" Anak-anak, bisa tolong Kak Alvi gak? " Alvi mendekati anak-anak yang sedang bermain di teras rumah
" Bantu apa kak? " Tanya Siska yang sedang memegang bola bekel kecil di tangannya yang penuh dengan kerang.
" Kan Kakak mau ngelamar seseorang, kalian bisa bantu Kakak nggak? " Tanya Alvi sambil berbisik dengan keempat anak-anak tadi.
" Wah ngelamar siapa kak? " Zul spontan bertanya dengan suara yang keras hingga Alvi langsung menutup mulutnya Zul.
" Sttt...nanti ketahuan, ini juga masih rencana Kakak. " Alvi lalu ikut duduk di teras " Jadi Kak Alvi pengen ngelamar Kak Kayla, tapi sayangnya waktu itu di tolak, jadi ini rencananya mau ngelamar yang ke dua kalinya. "
Anak-anak mendengarkan dengan seksama dan mulai mencari ide untuk membantu Alvi " Kak kami bisa saja bantu Kakak, tapi kalo Kak Kayla gak suka kami gak bisa paksa dia! "
Alvi merasa sedih namun ia juga tidak ingin patah semangat " Gak papa, tapi nanti bantu Kakak ya. " Anak-anak mengangguk lalu mereka semua bermain bersama hingga waktu sore menjelang.
" Hei kalian gak laper apa? Udah sore nih, itu Kakak buatin makanan apa gak ada yang mau makan? " Kayla memancing anak-anak yang sedang asik bermain.
" Wah mau dong, Kakak ini tau aja perut lagi laper! " Resky langsung berlari menghampiri Kayla
" Dasar kamu ini, langsung aja nyamperin Kakak kalo soal makanan, kalian mainnya sama Kak Alvi aja apa gak kasian sama kakak yang kesepian! " Kayla merajuk pada anak-anak, semuanya menghampiri Kayla lalu memeluknya.
" Ih Kakak, jangan nangis! " Semuanya memeluk Kayla dengan erat begitu pula dengan Kayla yang membalas pelukan mereka.
" Kak Alvi gak di ajak pelukan kah? " Alvi tiba-tiba masuk ke dalam dan melirik-lirik mereka yang sedang berpelukan.
" Dih apa sih, ganggu orang lagi seneng aja, sana jauh-jauh mereka milik aku! " Kayla lalu mendelik Alvi yang melirik mereka.
" Ah Kak Kayla, kami jadi malu. " Semuanya makin erat memeluk Kayla
" Kalian gak kasihan apa sama Kak Alvi? " Alvi lalu menunjukkan ekspresi sedih dengan mata yang berkaca-kaca kepada anak-anak.
" Kak Alvi jangan sedih, ayo sini ikut pelukan sama kami! " Ajak Juan yang berada paling tengah " Ayo mumpung Kak Kayla gak sadar! " Gumam Juan sambil mengode Alvi.
" Dih Juan, kamu mihak dia! "
" Kan kata Kakak harus berbagi, aku lagi berbagi kehangatan sama Kak Alvi juga! "
Alvi lalu mendekat dan memeluk mereka semua termasuk Kayla, Kayla merasa sedikit aneh tapi dia mulai merasakan kehangatan yang sangat ia rindukan.
" Kita jadi seperti keluarga sungguhan ya! " Kata Zul dengan senyumannya yang manis bagaikan permen kapas " Kita berpelukan dan berbagi kehangatan! "
" Unyu, nyu...anak Kakak yang paling kecil ini pandai berbicara ya! " Kayla mencium kening anak-anak hingga ia tak sadar sudah mencium kening Alvi.
Alvi merasa senang, namun ia pendam agar Kayla tidak merasa canggung dengan dia.
" Nah ayo makan nanti keburu dingin. " Kayla lalu menggiring semuanya ke meja makan " Hari ini Kakak masak makanan kesukaan kalian loh, Zul suka nasi goreng, Siska suka capcay, Juan suka telur balado, dan Resky suka kentang Mustofa, bener gak? "
Semuanya mengangguk dan Alvi hanya terdiam " Terus makanan kesukaan aku apa? "
" Kamu mah kan gak di anggap. " Kayla lalu membiarkan Alvi sendirian dan mendelik kepada Alvi " Hahahaha, gitu aja ngambek, ayo kamu kan suka semuanya, kita makan sama-sama! " Ajak Kayla pada Alvi yang tadi cemberut karena di jahilnya.
" Parah amat, yaudah aku juga ikut makan! " Kevin lalu bergegas bergabung dengan mereka yang siap untuk makan bersama, mereka bagaikan keluarga yang harmonis, tanpa ada perbedaan yang menghalangi mereka.
" Oh iya Kak, nanti lain kali kita kumpul kayak gini lagi ya! " Ajak Siska yang senang melihat teman-temannya bahagia kumpul bersama.
" Ayo, nanti insyaallah kalo Kakak ada rezekinya! Nanti kalo dagangan olshop Kakak banyak yang beli kita makan makanan enak lagi! "
" Kamu dagang olshop Kayla? " Tanya Alvi yang baru pertama kali mendengar jika Kayla jualan kecil-kecilan " Kok gak kasih tahu aku si? "
" Ya gak papa, takut kamu khawatir aja, nanti malah makin ribet kedepannya. " Kayla berusaha menenangkan Alvi yang tiba-tiba merajuk padanya " Kamu gak usah mikirin kok, aku bisa urusin nanti kedepannya! "
Alvi lalu mendekati Kayla dan tiba-tiba memegang pipinya yang membulat karena makanan yang baru masuk " Giman gak mikirin orang kamu yang...sudah lah! " Alvi lalu berjalan pergi keluar dan duduk di teras.
" Kak, Kakak gak papa? " Anak-anak lalu memeluknya " Kami juga mau membantu Kakak, kami gak ingin jadi beban Kakak. "
Kayla langsung tersadar jika anak-anak sedang menangis sambil memeluknya " Sut, kalian ini jangan bicara gitu, kalian itu bukan beban Kakak kok! "
" Kalian mulai sekarang Jang bicara kalo kalian itu beban ya! "
Anak-anak lalu mengangguk, tetapi mereka masih tetap memeluk Kayla dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Semanis Gula
RomanceCinta semanis gula? Atau bahkan bisa lebih manis dari itu? MEVELO 20 DAYS Sassie Project x Book Office Official Genre : Romance, Slice of life ⚠️No plagiat atau semacamnya ya gays⚠️