Bab 7

34 26 9
                                    

" Hah jantung cukup, gak usah berdebar terlalu cepat! " Kayla menepuk-nepuk dadanya, berusaha menenangkan jantung yang sedari tadi berdebar kencang.

" Kay kamu gak papa? Ayo waktunya sholat. " Alvi mengetuk pintu kamar Kayla.

" Oh iya aku baik-baik aja kok, tunggu ya aku mau wudhu dulu! "

Alvi lalu pergi menuju anak-anak yang menunggu Kayla dengan sabar " Gimana kalian udah siap buat sholat? "

" Udah, tapi Kak Kayla masih belum ke sini. "

Kayla yang baru saja wudhu segera bergegas menghampiri mereka yang menunggunya " Maaf ya, Kak Kayla bikin kalian nunggu. "

Mereka lalu melaksanakan sholat subuh. Mereka bagaikan keluarga harmonis, tanpa ada perdebatan besar, tapi mungkin ada sedikit perselisihan. Keluarga? Mungkin itu bisa membuat ke empat anak-anak yang bersama Kayla kurang lebih satu tahun itu bisa bahagia.

Mereka yang mengharapkan keluarga yang bahagia, namun tuhan berkata lain. Mereka ditelantarkan oleh keluarganya, entah apa alasannya.

" Siska, Resky, Zul, Juan, nanti kalian ajak teman-teman yang lain ke sini ya. "

" Ada apa kak? " Resky yang penasaran dengan Kayla yang lagi sibuk menyiapkan sesuatu

" Nanti kita bagi-bagi makanan, mumpung Kakak punya sedikit rezeki. Nih Kakak lagi nyiapin makanannya! "

Mata Resky langsung berbinar dan berlari menuju Kayla " Aku bantu Kak! " Tak seperti biasanya, Resky sangat bersemangat ingin membantu Kayla.

" Wah aku juga mau bantu Kak Kayla! "

" Aku juga mau! "

" Aku juga, aku juga! "

Semuanya langsung bersemangat dan berlarian menuju Kayla, Alvi yang melihat anak-anak berlari ikut penasaran " Wah Kalian lagi ngapain kumpul di sini, masih pagi loh. "

" Kami mau bantu Kak Kayla! "

" Wah bantu apa nih, Kakak juga ikut bantu ah! "

Kayla tersenyum melihat semuanya bersemangat membantunya, dia bersyukur karena memiliki anak-anak yang baik dan ceria, dan dia sangat bersyukur karena Alvi ada di sini.

" Nah semuanya sudah siap! "

"Kamu dapet uang untuk ini dari jualan Kay? "

" Hmm, iya lah masa dari jaga lilin! "

" Kalo perlu apa-apa bilang ke aku ya, aku juga pengen bantu kamu. "

Kayla terbengong mendengar, Alvi yang melihat Kayla bengong seketika ingin mencium pipinya namun ia tepiskan keinginannya itu dengan menjitak kening Kayla " Kok bengong? Terpukau ya sama aku! "

" Dih apa sih, pede amat! Tuh diliatin sama anak-anak! " Kayla segera membereskan semuanya yang berada di meja makan.

" Gak papa, biar anak-anak belajar pede apapun situasinya, ya kan? " Alvi segera menoleh ke anak-anak dan anak-anak segera mengangguk dengan semangat

" Tuh anak-anak juga setuju. " Alvi terlalu bersemangat hingga tak sadar yang ia ambil bukan gelas berisi air, namun  sebotol saus " Hah, pedes, pedes! "

" Hahaha, lagian kamu terlalu bersemangat sih! " Kayla tertawa lepas, sambil membereskan makanan yang sudah siap. Semuanya yang melihat Kayla ikut tertawa lepas.

" Gimana nih, semuanya sudah dikumpulin? "

" Udah Kak, semuanya udah kumpul! "

Semuanya lalu mulai bekerja sesuai dengan arahan awal yang Kayla berikan, semuanya dengan semangat mengerjakan tugas masing-masing.

Kayla yang melihat anak-anak semangat juga ikut semangat, senyuman orang yang di bagikan makanan juga membuat Kayla bahagia.

" Alhamdulillah lancar ya, usaha kamu lancar semua. " Alvi memuji Kayla.

" Iya makasih, ini juga berkat anak-anak sama kamu! Makasih ya! " Kayla tersenyum tipis yang membuat jantung Alvi berdebar kencang.

" Aduh, bisa gawat kalo sampe Kayla denger detak jantung aku! " Alvi mengelus dadanya yang membuat Kayla khawatir.

" Kamu kenapa? Kamu gak papa? Apa ada yang sakit? " Kayla lalu mendekat membuat Kayla tak sadar dengan jarak yang dekat itu.

" Aduh bisa gawat jantung aku! " Kata Alvi dalam batin sambil menahan debaran jantungnya yang makin kencang.

" Kalo gini terus bisa gawat nanti, terus gak enak di pandang sama tetangganya! Sepertinya aku memang harus menjalankan rencananya secepat mungkin! " Alvi masih menahan debaran jantungnya yang sangat kencang dan saat itu Kayla benar-benar mendengar debaran Alvi.

" Eh itu, itu, itu apa, kok terasa didadanya Alvi! Loh kok aku juga sama! Gimana nih?! " Kayla berusaha untuk tetap tenang di situasi mereka.

" Kakak sama Kak Alvi lagi apa? " Tiba-tiba suara itu datang dari luar dapur, empat orang anak-anak muncul dengan senyuman yang sangat lebar.

" Eh iya bener, Kalian kakak-kakak lagi ngapain? " Siska lalu berlari menghampiri mereka dan membuat mereka panik.

" Eh Kakak lagi ngobati Kak Alvi, tadi katanya ada yang sakit! " Alvi meringis karena di cubit Kayla. Iya di kode tapi malah hatinya yang terkena serangan kode Kayla.

" Iya, iya, tadi Kakak sedikit sakit dan minta tolong sama Kayla. " Alvi berusaha untuk tidak salah tingkah di depan Kayla, di depan anak-anak.

" Duh dasar, hati ku emang lemah padanya sejak saat itu! "

Cinta Semanis GulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang