Sedari tadi tangan mereka tidak terlepas, mau saat memesan makanan, antri makanan, jalan cari tempat duduk untuk makan. Alvaro tidak melepaskan tautan mereka, sudah bisa dibayangkan perasaan Raina akan seperti apa?
Jika di rumah mungkin Raina jungkir balik di atas kasur?
Atau teriak-teriak di kamar?
Gila..
Jantung Raina berdegup sangat kencang.
Ini Alvaro sadar gak sih dengan apa yang dia lakukan??
"Disini aja ya?? Lumayan teduh." Ucap Alvaro menyadarkan pikiran Raina."Ehh, kenapa?"
"Di bangku ini aja duduknya." Ulang Alvaro.
Raina mengangguk, "iya disini aja."
Lalu barulah Alvaro melepaskan genggaman mereka, tangan Raina basah oleh keringatnya sendiri karena gugup, pasti.
Dan yakin tangan Alvaro juga terkena keringatnya.
Raina membuka tasnya dan mengeluarkan tisu, "sini Kak tangan kiri Kakak." Ucap Raina saat Alvaro yang tengah menata makanan yang mereka beli.
Tanpa bertanya Alvaro mengulurkan tangan kirinya, dan Raina langsung mengelap telapak tangan Alvaro.
"Eh,kenapa?" Tanya Alvaro heran.
"Hehe.. Gpp kak." Jawab Raina, yang sebenarnya malu. "Kak, ini seriusan yang tadi kita beli?" Tanya Raina yang baru sadar dengan jajanan yang mereka beli, banyak banget.
Saking gak fokus mikirin tangan yang di genggam Alvaro, Raina tidak menyadari apa saja yang di beli Alvaro dan setiap Alvaro bertanya, Raina jawab iya iya saja, dan ini lah hasilnya, jajanan nya banyak banget.
"Mau makan yang mana?" Tanya Alvaro membuyarkan pikiran Raina.
"Aku mau lontong dulu aja Kak.." Jawab Raina, "Eh, kok cuma ada 1 porsi?" Tanyanya heran.
"Iya gpp, aku makan yang lainnya aja." Jawab Alvaro memberikan bungkusan lontong pada Raina.
"Ehh, beneran gpp kak?? Mau makan berdua aja gak??" Tanya Raina.
"Gak usah Ra, ini makanannya masih banyak kok." Jawab Alvaro sambil tersenyum.
(Jangan senyum lah.. Author pingsan tar..)
"Habis banyak banget ini beli makanannya.."
"Orang kamu di tanya jawabnya iya terus.. Aku kira emang mau." Ucap Alvaro membuat Raina menatapnya.
"Maaf kak."
"Ehh.. Kok minta maaf sih, aku gak nyalahin lohh.. Emang aku nyangkanya kamu mau.." Ucap Alvaro mengusap pelan punggung tangan Raina. "Makan yuk.." Ajak Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Rahasia(SLOW UP)
Teen Fiction10 tahun. Sudah selama itu memendam perasaan pada seorang pria yang bahkan entah merasakan perasaan yang sama atau tidak. Jatuh cinta pada pandang pertama itu memang nyata. Meski baru usia 14tahun, yang terkadang mereka bilang bahwa itu adalah han...