Chapter 8 : BukBer (rempong) Perdana

218 67 60
                                    





🍹🥥






Tidak terasa bulan Ramadhan sudah nampak hilal nya. Jauh-jauh hari mama Kushina sudah berbelanja banyak demi menghindari melonjaknya harga barang kebutuhan pokok.
Secara, pengalaman setiap tahun adalah semakin naik nya harga beras, telur, daging, sampai harga petasan yang biasanya dilarang dijual.

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, SMA KKPI meliburkan para penghuni sekolah selama seminggu penuh.
Tentu saja momen sakral itu tidak akan disia-siakan oleh para siswa. Salah satu nya adalah geng rusuh Baka Aniki.

Agenda kali ini adalah berbuka puasa bersama di rumah Naruto seperti yang sudah-sudah.
Dua hari pertama puasa, biasanya kedua orang tua Naruto akan mengunjungi Kakek Jiraya dan Nenek Tsunade di kota sebelah untuk berpuasa bersama.
Jadilah, anak tunggal mereka yang sedang sendiri itu mengundang anggota lainnya turut meramaikan rumah sore ini.



...

Sebagai penanggung jawab dapur, Bundadari a.k.a mbak Konan cantik, terlihat serius menyeleksi bahan-bahan untuk membuat sop buah sore ini.
Ada buah nanas, melon, apel, pepaya, alpukat, dan sirup khas bulan puasa yang iklannya sekarang udah pake CGI. Coba tebak, merk nya apa?
Mata bundarnya melirik pada sekumpulan parasit yang sedang bersantai ria, ada pula yang lagi Mabar maupun solo battle.

"Yus, tolong bantu gue ngupas ya, ntar gue yang bagian motong buahnya."

"Siap bunda."

"Gaar, kamu tolong siepin air buat bahan sirupnya ya."

"key Bun."

"Nar, kamu ntar sama yang lain gelar tiker terus bawa makanan ke halaman belakang. Shinichi sama Kyojuro belom dateng soalnya."

"Ay ay, Bun."

Konan menghela napas, memerhatikan sekitar. Dia lagi ngomong dan merintah diri sendiri rupanya.
Gimana nggak gitu, yang tadi disebut namanya memang menyahut. Tapi jangankan bergerak, geser seinci dari posisi semula pun, tidak sama sekali.
Dah lah, ini artinya Konan harus ngerjain sendiri semua yang barusan dia sebut.
Karena bagi dia, meminta tolong dan gak langsung dikerjakan, itu artinya dia harus langsung mengerjakannya sendiri, detik itu juga.
Harap maklum sebagian populasi cewek memang begitu, lur.

Alhasil, dia pun masuk duluan ke dapur dengan lapang dada demi teman se-gengnya. Kendati, tetap saja dia misuh-misuh sambil mulai kupas buah di dapur Naruto yang luas dan estetik.

.

.

Kyojuro dan Shinichi yang baru tiba, langsung masuk ke dalam setelah melepas salam. Menyusul Kaneki dan Shotou mengekori di belakang.
Tidak menemukan satu-satunya sosok penuh perasaan diantara mereka, Kiba yang datang paling akhir pun keheranan.

"Katanya kak Konan di grup chat, mau pada bikin Sop Buah sama nasi goreng pedas. Lah, mana? Udah jam segini bor, nggak keburu ntar!"
Pertanyaan Kiba menyita atensi mereka yang lebih dulu berada di rumah Naruto.

Kontan saja semua saling menoleh. Terutama tiga terdakwa yang sejak tadi sudah disebut, tapi masih kencan sama Hp mereka.

"Kan!"

Umpatan Naruto bagai alarm yang membangkitkan mereka untuk segera meluncur ke dapur, di mana sang Bundadari tengah beradu dengan pisau dan wadah buah.

"Ya ALLAH kak, ampun, gue nggak ngeh' kalo Lo udah mulai perang di dapur. Sini, tugas gue kan ngupas buahnya. Kakak gawe yang lain aja."

Cupid Impact  ||  NaruHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang