bab 42,

652 79 27
                                    

ayu baru selesai membersihkan tubuh suaminya' rafel menitikan air matanya saat melihat ketulusan sang istri betapa jahatnya dulu dia bisa mengkhianati pernikahannya tapi lihatlah saat ini sang istri sang tulus mengurus dirinya yang sudah cacat' tapi ayu dengan tulus mengurusnya tanpa rasa beban'  ayu yang melihat suaminya menangis menghentikan gerakannya lalu menatap suaminya lembut,

sikap ayu terhadap rafel masih dingin walaupun sudah tak sedingin beberapa bulan ini' lembut dan hangat walaupun masih sedikit dingin' Sangat sulit untuk ayu kembali seperti dulu' apalagi setiap kali mengingat pengkhianatan yang di lakukan suaminya itu,

,,

" kenapa nangis mas' mas butuh sesuatu biar ayu ambilkan,

" sayang kamu belum bisa menerima mas seperti dulu lagi' kenapa masih memanggil seperti itu,

" maaf mas semua butuh proses gelas yang sudah pecah tidak bisa kembali seperti semula' tolong mengerti keadaannya tidak sama lagi,

" tapi kenapa kamu mau memberikan kesempatan pada mas sayang,

" tolong jangan bahas apapun mas' fokuslah pada penyembuhan kamu' ayu masih disini kan ngerawat mas,

" tapi mas ingin istri mas yang dulu,

" tanyakan pada hati mas kemana istri mas yang dulu,

deg,,,,,apa istrinya Belum memaafkannya sepenuhnya' tapi kenapa ayu memberikan kesempatan Padanya apa karena bintang ayu bertahan' rafel tau kesalahannya memang sangat fatal tidak mungkin istrinya bisa memaafkannya dengan mudah' tapi tak Masalah tinggal dirinya berusaha kembali untuk meluluhkan hati ayu seperti dulu,

,,

" sudah jangan memikirkan apapun sekarang mas harus fokus pada kesembuhan mas ok' ayu harus kekantor setelah itu jemput bintang' Jangan lupa lusa mas ada terapi jalan yah'

' terimakasih sayang' mas boleh kan di temenin sama kamu,

" iya nanti ayu temenin' ayu pergi dulu yah mas,

" hati-hati yah sayang jangan ngebut, maaf mas ga bisa Anterin kamu' tapi mas janji secepatnya akan kembali berjalan lagi,

" gapapa mas ayu udah biasa sendiri,

deg,,, lagi-lagi rafel di tampar oleh kenyataan yang ada' begitu sakitkah luka yang ia torehkan hingga istrinya menjadi seperti ini'

,,

" maafkan mas sayang karena mas kamu jadi seperti ini' jika seperti itu mas janji akan buat kamu kembali seperti dulu,, maafkan mas sayang,,,

..

..

..

..

ayu sedang menunggu bintang di cafe yang tak jauh dari sekolah bintang'

,,

" loh,,,

" bum,,,kamu sedang apa,,

" eh ayu,,ini mau beli makanan untuk anak-anak,

" aku jemput bintang' gimana kabar kamu'

" baik, kamu sendiri bagaimana aku denger,

" iya sudah,,aku memutuskan memberikannya kesempatan,

" bukan itu bagus' tapi kenapa kamu seperti tidak senang,

" ntahlah bumi aku merasa tidak tau apa yang aku lakukan,

" kenapa kamu menyesalinya,

" semua demi bintang,,

" itu bukan alasan yang bagus'

" tapi bener kamu tau kan betapa bintang sangat dekat sama papahnya'

" tapi kamu mengobarkan hatimu,,

" aku tidak tau,

" kamu harus pikirkan lagi' kamu jangan sama seperti suamimu'

" apa maksudnya bim'

" apa bedanya kamu menerimanya jika kamu sendiri membohongi perasaamu,

" aku hanya tidak berfikir semuanya akan sama,

" kalau begitu Jangan beri dia harapan' jika itu karena bintang kalian masih bisa mengurus bintang tanpa harus ada ikatan pernikahan,

" bukankah itu tidak sama lagi,

" itu tau apa bedanya saat ini' kamu pasti menjaga jarak padanya benar' lalu kamu akan berpura-pura jika itu di depan bintang sampai kapan kamu akan seperti itu yu' bukankah lebih baik kalian berpisah setidaknya bintang tidak perlu hidup dalam kebohongan,

deg,,, benar apa yang dikatakan laki-laki ini,,apa bedanya dia dan rafel sama-sama pembohong untuk bintang' bagaimana jika bintang tau,

" aku tau kamu wanita hebat pikirkan matang-matang aku selalu ada bersamamu' tidak akan pernah meninggalkan kamu' aku permisi dulu ya aku harus pergi,,,

" terimakasih bum,

" sama-sama yunda,,

..

..

..

..

" kaka ayo tebak nia bawa apa' taraaa emmm wangiii ga ka' nia baru coba resep baru loh yang kaka kasih tau' dan kaka tau ga penjualan kue kita meningkat,

" benarkah, syukurlah kaka seneng dee penjualan kue kita berjalan lancar,,

" iya karena resep kaka ini the best banget,,

" wah kalian lagi bicara apa si,, serius banget,,

" abang sini bang cobain deh nia baru buat resep baru dari ka Mira,

" wah benerkah,,

" iya mas' mas baru datang,,

" iya mas baru sampai kalian sudah makan, ayo kita makan mas tadi beli makanan,

" mas ga perlu repot-repot loh,

" gapapa mas Seneng ko,

" bentar nia ambil piring dulu yah,

" makasih ade kaka yang cantik,

" sama-sama ka,

,,

" bagaimana keadaan kamu mir,

" aku baik mas' berkat mas juga' terimakasih,,

" sama-sama aku senang mendengarnya,,

" iya mas,,

" ka ini piringan ,

" ayo kita makan,

" ayo kaka nia suapin ya,

" gapapa dee kamu makan aja kaka bisa ko,

" ok ka,

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

ASISTEN YANG MENGGODA,,, ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang