Sebuah Surat Peringatan

4.4K 209 3
                                    

Setelah di Ruang Bawah tanah Melampiaskan Amarah dan Emosi . Aluna  Sekarang Lagi di Kamar Sambil Menonton Tv Tapi Pikirannya Terus Bercabang Di Mana Mana.

"Lihat saja Permainan Sesungguhnya Akan Segera Di Mulai . Dan Kalian Akan Merasakan Neraka Sebenarnya Itu seperti Apa." Batin Aluna  Mengepalkan Erat Tangannya  Mengingat Sebuah Kejadian Tragis Dulu. Kejadian Tragis Yang Membuat Dia Dulu Sempat Masuk Rumah Sakit Jiwa.

"AKHHHHH."

Aluna Terkejut Mendengar Teriakan Aruna Dari Luar. Dia Beranjak dari duduknya dan Bergegas Menuju Keluar . Pupil Mata Aluna Bergetar Melihat Aruna Sedang Keetakutan Dengan Tangan Memegang Sebuah Kepala Manusia .

"  Mama."  Aluna Pun Menghampiri Mamanya . Matanya Terkejut Melihat Tangan Aruna Penuh darah dan Juga Dia Melihat Di Lantai Berserakan Kotak Berwana Hitam Dengan Kepala Manusia Utuh Menggelinding di Lantai.

"Mama Ini Kenapa." Panik Aluna Tiba Tiba Aruna Pingsan . Dia Pun Cepat Cepat Menangkap Tubuh Aruna Dan Membawanya Menuju Sofa. Dia Yakin ,  Ini Pasti Gara Gara Para babedah Sialan Itu.

Aluna Pun Berjalan Dengan Tatapan Tajam dan dingin .   Tangannya  Terkepal Erat  Melihat Kepala Manusia dan Kotak Hitam Itu. Sekarang Dia bukan Lagi Aluna Yang Hangat Kepada Teman Teman Dan Mamahnya . Dia Aluna . Aluna Yang Sangat Dingin dan Kejam saat Menghadapi Musuhnya.

Aluna Jongkok Dan Mengambil Kepala Manusia Yang Masih  Mengeluarkan Darah segar Itu. Tanpa Merasa Jijik  Gadis itu Memegang Kepala Manusia Itu Lalu dia Mengambil Plastik Hitam Besar dan Memasukan  Kepala Itu kedalamnya Dan Menyeretnya Ke Dalam Ruangan Bawah Tanah Di Dalam Kamarnya.

Selesai Dengan Urusan Kepala Manusia , Aluna Keluar dari Rumah Dengan Keadan Acak Acakan , Darah Memenuhi Pakaiannya . Tapi Aluna Tak Peduli , dia Mengambil Pel Lalu Membersihkan Darah Yang Masih Beerserakan di Mana mana  dan Mengambil Kotak Hitam Penyebab Aruna Pingsan.

Tapi Aluna Tak Sengaja Melihat Sebuah Kertas Terselip di Antara Kotak Itu Mengambilnya Dan Membacanya. Aluna Yang Tadi Membaca Deretan Tulisan Dengan Tinta Darah Itu Terhenti Melihat Angka Sebuah Kode.  Gadis Itu Mengambil Kertas Teror Yang dia Simpan Dulu dan Mencocokannya dann  gotchaaa!!!

15,4,12,1,20,13, 20,7

Hasil nya Tetap sama. Dan Entah Kenapa Aluna Merasa Ada Yang Tak Beres Dengan Angka Itu. Dia Merasa Familier.

Dretttttttt

Mendengar Headphonenya Berdering Di Kamar , Aluna  Melihat Nama Tertara di Kontaknya .  Ternyata Dia Adalah Sagara .

" Apa ." Ketus Aluna Sembari Memasukan Kedua Kertas Itu Ke dalam Saku Celananya.

" Lun ,  Lo Di Rumah Kan! Cepat Ke sini Kita Latihan Basket. Teman Teman Udah Nunggu."

Gadis itu Menghela Nafas Berkali Kali ." Tungguin Gue. Gue Bakal Ke sana."

Aluna Pun Menutup Telponnya Sepihak . Gadis Itu Pergi Ke Kamar Dan Bersiap Siap Untuk Pergi Ke Rumah Keen. Hanya Rumah Keen Lah Satu satunya Tempat Latihan Mereka Untuk Melawan Para Biadab Murid Kelas XII IPA 1.

Gadis Dengan Rambut Pendek Itu Keluar dan Matanya Tak Sengaja Melihat Aruna Agak Ling Lung . " Luna , Tadi Kamu Lihat Kepala Manusia Kan Di Situ. Tadi Mama Pegang Kepalanya Dan Dia ..."  Aruna  Tak Melanjutkan Kata Katanya Lagi. Dia Gemetar Ketakutan Bagaimana Bisa Seseorang Meneror Dia Dan Anaknya Dengan Sebuah Kepala Tanpa Badan dan Dia Juga Malah Memegang Kepala Itu .

" Engga Ma , Luna Engga Lihat." Bohong Aluna. Mana Mungkin Dia Mengatakan Bahwa Itu Adalah Benaran.   Bisa Bisa Nanti Aruna Akan Trauma Mengingat Itu .

Alana Or Aluna [ End ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang