya menggunakan jempol nya.
"Maafin ya"
"Iya di maafin jangan di ulangi lagi ya sayang nya vania, Vania ga suka sama orang yang suka bohong" ucap Vania, Mahendra pun hanya mengangguk sebagai tanda bahwa ia tidak akan mengulangi lagi.
"Kalo sampe Vania tau kamu bohong Vania ga bakalan mau ketemu sama kamu berbulan-bulan mau?"
"Jangan Vania hiks.. ga mau ga boleh, jangan..." balas Mahendra menangis lagi.
"Ya udah jangan nangis masa badboy cengeng banget sih" ucap Vania sambil terkekeh melihat Mahendra yang menangis.
"Udah cup cup sayang nya vania ga boleh nangis ga malu sama badan"
Mahendra pun langsung berhenti menangis tapi ia tetap memeluk vania.
"Mandi gih udah mau jam enam" suruh Vania.
Mahendra menganggukkan kepalanya dan melepaskan pelukannya meskipun rasa tidak rela melepaskan pelukannya itu tapi ia juga takut Vania akan marah lagi padanya karena tak mau melepas pelukannya.
Mahendra pun langsung berjalan ke arah kamar nya untuk mandi di kamar mandi yang memang berada di dalam kamar nya itu sedangkan Vania dia duduk di tepi ranjang.
💐💐💐💐
Selesai mandi tadi kini mereka sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah, tapi Vania kesal dengan Mahendra.
"Kamu itu kenapa ga pake dasi sih ini juga baju nya bukan nya di masukin ini malah engga" ucap Vania kesal.
"Biarin aja kali orang sekolahan punya keluarga ku" jawab Mahendra dengan bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHENDRA EVAN ADIJAYA
Teen Fiction[SEBELUM BACA JANGAN LUPA UNTUK VOTE CERITA INI!] ~MAHENDRA EVAN ADIJAYA atau yang sering di panggil mahen tapi nama mahen hanya di panggil oleh orang-orang terdekat nya saja Mahendra adalah sosok pria yang sangat dingin, dan di kenal sangat jarang...