Sebelum membaca alangkah baiknya vote dulu yuk biar aku tambah semangat!
.
.
.
.
.
Happy reading gys!Tak terasa sudah 1 bulan Mahendra dan Vania melaksanakan puasa dan akhirnya sampai di waktu yaitu idul Fitri. Vania merasa senang akhirnya bisa merayakan idul Fitri kali ini sudah bersama suami nya.
Vania bersiap-siap ia memakai baju abaya yang berwarna putih dan hitam serta berkerudung berwarna putih.
Vania menunggu suami nya yang masih berada di masjid untuk sholat eid. Vania tak ikut melaksanakan sholat Ied karena ia sedang berhalangan. Ia hanya menitipkan zakat fitrah saja.
Selang menunggu suami nya pulang akhirnya Mahendra pulang dengan baju Koko yang berwarna hitam putih juga dengan memakai peci di kepalanya. Begitu tampan di mata Vania.
Mahendra mengetuk pintu rumah dan Vania yang berada di dalam langsung membukakan pintu.
Saat pintu terbuka pandangan pertama yang Mahendra lihat adalah wanita yang ia sayangi setelah mama nya yang sedang tersenyum manis menatapnya.
"Cantik" ucap mahendra membalas senyuman Vania.
Vania hanya tersipu malu ia langsung mengajak Mahendra masuk kedalam. Sesampainya di dalam Vania langsung memeluk mahendra. Mahendra pun membalas pelukan Vania dengan hangat.
Dan pelukan mereka berlangsung hingga 5 menit. Selesai memeluk Vania langsung menyalami tangan mahendra dengan mengecup punggung tangan mahendra. "Maafin aku ya ndra kalau selama kamu menikah sama aku, aku belum bisa jadi istri terbaik kamu, kalau aku ada salah sama kamu aku minta maaf ya" ucap mahendra dengan air mata yang perlahan-lahan mulai turun dari pelupuk matanya.
Jempol tangan mahendra mulai mengarah ke arah pipi Vania ia mengusap air mata yang menetes dari mata vania dengan senyuman yang ia berikan pada Vania. "Gapapa kamu udah udah baik kok, aku juga minta maaf kalau selama ini aku sering bikin kamu kesel, marah, i'm really really sorry babe" ujar Mahendra memeluk Vania dan mengusap punggung vania yang bergetar dengan sesekali ia mengelus juga belakang kepalanya Vania.
"Udah-udah mau ke langsung ke rumah mama kamu dulu?" Tanya mahendra. Vania yang berada di pelukan Mahendra hanya mengangguk lalu melepaskan pelukannya. Mahendra pun mulai mengambil tissue yang berada di atas meja itu dan mulai mengelap pipi Vania yang basah akibat tangisan nya itu.
Selesai mengelap air mata Vania mahendra dan Vania pun langsung berdiri dan mulai berjalan ke arah luar rumah. Mahendra mulai memasuki garasi untuk mengambil mobil nya.
Selesai mengambil mobil vania yang selesai mengunci pintu mulai berjalan dan memasuki mobil dan mulai berjalan menjauh dari rumah mereka.
Selama perjalan Vania cerita-cerita tentang semua hal dan Mahendra pun menanggapi ucapan vania dengan sesekali terkekeh karena cerita nya, dan jangan lupa lagu yang menemani perjalanan mereka.
Sesampainya di rumah keluarga vania. Vania langsung membuka pintu mobil nya dan mulai berjalan masuk kedalam rumah orang tua vania meninggalkan Mahendra yang sedang memarkirkan mobilnya . "Assalamualaikum ma, pa" ucap Vania memasuki rumah nya.
Vania berjalan ke arah ruang tamu dan ia melihat mama, papa dan keluarga nya sedang berkumpul dia rumah kelurga Vania.
"Assalamualaikum ga ada yang jawab dosa lohh" ucap Vania di iringi kekehan kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHENDRA EVAN ADIJAYA
Teen Fiction[SEBELUM BACA JANGAN LUPA UNTUK VOTE CERITA INI!] ~MAHENDRA EVAN ADIJAYA atau yang sering di panggil mahen tapi nama mahen hanya di panggil oleh orang-orang terdekat nya saja Mahendra adalah sosok pria yang sangat dingin, dan di kenal sangat jarang...