Bel tanda pulang menggema di setiap penjuri sekolah, Raina teringat dengan ucapan Dito. Lalu dirinya melirik Dito yang sedang merapihkan bukunya, mata mereka bertemu.
Dito memberi isyarat dengan menganggukan kepalanya, sebenarnya Dito tidak memaksa jiga gadis itu tidak bisa menemuinya. Namun ternyata Raina mengikutinya dari belakang, dan membuat ujung bibir Dito melengkung.
Setelah Dito sampai lebih awal di parkiran siswa, dan menunggu Raina datang. Benar saja, Raina pun tiba dan menghampiri Dito.
"Sebenernya ada apa sih?" Tanya Raina langsung setelah tiba di depan Dito.
"Hmmm.. Ayok masuk.." Dito tidak menjawab malah menyuruh Raina untuk masuk ke dalam mobil cowok ini.
Ya, Dito sengaja membawa mobil hari ini. Karena memang ingin mengajak Raina pergi jalan-jalan.
Setelah Raina masuk ke dalam mobil, Dito pun langsung menyusul masuk dan duduk di balik kemudi.
"Pakai sabuk pengamannya.." Ucap Dito yang di angguki Raina.
Raina selalu melupakan itu, karena memang sudah terlalu lama dirinya tidak berkendara atau mengendarai mobil.
Sudah di ceritakan dari awal, Raina selalu berpergian melalui fasilitas umum. Dan itu juga yang membuat semua nya tidak tau siapa Raina yang sebenarnya, meskipun gadis ini sudah memiliki kendaraan pribadi.
Mobil Dito melaju menuju suatu tempat, bola mata Raina tidak bisa diam. Rasanya penasaran dengan apa yang akan di lakukan Dito, Raina menoleh ke kursi belakang tau-tau Dito merencanakan sesuatu.
Namun nihil, tidak ada apa pun yang mencurigakan. Kecuali kantong kresek hitam dan map biru.
Saat tangan Raina ingin menyentuh benda itu, tiba-tiba Dito mencegahnya dengan tangan kirinya.
"Ehmm.. Itu mungkin berkas papa atau mama gue yang ketinggalan.. Mereka kadang suka pake mobil ini.. Tadi gue gak sempet meriksa juga.." Ucap Dito yang membuat Raina menarik kembali tangannya.
"Ah, sorry.." Ucap Raina yang merasa tidak enak.
Tapi..
Raina samar-samar melihat logo di map biru tersebut, namun tidak begitu jelas. Dan Raina juga tidak ingin bertanya atau membahasnya lebih.Dito menghela nafas pelan, merasa lega karena Raina tidak melihat apa yang ada di kursi belakang.
Dito mengutuk diri nya sendiri karena lalai, dan tidak memeriksa jika berkas itu masih ada di dalam mobilnya. Seingat Dito itu sudah ada di dalam kamarnya, ternyata dirinya melupakan itu. 😩
Mobil Dito pun terhenti di suatu tempat.
"Taman?" Ucap Raina dengan kening yang mengerut.
"Ya.. Yuk keluar.." Jawab Dito.
Mereka berdua keluar dari mobil, lalu memilih tempat duduk yang nyaman.
"Kenapa lo bawa gue kesini?" Tanya Raina lagi.
Namun lagi-lagi Dito tidak menjawab dan malah membahas yang lain.
"Hujan.. Lo mau es krim gak? Bentar, tunggu disini jangan kemana-mana.. Gue beli dulu di sana sebentar.." Bahkan Raina belum sempat menjawab dan memberi alasan Dito langsung lari menuju truk eskrim yang ada di sudut taman ini.
Raina baru tau ada taman seperti ini di kota ini, tempatnya cukup nyaman dan sejuk. Raina memandang ke atas, angin pun menyapa dirinya, rasanya menggelitik.
Perasaan nya mulai aneh..
Ada apa sebenarnya?
Tak lama Dito datang dengan dua eskrim di tangannya, senyum Dito mengembang sambil memberikan eskrim itu pada Raina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Rahasia(SLOW UP)
Teen Fiction10 tahun. Sudah selama itu memendam perasaan pada seorang pria yang bahkan entah merasakan perasaan yang sama atau tidak. Jatuh cinta pada pandang pertama itu memang nyata. Meski baru usia 14tahun, yang terkadang mereka bilang bahwa itu adalah han...