Bab 5

37 33 10
                                    

" Anak-anak, bisa tolong Kak Alvi gak? " Alvi mendekati anak-anak yang sedang bermain di teras rumah

" Bantu apa kak? " Tanya Siska yang sedang memegang bola bekel kecil di tangannya yang penuh dengan kerang.

" Kan Kakak mau ngelamar seseorang, kalian bisa bantu Kakak nggak? " Tanya Alvi sambil berbisik dengan keempat anak-anak tadi.

" Wah ngelamar siapa kak? " Zul spontan bertanya dengan suara yang keras hingga Alvi langsung menutup mulutnya Zul.

" Sttt...nanti ketahuan, ini juga masih rencana Kakak. " Alvi lalu ikut duduk di teras " Jadi Kak Alvi pengen ngelamar Kak Kayla, tapi sayangnya waktu itu di tolak, jadi ini rencananya mau ngelamar yang ke dua kalinya. "

Anak-anak mendengarkan dengan seksama dan mulai mencari ide untuk membantu Alvi " Kak kami bisa saja bantu Kakak, tapi kalo Kak Kayla gak suka kami gak bisa paksa dia! "

Alvi merasa sedih namun ia juga tidak ingin patah semangat " Gak papa, tapi nanti bantu Kakak ya. " Anak-anak mengangguk lalu mereka semua bermain bersama hingga waktu sore menjelang.

" Hei kalian gak laper apa? Udah sore nih, itu Kakak buatin makanan apa gak ada yang mau makan? " Kayla memancing anak-anak yang sedang asik bermain.

" Wah mau dong, Kakak ini tau aja perut lagi laper! " Resky langsung berlari menghampiri Kayla

" Dasar kamu ini, langsung aja nyamperin Kakak kalo soal makanan, kalian mainnya sama Kak Alvi aja apa gak kasian sama kakak yang kesepian! " Kayla merajuk pada anak-anak, semuanya menghampiri Kayla lalu memeluknya.

" Ih Kakak, jangan nangis! " Semuanya memeluk Kayla dengan erat begitu pula dengan Kayla yang membalas pelukan mereka.

" Kak Alvi gak di ajak pelukan kah? " Alvi tiba-tiba masuk ke dalam dan melirik-lirik mereka yang sedang berpelukan.

" Dih apa sih, ganggu orang lagi seneng aja, sana jauh-jauh mereka milik aku! " Kayla lalu mendelik Alvi yang melirik mereka.

" Ah Kak Kayla, kami jadi malu. " Semuanya makin erat memeluk Kayla

" Kalian gak kasihan apa sama Kak Alvi? " Alvi lalu menunjukkan ekspresi sedih dengan mata yang berkaca-kaca kepada anak-anak.

" Kak Alvi jangan sedih, ayo sini ikut pelukan sama kami! " Ajak Juan yang berada paling tengah " Ayo mumpung Kak Kayla gak sadar! " Gumam Juan sambil mengode Alvi.

" Dih Juan, kamu mihak dia! "

" Kan kata Kakak harus berbagi, aku lagi berbagi kehangatan sama Kak Alvi juga! "

Alvi lalu mendekat dan memeluk mereka semua termasuk Kayla, Kayla merasa sedikit aneh tapi dia mulai merasakan kehangatan yang sangat ia rindukan.

" Kita jadi seperti keluarga sungguhan ya! " Kata Zul dengan senyumannya yang manis bagaikan permen kapas " Kita berpelukan dan berbagi kehangatan! "

" Unyu, nyu...anak Kakak yang paling kecil ini pandai berbicara ya! " Kayla mencium kening anak-anak hingga ia tak sadar sudah mencium kening Alvi.

Alvi merasa senang, namun ia pendam agar Kayla tidak merasa canggung dengan dia.

" Nah ayo makan nanti keburu dingin. " Kayla lalu menggiring semuanya ke meja makan " Hari ini Kakak masak makanan kesukaan kalian loh, Zul suka nasi goreng, Siska suka capcay, Juan suka telur balado, dan Resky suka kentang Mustofa, bener gak? "

Semuanya mengangguk dan Alvi hanya terdiam " Terus makanan kesukaan aku apa? "

" Kamu mah kan gak di anggap. " Kayla lalu membiarkan Alvi sendirian dan mendelik kepada Alvi " Hahahaha, gitu aja ngambek, ayo kamu kan suka semuanya, kita makan sama-sama! " Ajak Kayla pada Alvi yang tadi cemberut karena di jahilnya.

" Parah amat, yaudah aku juga ikut makan! " Kevin lalu bergegas bergabung dengan mereka yang siap untuk makan bersama, mereka bagaikan keluarga yang harmonis, tanpa ada perbedaan yang menghalangi mereka.

" Oh iya Kak, nanti lain kali kita kumpul kayak gini lagi ya! " Ajak Siska yang senang melihat teman-temannya bahagia kumpul bersama.

" Ayo, nanti insyaallah kalo Kakak ada rezekinya! Nanti kalo dagangan olshop Kakak banyak yang beli kita makan makanan enak lagi! "

" Kamu dagang olshop Kayla? " Tanya Alvi yang baru pertama kali mendengar jika Kayla jualan kecil-kecilan " Kok gak kasih tahu aku si? "

" Ya gak papa, takut kamu khawatir aja, nanti malah makin ribet kedepannya. " Kayla berusaha menenangkan Alvi yang tiba-tiba merajuk padanya " Kamu gak usah mikirin kok, aku bisa urusin nanti kedepannya! "

Alvi lalu mendekati Kayla dan tiba-tiba memegang pipinya yang membulat karena makanan yang baru masuk " Giman gak mikirin orang kamu yang...sudah lah! " Alvi lalu berjalan pergi keluar dan duduk di teras.

" Kak, Kakak gak papa? " Anak-anak lalu memeluknya " Kami juga mau membantu Kakak, kami gak ingin jadi beban Kakak. "

Kayla langsung tersadar jika anak-anak sedang menangis sambil memeluknya " Sut, kalian ini jangan bicara gitu, kalian itu bukan beban Kakak kok! "

" Kalian mulai sekarang Jang bicara kalo kalian itu beban ya! "

Anak-anak lalu mengangguk, tetapi mereka masih tetap memeluk Kayla dengan erat.

Cinta Semanis GulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang