Alvin Akhirnya Pasrah Saat Teman Temannya Bersikeras Membawa Dia Ke Rumah Sakit . Dan Sekarang Semua Murid Kelas XII IPS 1 Berada di Rumah Sakit Terkenal di Seluruh Jakarta . Mereka Menunggu Kabar Dari Dokter Yang Menangani Alvin Saat Ini.
Ceklek
" Dok! Gimana Kabar Alvin." Cerca Aluna Saat Melihat Seorang Dokter Dengan Jaes Putih Nya Keluar dari Ruang Pemeriksaan.
Dokter Tersebut hanya Menghela Nafas Melihat Pertanyaan Penuh Tuntutan Dari Aluna.
"Apa bisa Saya Bicara Dengan keluarganya, karena Ini Menyangkut Mental Kesehatan Pasien." Ujar Dokter Itu .
" Maap Pak, Keluarganya Lagi Di Luar Kota Jadi Disini Kami Akan Mewakilkan Pasien." Sahut Sagara . Tidak Mungkin Mereka Mengatakan Bahwa Mereka Sebenarnya Tidak Tahu Keluarga Alvin .
Dokter Itu Sebenarnya Ragu Untuk Mengatakanya Tapi Melihat Tatapan Tulus Dari Anak Anak Berseragam HSA Itu. Dokter Itu Pun Tersenyum Kecut.
" Bagini Keadaan Pasien Sudah Benar Benar Rusak Parah Karena Mentalnya Sudah Terguncang Kalau Tidak Segera Di Bawa ke Pisikiater. Dia Memiliki Penyakit Dalam istilah medis, orang tersebut disebut dengan pasien penderita CIPA (Congenital insensitivity to pain with Anhydrosis)." Jelas Dokter Itu Lagi lagi Membuat Mereka Semua Terkejut Mendengarnya.
" Apa Boleh Kami Jenguk dia Dok." Sarkas Aluna Menatap Sendu Ke arah Ruangan Yang di Tempati Alvin.
" Boleh Tapi Jangan Berisik Soalnya Pasien Baru Tidur." Jelas Dokter Itu. Setelah Itu dia Pergi Dari Sana Karena Dia Mendapat panggilan Bahwa dia Harus Menangani Pasien Lain.
Aluna Dan Teman Temannya Pun Masuk dan Melihat keadaan Alvin Sangat Memprihatikan . Mereka Tidak Tahu Apa Yang Terjadi Dalam Hidup Alvin Hingga Dia Tidak Bisa Merasakan Sakit Sama Sekali.
" Vin." Dengan Pelan Aluna Berjalan Ke Arah Branker Alvin Dan Mengenggam Erat tangan Pria Itu.
"Hm , Apa Luna Cantikk." Mata Aluna Terbelalak Mendengar Suara Itu.
" Lo Udah Bangun." Alvin Hanya Mendengkus Mendengar Pertanyaan Aluna .
" Kalau Gue Engga Bangun Berarti Gue Tidur Aluna." Sangut Alvin Menatap Kesal Ke Arah Aluna yang Hanya Cengingiran.
" hehehehe . Gue Kira Lo Mati Vin." Balas Aluna Membuat Alvin Melotot.
" Enak saja Lo Mau Gue Mati." Kesal Alvin Melihat Raut Wajah Tak Bersalah Aluna.
Aluna Tak Menjawab Gerutuan Alvin . Dia Duduk Di Sofa Dengan Di Apit Oleh Keen dan Alpha . Perasaan Aluna Atau Dia Saja Yang Merasakannya. Sadari Tadi Dia merasa Keen dan Alpha Terus Diam Dan Menatap Ke Arah Lain.
" Kalian Kenapa?" Lamunan keduanya Pun Buyar saat Mendengar pertanyaan Aluna.
"Engga papa Lun." Jawab Singkat Alpha Menatap Ke Arah Lain .
" Kayak Cewek saja Jawabnya Engga Papa Engga Papa." Cibir Pelan Aluna .
" Bisa Bisanya Mereka Lakuin Ini Ke Lo Vin! Gue Engga Terima . Pokoknya Gue Harus Balas Dendam Pada Mereka." Sarkas Tak Terima Rio Melihat Banyak Luka Di Tubuh Temannya Itu..
" Tapi Mereka Memang Licik Dan Manivulative . Engga Semudah Itu Buat Kalahin Mereka Karena mereka punya Orang Yang Berkuasa Untuk Menutupi Kejahatan Mereka ." Ujar Alvin Duduk di Sandar Branker.
" Benar Kata Alvin. Mereka Saja Tahu Bahwa Kita Mempunyai Rencana Buat Ngalahin Mereka." Sungut Adelia Menghela Nafas Kesal Mengingat Kelakuan Jahat Kepala Sekolah Dan Antek anteknya Beberapa Tahun Lalu .
"Tunggu Jadi Maksud Kalian , Kalian Sudah Membuat Rencana tapi Tidak Membawa kami." Timpal Renata Menatap Ke Arah Adelia dengan tatapan Penuh Penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana Or Aluna [ End ]
Fantasía#Transmigrasi02 Alana Chantika Mahardika , Gadis Cantik , Badass , Manipulasi , Licik , Mulut Savage Yang Mampu Membungkam Lawan, . Gadis Yang Paling di Takuti Oleh Seluruh Murid SMA Bangsa Nusa . Bahkan Para Murid yang Tidak Sengaja Berpas Pas...