" Gak usah di jawab sekarang kok, tapi aku harap jawaban kamu itu setuju. " Alvi tersenyum lalu dia memberikan kotak cincin ke tangan Kayla " Aku harap kamu simpan terlebih dahulu dan saat itu tiba aku akan memakaikan ke jari manis kamu! "
Setelah berkata demikian Alvi langsung masuk ke dalam rumah dan melihat-lihat sekeliling yang sedikit di renovasi " Wow kamu hebat ya Kayla, bisa ngerenov sendiri. "
Kayla yang masih berdiri di kejutkan dengan anak-anak yang berada di depan pintu " Assalamualaikum Kak Kayla, kok bengong di depan pintu sih? "
Kayla yang melihat beberapa anak-anak mungil itu datang langsung tersenyum lebar " Wa'alaikumussalam nggak cuman lagi ngeliat angin doang. "
" Dih parah, aku dikatain angin! " Alvi yang terus memelototi Kayla ketahuan sama anak-anak tadi.
" Kak, Kak, Kakak itu siapa? Dari tadi melototi Kakak terus! Kami juga jadi ketakutan. " Kata Zul anak dengan tubuh paling mungil di antara yang lain.
" Oh dia, namanya Kak Alvi, temen Kakak waktu kecil. Kenalan dong sama Kakak ini, terus bujuk dia biar gak serem lagi nanti kalo gak di bujuk kalian di makan dia! Mau? "
Anak-anak menggelengkan kepalanya, mereka berusaha mendekati Alvi yang pura-pura tidak melihat mereka.
" Kak Alvi, Kak Alvi, Kak Alvi, kami minta maaf jika salah, kami minta maaf jika salah, kami mohon, kami mohon, Kak Alvi jangan terlalu serem! " Setelah bernyanyi semua anak-anak langsung bersembunyi di belakang Kayla, Alvi yang pura-pura cuek langsung terpukau dengan nyanyian anak-anak itu.
" Wih hebat, kamu yang ngajarin semuanya nyanyi? "
Kayla langsung cemburu dan memukul-mukul dada Alvi " Kamu curang, kamu curang, kamu orang pertama yang dapet nyanyian mereka! "
Alvi tersenyum " Hahaha, aku gak curang kok, kamu aja yang suruh mereka buat bujuk aku! " Alvi melirik ke arah mereka dan menghampiri mereka sambil berbisik lalu membagikan permen yang ada di sakunya
" Siap gak? "
" Siap Kak!! "
Semuanya tertawa, Kayla yang tadi cemberut hanya bisa pasrah dengan tawa anak-anak " Kalian gak mau makan? " Pancing Kayla.
" Mau!! " Semuanya langsung menghampiri Kayla, Kayla lalu berbisik menanyakan tentang tadi " Tadi kalian ngomongin apa? " Anak-anak saling bertatapan dan menjawab serentak " Rahasia! "
Kayla hanya bisa pasrah dengan sikap semuanya " Ayo sekarang makan sebelum dingin makanannya, Kakak udah masak banyak tuh! "
" Hore makanan!! " Semuanya berlari menuju meja makan, tapi Resky tidak ikut dan malah terdiam.
" Kenapa Resky gak ikut? Sana bareng temen-temen. "
Resky lalu melirik ke arah Alvi dan Alvi memberikannya isyarat " Kak, Kak Alvi gak ikut kita makan? "
Kayla lalu melirik ke arah Alvi " Mungkin Kak Alvi capek, jadi mau istirahat dulu. Nanti juga Kak Alvi kalo laper ikut makan. "
" Emang boleh? "
" Kalo kata yang lain boleh.. "
" Boleh!! " Semua anak yang berada di meja makan serentak sambil tersenyum dan langsung menghampiri Alvi " Ayo Kak, kita makan bareng! "
Semuanya tertawa gembira " Kakak belum tahu nama kalian nih. " Semua anak saling bertatapan dan turun dari kursi, lalu mendekati Alvi.
" Saya Siska yang paling besar, "
" Saya Juan si Blesteran, "
" Saya Resky si paling gemes, "
" Sama Zul yang paling mungil. "
Alvi tersenyum melihat anak-anak yang bersemangat dan memberikan sebungkus permen " Kalian sangat ceria ya, nih Kakak kasih permen lagi mau gak? "
Semuanya gembira dan bermain bersama hingga waktu berlalu cepat " Udah jam segini aja, Kakak pulang ya, kalian gak pulang? "
Anak-anak yang masih asik bermain hanya menggelengkan kepala " Kami akan tidur di sini hari ini, Kakak gak nginep aja di sini? Nemenin kita main. " Pinta Juan
" Kakak besok ada kerjaan, kalian gak di cari sama orang tua kalian? "
Semuanya terdiam, Kayla yang sehabis membersihkan semuanya lalu menghampiri mereka " Loh kalian kok pada diem? "
" Kak kami boleh tidur di sini kan? "
Kayla yang sudah paham mengizinkan mereka tidur di sana " Boleh kok, siapa yang bilang gak boleh kalian boleh kok nginep di sini kapanpun malah Kakak seneng loh! "
Alvi merasa bersalah lalu bertanya pada Kayla " Kayla, kok anak-anak langsung pada diem? "
" Lah bukannya tadi masih ceria mereka, kamu emang ngomong apa ke mereka? "
" Ya aku cuman nanya soal orang tua. "
Kayla menghelan nafas " Kamu ya, ku kira udah berubah selama dua tahun ini, tapi sama aja ya! " Kayla duduk di kursi yang berada di luar sambil menatap langit " Mereka kayak kita dahulu, gak punya orang tau, tau orang tua aja nggak. "
Alvi yang mendengarnya ikut merasa seperti ke saat itu, saat ia sudah terkapar lemas dan tak ada siapapun yang menolongnya, saat dimana semuanya sudah bukan lagi apa-apa, hingga saat Bu Asih memungutnya dari tempat penuh siksaan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Semanis Gula
RomanceCinta semanis gula? Atau bahkan bisa lebih manis dari itu? MEVELO 20 DAYS Sassie Project x Book Office Official Genre : Romance, Slice of life ⚠️No plagiat atau semacamnya ya gays⚠️