Bab 3

49 38 13
                                    

" Aku...minta maaf. "

Kayla berdiri dari tempatnya dan masuk ke dalam karena udara mulai mendingin " Kalo mau minta maaf, pada anak-anak itu, karena mereka juga punya hati! "

Alvi yang sudah siap berangkat menyimpan lagi tasnya ke dalam dan menuju kamar anak-anak " Hei, udah pada tidur belom? "

" Wah Kak Alvi, masih ada di sini? Kami tidak bisa tidur dan hanya bisa melamunkan sesuatu yang kami inginkan. "

Saat mendengarnya Alvi seketika merasa seperti kembali ke masa kecilnya, ia seperti melihat dirinya dahulu

" Wah emang kalian ingin apa? "

" Yang kami inginkan, keluarga yang baik dan hangat! "

Alvi mendekati anak-anak yang sedang berbagi selimut " Kalo gak bisa tidur, mau Kakak ceritain sesuatu gak? "

" Mau tapi, emang gak papa sama kerjaan Kakak? " Zul sangat ingin mendengarkan cerita, tapi dia hanya bisa berharap seseorang akan menceritakannya walaupun hanya satu patah judul ceritanya

" Gak papa Zul, Kakak bisa urus itu nanti. Ayo semuanya pasang telinga kalian dan nikmati ceritanya, karena Kakak akan membawa kalian ke dunia fantasi! "

Alvi menceritakan berbagai kisah yang membuat anak-anak terpukau mendengarnya, Kayla yang melihat ikut senang dengan tawa anak-anak itu.

Alvi yang berniat pulang ke kota sebelah setelah ia menceritakan kisah fantasi hingga anak-anak tertidur, namun Alvi malah ikutan tertidur dengan anak-anak.

Kayla yang awalnya ingin memberikan selimut diam-diam agar Alvi tidak kedinginan, namun tidak jadi karena Alvi sudah di peluk oleh anak-anak " Astaga, dasar anak-anak, Alvi gimana nanti besok kerjaannya ya? "

Adzan subuh berkumandang, anak-anak sudah buru-buru pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, mereka bergiliran mengambil air wudhu

" Aku dulu.. "

" Nggak aku.. "

" Aku.. "

" Anak-anak bergiliran ya, kemaren siapa dulu yang duluan, sekarang giliran siapa? Bergilir ya nanti juga kebagian kok. " Kayla menyiapkan sajadah di bantu Siska yang ingin selalu bareng Kayla.

" Kemaren Juan yang duluan tapi sekarang dia ingin duluna lagi! " Resky menunjuk Juan yang berebutan dengan Zul

" Juan pengen adzan, jadi Juan wudhu nya pengen duluan! "

" Yaudah hari ini Juan lagi ya yang duluan, nanti girilan yang lain. " Kayla lalu memberikan anak-anak satu buah snack mini dan satu buku tulis pada anak-anak

" Nih Kakak kasih sesuatu buat kalian, dan nanti jangan berebut lagi, kalo berebut kalian bisa bertengkar dan berpecah. "

" Berpecah itu gak baik, jadi kita harus lapang dada ketika kita berebut, kita mengalah ya, tapi bukan mengalah ke yang jahat tapi ke yang baik, oke! "

" Oke Kak!! "

Kayla yang melihat semuanya kembali ceria ikut merasakannya, mendengar Juan adzan membuat semuanya terasa tentram dan damai.

Alvi yang masih tertidur pun terbangun mendengar suara adzan Juan yang merdu " Masyaallah, siapa yang adzan? " Alvi keluar kamar melihat anak-anak yang sudah bersiap sholat subuh

" Masyaallah, kalian udah pada siap-siap sholat subuh, kok Kakak gak di bangunin? "

" Habis Kakak tidur pulas, kami kasihan karena Kakak terlihat kecapean. " Resky, Zul, dan Siska yang duduk tenang di barisan belakang.

" Meskipun Kakak capek, Kakak pasti bangun buat sholat kok! Jadi nanti kalo Kakak kesiangan bangunin ya. "

" Oke Kakak. "

" Siapa yang jadi imam nya? " Alvi melihat anak-anak yang tersenyum

" Hari ini Zul yang jadi imamnya! " Zul dengan semangat mengangkat tangannya

" Wah hebat, Juan juga tadi hebat banget adzan nya! "

Juan tersenyum mengeluarkan gigi gingsulnya yang mungil " Masa si Kak, makasih. "

" Iya, kalo gitu Kakak siap-siap dulu ya, tunggu kakak. "

Alvi buru-buru membersihkan badannya dan anak-anak sabar menunggu Alvi dengan bercanda ria, setelah selesai mereka melaksanakan sholat subuh berjamaah.

" Ya Allah, udah hampir jam lima! Kalo gitu Kak Alvi mau pergi ke kantor dulu ya nanti mampir ke sini lagi! " Alvi langsung membereskan barang bawaannya

" Lah gak mau sarapan dulu, nanti kelaparan gimana? " Kayla yang sedang menyiapkan sarapan lalu memasukkan sedikit makanan yang ia buat ke dalam kotak makanan.

" Nanti kan bisa beli. " Alvi segera merapikan pakaiannya dan mengelus kepala anak-anak " Kalian jangan lupa belajar ya, nanti pas pulang kakak bawain makanan enak! "

" Asik makanan enak!! " Semuanya bersorak dan menantikan waktu pulangnya Kak Alvi

" Iya Kakak janji! "

" Alvi nih bawa, sedikit bekal! "

" Ugh kamu kayak gini udah cocok kok, kita langsung ke pelaminan aja! " Alvi yang sedang terburu-buru masih sempat menjahili Kayla.

" Dih apa sih! Eh kotaknya gimana? "

" Kan aku bilang, simpan aja di kamu, aku harap kamu memikirkannya dengan baik. Aku ingin nanti setelah kamu setuju aku memakainya ke jari manis mu yang mungil. " Alvi langsung pergi tanpa mengambil kotak cincin yang ia bawa.

" Baiklah aku akan coba pikirkan dengan baik! " Kayla yang bingung dengan perasaannya lalu meletakkan kotak itu di antara buku-buku favoritnya.






Cinta Semanis GulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang