Bab 17

13 9 14
                                    

" Kakak pergi dulu ya, udah jam lima mau siap-siap pergi kerja. " Alvi segera memakai sepatunya " Assalamualaikum. "

" Wa'alaikumussalam, hati-hati kak, mampir lagi ke sini! "

" Ada yang mau bantu kakak bikin sarapan gak? " Ajak Kayla, anak-anak segera berlari menghampirinya.

" Mau kak, aku mau bantu. "

" Aku juga! "

Semuanya lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan

" Kak mau bikin apa? " Juan penasaran, karena Kayla sudah menyiapkan bahan-bahannya di atas meja.

" Kakak akan bikin nasi goreng spesial, sekalian ajarin kalian masak. "

Resky langsung bersemangat karena dia bisa belajar masak masakan kakaknya itu " Aku juga mau belajar kak, siapa tahu nanti udah gede bisa jadi chef dan ngenalin masakan kakak! "

Kayla lalu tersenyum dan mengusap kepala Resky " Amin, nanti kalo udah jadi chef, kamu masak buat kakak ya. "

" Iya kak! "

Semuanya lalu memperhatikan Kayla dan sesekali mencoba membantu Kayla

" Kak, kalo udah ke cium bau bumbunya gimana? " Kata Siska yang sedang mencoba membuat nasi goreng.

" Masukin telornya, terus aduk-aduk sampe merata. " Siska lalu mengikuti yang di suruh Kayla. Resky, Juan dan Zul ikut memperhatikan dan membantu hal-hal kecil.

" Kak aku juga mau coba! "

Siska lalu memberikan serok padanya " Kak abis telornya Mateng gimana? "

" Masukin nasinya, abis itu aduk lagi sampe merata. "

" Oke kak. " Resky seperti lihai dalam membuat nasi goreng meskipun dia barusia enam tahun, Kayla yang melihatnya yakin bahwa Resky pasti akan menjadi chef terkenal.

" Abis itu masukin garam sama micin sama kecapnya juga. " Kayla lalu melihat garam dan micin yang sedikit lagi " Sepertinya aku harus belanja hari ini, apa aku ajak anak-anak ya? " Ucapnya dalam hati.

" Nah udah jadi deh, nasi goreng spesial ala kalian! " Anak-anak sangat senang dengan nasi goreng yang mereka buat bersama, Zul lalu mengambil piring untuk yang lain.

" Nih kak piringnya udah aku ambil. " Zul memberikan lima piring pada Kayla

" Zul kami emang anak yang peka ya, tapi lain kali bawanya satu-satu takut berat ya! "

Semuanya makan bersama sambil melihat matahari terbit di luar " Wah, enak banget masakan kalian! " Puji Kayla.

" Beneran kak? " Semuanya sangat senang karena membuat masakan yang enak terutama Juan.

" Ah kenyang gak? Nanti kita bikin lagi ya. " Kayla melihat nasi goreng di piring anak-anak sudah habis.

" Kenyang kak! " Juan lalu mengambil piring lainnya " Kak aku yang cuci piring ya hari ini. "

" Tunggu Juan kami ikut! " Siska lalu menarik tangan Resky dan Zul yang kekenyangan " Ayo ikut! " Bisiknya.

" Padahal aku sendiri juga bisa cuci piring mah. "

" Bukan, ayo cepat sini! " Ajak Siska ke dapur.

" Kalian ingat gak, pas itu kak Alvi minta tolong buat ngelamar kak Kayla? " Siska mengecilkan suaranya agar hanya mereka saja yang mendengarnya.

" Oh yang waktu itu. " Suara Resky yang besar segera di tutup mulutnya oleh Siska

" Stt, jangan berisik. " Siska lalu melihat Kayla yang masih berada di luar " Nah gini aku punya rencana, nanti besok hati apa? "

" Besok kalo gak salah hari Kamis deh! "

" Oke, nanti besok kita siapin sesuatu yang indah buat mereka, terus kita satukan mereka, gimana? "

" Tapi kita harus siapin apa? " Zul sadar di antara mereka tidak ada yang memiliki uang.

" Yang kemarin beli pensil warna siapa? " Tanya Siska dengan suara pelan agar tidak terdengar Kayla.

" Aku. " Kata Resky, yang di jawab dengan anggukan yang lain.

" Oke nanti besok kita bikin dekorasi, Resky aku pinjem ya pensil warnanya. " Resky pun mengangguk, Siska melihat lagi ke arah luar dan melihat Kayla masuk ke dalam.

" Ayo, ayo, kita bersihin piringnya. "

Kayla yang melihat anak-anak masih membersihkan piring merasa aneh " Loh kalian belum selesai? Kalo udah selesai mau ikut kakak gak ke pasar? "

" Nggak kak, kami mau jaga rumah aja. " Jawab Siska sambil memberi kode kepada yang lain.

" Iya kak, kami di rumah aja. "

" Yaudah deh, jaga rumah ya, hati-hati kalo ada orang lain. " Kayla lalu mengambil dompet yang ada di kamar " Jangan lupa kunci pintu kalo mau keluar ya. "

" Iya kak, kami ingat, hati-hati di jalan! " Siska yang melihat Kayla sudah pergi lalu mulai mengumpulkan barang-barang yang dibutuhkan.

" Oke semuanya sudah siap, ada pensil, ada pensil warna, ada buku, ada gunting, dan ada lem! " Siska lalu membagi-bagi tugas pada yang lain.

" Juan kamu bantu aku ya warnain kertasnya, terus Zul kamu gunting jadi berbagai bentuk, kalo Resky kamu minta sedikit benang ke tetangga tapi kalo gak di kasih gak usah ya. "

" Yes sir! " Mereka kompak dengan tugasnya masing-masing. semuanya selesai sampai akhirnya Kayla datang dari pasar.

" Assalamualaikum. " Kayla membukakan pintu dan melihat anak-anak yang berada di lantai sambil menyembunyikan sesuatu " Kalian lagi ngapain, kok ada di lantai si? "

" Nggak kak, kami gak lagi ngapa-ngapain, cuman lagi main aja. " Zul seperti biasa paling bisa diandalkan untuk menolak Kayla.

" Kakak ikut boleh? "

" Nggak boleh. " Zul tetap menolaknya.



Cinta Semanis GulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang