Tidak terasa hari wisudanya akan dilaksanakan besok, Raina tak henti-hentinya mengingatkan sang Mommy agar datang ke acaranya itu. Bahkan Raina mengirim pesan setiap 3jam sekali, kalau tidak di balas pasti langsung di telepon, dan itu membuat Cassandra dan sekertarisnya merasa pusing di teror Raina.
Sekarang Raina tertular Agatha.
Meski sudah meyakinkan Raina jika sang Mommy akan datang, tetap saja anak gadisnya ini masih saja mengirim pesan.
Ayahnya?
Sampai detik ini Raina masih tidak tau dimana keberadaan sosok ayah itu, bahkan keluarga dari pihak ayah pun Raina tidak tau mereka ada dimana.
Pernah Raina tanyakan dan jawaban sang Mommy hanya, 'lupakan ya.. Jangan membuat itu menjadi bebanmu..' dan setelah itu Mommy tidak memberitahu apapun lagi.
Raina bingung, bahkan dari keluarga sang Mommy pun tidak menceritakan atau mencari dimana ayahnya berada. Bahkan keluarga besar dari Mommy mereka terlihat seolah-olah tidak pernah adanya ayah Raina, Raina yang sedari kecil yang di jaga pengasuh karena awalnya kedua orang tua nya itu sibuk.
Sibuk dan sibuk alasan mereka hingga masa remaja Raina saat itu sudah mengerti dengan situasi keluarganya, dan sejak itu juga Cassandra mulai sering ada di rumah dan memperbaiki hubungan anak dan ibu. Hanya Cassandra hingga kedekatan mereka seperti ini, dan ditegaskan lagi itu hanya Cassandra tidak dengan Ayahnya.
Sudahlah, Raina sudah cukup dengan Mommy dan keluarga besar Mommy saja.
Lalu, kejadian saat Raina pergi bersama Alvaro saat itu, dan pulang-pulang langsung mendapatkan Agatha yang bersedekap dada saat Raina membuka pintu rumahnya.
Flashback on
"Astaga.. Agha, gue kaget sumpah.." Ucap Raina yang memang benar-benar kaget.
Ternyata Agatha tiba lebih dulu dari dirinya, pertanyaannya bagaimana bisa Agatha masuk ke rumahnya? Tentu saja cewek itu maksa ingin tau pin pintu rumahnya setelah Raina saat itu menceritakan pertemuan kembalinya dengan Alvaro.
Dan Raina pun memberitahu pin pintu rumahnya.
"Iya bentar.. Gue masuk dulu terus gue jelasin sama lo." Seolah tau apa yang akan di tanyakan Agatha, Raina berjalan masuk melewati Agatha begitu saja.
Raina duduk di sofa di ikuti Agatha, Raina meletakkan paper bag belanjaannya di lantai dan meletakan keresek yang berisi makanan di atas meja depan sofa.
Mata Agatha memperhatikan yang berada di atas meja, lalu sekarang menatap pada Raina.
"Alvaro" Itu jawaban Raina yang di tunggu Agatha.
Mata Agatha melotot.
"Lagi?"Dan Raina mengangguk.
"Sering banget lo akhir-akhir ini ketemu sama Alvaro." Ucap Agatha menelisik menatap Raina.
"Gak di sengaja, sumpah Aghaa.." Raina menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.
"Dan ini?" Tanya Agatha lalu menunjuk banyaknya makanan di atas meja.
"Dengerin oke?" Ucap Raina yang di angguki Agatha, "Gue joging di taman bawah, dan tiba-tiba ada Alvaro singkat cerita kita cari sarapan bareng dan tujuan ke CFD kota, dan ya udah deh jadi gini banyak makanan yang tersisa.. Makanya gue telpon lo, biar lo makan ini juga." Jelas Raina panjang lebar.
Eh, enggak deh ada yang Raina skip. Yaitu, bergandengan tangan dengan Alvaro.
Raina tidak bisa atau belum bisa menceritakan itu pada Agatha, sudah pasti sahabatnya ini akan sangat berisik bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Rahasia(SLOW UP)
Teen Fiction10 tahun. Sudah selama itu memendam perasaan pada seorang pria yang bahkan entah merasakan perasaan yang sama atau tidak. Jatuh cinta pada pandang pertama itu memang nyata. Meski baru usia 14tahun, yang terkadang mereka bilang bahwa itu adalah han...