Bab 2

68 48 24
                                    

" Gak usah di jawab sekarang kok, tapi aku harap jawaban kamu itu setuju. " Alvi tersenyum lalu dia memberikan kotak cincin ke tangan Kayla " Aku harap kamu simpan terlebih dahulu dan saat itu tiba aku akan memakaikan ke jari manis kamu! "

Setelah berkata demikian Alvi langsung masuk ke dalam rumah dan melihat-lihat sekeliling yang sedikit di renovasi " Wow kamu hebat ya Kayla, bisa ngerenov sendiri. "

Kayla yang masih berdiri di kejutkan dengan anak-anak yang berada di depan pintu " Assalamualaikum Kak Kayla, kok bengong di depan pintu sih? "

Kayla yang melihat beberapa anak-anak mungil itu datang langsung tersenyum lebar " Wa'alaikumussalam nggak cuman lagi ngeliat angin doang. "

" Dih parah, aku dikatain angin! " Alvi yang terus memelototi Kayla ketahuan sama anak-anak tadi.

" Kak, Kak, Kakak itu siapa? Dari tadi melototi Kakak terus! Kami juga jadi ketakutan. " Kata Zul anak dengan tubuh paling mungil di antara yang lain.

" Oh dia, namanya Kak Alvi, temen Kakak waktu kecil. Kenalan dong sama Kakak ini, terus bujuk dia biar gak serem lagi nanti kalo gak di bujuk kalian di makan dia! Mau? "

Anak-anak menggelengkan kepalanya, mereka berusaha mendekati Alvi yang pura-pura tidak melihat mereka.

" Kak Alvi, Kak Alvi, Kak Alvi, kami minta maaf jika salah, kami minta maaf jika salah, kami mohon, kami mohon, Kak Alvi jangan terlalu serem! " Setelah bernyanyi semua anak-anak langsung bersembunyi di belakang Kayla, Alvi yang pura-pura cuek langsung terpukau dengan nyanyian anak-anak itu.

" Wih hebat, kamu yang ngajarin semuanya nyanyi? "

Kayla langsung cemburu dan memukul-mukul dada Alvi " Kamu curang, kamu curang, kamu orang pertama yang dapet nyanyian mereka! "

Alvi tersenyum " Hahaha, aku gak curang kok, kamu aja yang suruh mereka buat bujuk aku! " Alvi melirik ke arah mereka dan menghampiri mereka sambil berbisik lalu membagikan permen yang ada di sakunya

" Siap gak? "

" Siap Kak!! "

Semuanya tertawa, Kayla yang tadi cemberut hanya bisa pasrah dengan tawa anak-anak " Kalian gak mau makan? " Pancing Kayla.

" Mau!! " Semuanya langsung menghampiri Kayla, Kayla lalu berbisik menanyakan tentang tadi " Tadi kalian ngomongin apa? " Anak-anak saling bertatapan dan menjawab serentak " Rahasia! "

Kayla hanya bisa pasrah dengan sikap semuanya " Ayo sekarang makan sebelum dingin makanannya, Kakak udah masak banyak tuh! "

" Hore makanan!! " Semuanya berlari menuju meja makan, tapi Resky tidak ikut dan malah terdiam.

" Kenapa Resky gak ikut? Sana bareng temen-temen. "

Resky lalu melirik ke arah Alvi dan Alvi memberikannya isyarat " Kak, Kak Alvi gak ikut kita makan? "

Kayla lalu melirik ke arah Alvi " Mungkin Kak Alvi capek, jadi mau istirahat dulu. Nanti juga Kak Alvi kalo laper ikut makan. "

" Emang boleh? "

" Kalo kata yang lain boleh.. "

" Boleh!! " Semua anak yang berada di meja makan serentak sambil tersenyum dan langsung menghampiri Alvi " Ayo Kak, kita makan bareng! "

Semuanya tertawa gembira " Kakak belum tahu nama kalian nih. " Semua anak saling bertatapan dan turun dari kursi, lalu mendekati Alvi.

" Saya Siska yang paling besar, "

" Saya Juan si Blesteran, "

" Saya Resky si paling gemes, "

" Sama Zul yang paling mungil. "

Alvi tersenyum melihat anak-anak yang bersemangat dan memberikan sebungkus permen " Kalian sangat ceria ya, nih Kakak kasih permen lagi mau gak? "

Semuanya gembira dan bermain bersama hingga waktu berlalu cepat " Udah jam segini aja, Kakak pulang ya, kalian gak pulang? "

Anak-anak yang masih asik bermain hanya menggelengkan kepala " Kami akan tidur di sini hari ini, Kakak gak nginep aja di sini? Nemenin kita main. " Pinta Juan

" Kakak besok ada kerjaan, kalian gak di cari sama orang tua kalian? "

Semuanya terdiam, Kayla yang sehabis membersihkan semuanya lalu menghampiri mereka " Loh kalian kok pada diem? "

" Kak kami boleh tidur di sini kan? "

Kayla yang sudah paham mengizinkan mereka tidur di sana " Boleh kok, siapa yang bilang gak boleh kalian boleh kok nginep di sini kapanpun malah Kakak seneng loh! "

Alvi merasa bersalah lalu bertanya pada Kayla " Kayla, kok anak-anak langsung pada diem? "

" Lah bukannya tadi masih ceria mereka, kamu emang ngomong apa ke mereka? "

" Ya aku cuman nanya soal orang tua. "

Kayla menghelan nafas " Kamu ya, ku kira udah berubah selama dua tahun ini, tapi sama aja ya! " Kayla duduk di kursi yang berada di luar sambil menatap langit " Mereka kayak kita dahulu, gak punya orang tau, tau orang tua aja nggak. "

Alvi yang mendengarnya ikut merasa seperti ke saat itu, saat ia sudah terkapar lemas dan tak ada siapapun yang menolongnya, saat dimana semuanya sudah bukan lagi apa-apa, hingga saat Bu Asih memungutnya dari tempat penuh siksaan itu.

Cinta Semanis GulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang