Pagi pun tiba, seperti kemarin Vania dan Mahendra sahur lalu mereka sholat dan sekarang mereka sudah di perjalanan menuju ke sekolahan merek, sepanjang perjalanan mereka tak henti-hentinya untuk tertawa karena mereka sedang asik menceritakan tentang hal yang lucu-lucu.
Setelah menempuh perjalan yang tak terlalu lama Vania dan Mahendra pun sampai di sekolah mereka, Mahendra segera memarkirkan motornya tapi ternyata sewaktu ia memarkirkan motornya ia bertemu dengan teman-teman nya.
Vania juga bertemu dengan gissela dan safira, akhirnya mereka bertiga pun berjalan bersama-sama menuju ke kelas mereka.
"Ehh kita duduk di depan aja dulu yok" ucap vania, Safira dan gissela pun mengangguk dan mereka pun duduk di depan kelas mereka sambil menunggu bel berbunyi.
"Nanti main yok ke rumah gue" ucap vania.
"Gas lah, kalo gitu Lo pulang jangan sama mahendra, sama kita aja lagian kita juga bawa mobil tadi" ucap gissela pada Vania, Vania pun langsung setuju dengan ucapan gissela.
"Oke, ntar gue bilang sama Mahendra, by the way gue belum punya nomor nya Safira boleh minta ga fir?" Tanya Vania, Safira mengangguk dan langsung memberi ponselnya pada Vania dan Vania langsung mencatat nomor itu.
"Dah, thanks ya" ucap Vania.
"Iya" balas Safira.
"Denger-denger bakalan ada anak baru lagi ya?" Ucap gissela.
"Tau darimana?" Tanya Vania.
"Kemaren kan gue sama Safira lagi mampir ke kelas lain trs katanya bakalan ada anak baru dia katanya masuk kelas kita" ucap gissela.
"Cewek atau cowok?" Tanya Vania.
"Setau gue sih cewek" balas gissela.
"Ohh" balas Vania dengan mengangguk.
Mereka pun kembali membicarakan tentang hal random dan sesekali tertawa karena pembicaraan mereka terkesan lucu.
Kring kring
Bel masuk sudah berbunyi semua murid-murid yang berada di luar kelas kini masuk juga, Vania dan teman-teman masuk ke kelas, dan Mahendra bersama geng nya pun masuk juga kedalam kelas dan mulai duduk di bangku mereka masing-masing.
"Kamu habis dari mana kok tadi aku ga liat kamu?" Tanya Vania pada mahendra.
"Habis nongkrong di parkiran tadi" balas Mahendra.
Vania hanya mengangguk sebagai tanda paham.
Guru pun datang dengan membawa seorang cewek cantik. "Oke anak-anak selamat pagi semua" ucap guru tersebut.
"Pagi juga Bu.." balas serentak murid-murid yang berada di kelas itu.
"Baik sebelum kita mulai pelajaran ibu terlebih dahulu mau memberi kabar bahwa dia murid baru di kelas ini karena ibu lihat kan disini ada bangku kosong kan?" Ucap guru tersebut.
"Iya Bu ada satu bangku kosong samping si Zahra" ucap salah satu murid.
"Baik, kamu silahkan perkenalkan diri kamu terlebih dahulu" ucap guru itu sambil tersenyum.
"Iya Bu, hai semua perkenalkan nama aku azallea Quiester, bisa di panggil Lea, aza atau Zaza, aku adalah anak pindahan dari SMA CEMPAKA PUTIH, segini aja ya teman-teman aku harap aku bisa berteman dengan kalian" ucap azallea pada murid-murid.
"Baik azallea kamu boleh duduk di samping Zahra" ucap guru tersebut, azzale pun mengangguk dan langsung duduk di samping Zahra.
"Hai, kenalin nama gue Zahra" ucap Zahra sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHENDRA EVAN ADIJAYA
Teen Fiction[SEBELUM BACA JANGAN LUPA UNTUK VOTE CERITA INI!] ~MAHENDRA EVAN ADIJAYA atau yang sering di panggil mahen tapi nama mahen hanya di panggil oleh orang-orang terdekat nya saja Mahendra adalah sosok pria yang sangat dingin, dan di kenal sangat jarang...