" Ya sejak saat pertama kali aku bertemu dengannya, Kayla Nadhifa Almira! "
Setelah kejadian tadi, saat Alvi berada sendirian di ruang tamu, ia mengingat awal mula ia bertemu dengan Kayla
" Alvi, Yusuf, Nila, sini nak, ibu menemukan seorang anak kecil di deket sini. Kalo ibu tinggalin kasihan jadi ibu bawa. "
Alvi yang saat itu masih kisaran berusia tiga tahun itu melihat Kayla seperti melihat seorang adik kecil yang sangat manis.
" Wah manis banget dia Bu, dia namanya siapa? " Nisa lalu mengelus-elus pipi Kayla yang masih satu tahun " Dia bakalan jadi Dede aku Bu? "
" Iya, kita kasih nama siapa ya? " Ibu yang bingung karena kurang bisa menamai anak kecil dengan nama yang bagus.
" Kayla Nadhifa Almira. " Suara itu tiba-tiba keluar dari mulut Alvi yang masih kecil hingga membuat Bu Asih terkagum.
" Kayla..., Nama yang bagus, kamu dapet nama itu dari mana Alvi? " Bu Asih yang penasaran lalu mendekat sambil membawa Kayla.
" Eh nggak tahu Bu, tiba-tiba muncul aja 'ting' gitu. " Alvi masih tetap menatap Kayla yang masih satu tahun itu dan memeluknya, membuat Nila dan Yusuf iri.
" Ih kamu mulu yang paling dulu, aku juga pengen meluk Kayla! " Nila lalu berlari menuju mereka, namun Alvi segera menahan Nila.
" Jangan lali-lali, nanti jatuh dan Kayla ketindihan gimana? " Alvi menahan Nila yang mendekati Kayla, Bu Asih yang melihatnya membuat dia berpikir jika Alvi adalah sesosok kakak yang baik.
" Kalian lagi pada ngapain? Ibu ikut ya. "
" Iya Bu! " Semuanya bermain bersama, Alvi juga berusaha menjaga Kayla yang masih kecil. Doa Alvi bagaikan terkabul, ia sudah lama menantikan saat ada seorang anak memanggilnya Kakak.
" Hore aku punya adik! " Ucap batin Alvi. Setiap hari, setiap saat Alvi menjaga Kayla, membuat Nila dan Yusuf iri. Meskipun begitu mereka tetap akur dan bermain bersama.
Mungkin saat Kayla beranjak umur enam tahun dan Alvi delapan tahun, gombalan waktu itu adalah gombalan pertama yang ia ucapkan pada Kayla.
" Ah jadi inget, sejak saat itu entah dari mana aku belajar ngegombal aku jadi sering menggombali adik ku! Hahaha. "
Suara tawa Alvi terdengar sampai telinga Kayla dan membuat Kayla terbangun dari tidurnya " Hmm siapa yang ketawa ya, anak-anak sudah tidur? " Dia lupa jika Alvi masih ada di sana.
" Hmmm ada orang? "
" Stt, astaghfirullah aku lupa kalo mereka sudah tertidur! " Alvi bersembunyi di bawah meja yang berada di ruang tamu.
" Oh gak ada siapapun, aku tidur lagi aja capek! "
" Hah, manis banget ya, kalo dia lagi bangun tidur. Andai aja aku punya keberanian lagi buat ngelamar dia! " Meskipun ia berusaha keras, namun ia juga teringat akan perkataan anak-anak. Ia tak bisa memaksa kehendaknya pada Kayla.
" Udah gak ada kan? Aku juga tidur deh udah malem, aku juga harus mulai bolak-balik kerja lagi! " Alvi segera pergi ke kamar.
Saat pagi-pagi buta ia mendengar alarm berbunyi pada pukul tiga, ia segera bersiap tanpa berpamitan dengan anak-anak dan Kayla dan hanya meninggalkan sepucuk surat di atas meja.
" Ayo nanti kapan-kapan aku kesini lagi! " Alvi segera pergi keluar dan menuju rumahnya yang dulu " Udah lama aku gak ke rumah, nginep mulu sama anak-anak. Tapi aku juga gak enak sama omongan tetangga terhadap Kayla dan anak-anak. "
Alvi pernah mendengar jika Kayla menculik anak orang, Kayla juga pernah dibicarakan bahwa dia punya anak di luar nikah, dan begitu pula lainnya. Itu membuat Alvi geram, namun ia tak bisa mengambil tindakan begitu saja.
" Yah jika aku ngambil langkah yang salah, bisa bikin Kayla sama anak-anak kena masalah! " Alvi hanya bisa terdiam dan termenung sambil mengendarai motornya.
Seperti biasa Zul masuk ke kamar Alvi untuk membangunkannya, namun saat Zul masuk dia tak melihat Alvi.
" Kak Kayla, Kak Alvi kemana? "
" Loh bukannya ada di kamar ya? " Kayla sibuk membersihkan sisa-sisa yang kemarin tak sempat ia bersihkan.
" Nggak ada coba Kakak liat. " Zul segera menarik tangan Kayla dan menariknya ke kamar Alvi " Nih Kak Alvi gak ada di kamarnya! "
" Eh iya ya, kemana dia coba Kakak cari ya! " Yah meskipun Alvi sudah dewasa, namun entah kenapa Kayla ingin mencarinya. Kayla takut ia tak akan kembali menemui anak-anak dan menemuinya.
" Eh apa ini di meja? Surat? " Siska mengambil sepucuk surat dan membacanya sedikit demi sedikit " Untuk Kayla dan anak-anak? "
" Kak ada surat di meja untuk Kakak! " Siska lalu menghampiri Kayla yang berada di kamar Alvi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Semanis Gula
RomanceCinta semanis gula? Atau bahkan bisa lebih manis dari itu? MEVELO 20 DAYS Sassie Project x Book Office Official Genre : Romance, Slice of life ⚠️No plagiat atau semacamnya ya gays⚠️