Chapter 13 : Si Paling Baik Hati

190 47 152
                                    




😏







Seisi kelas akan langsung kompak menjawab satu nama, Touka Kirishima. Jika ada yang bertanya; siapa mahluk paling baik hati dan bisa diandalkan di kelas XII MIPA 2.

Pembawaannya yang kalem dan suka menolong. Berhasil dengan cepat mencuri hati teman-teman sekelasnya semenjak pembagian kelas dulu.

Jarang ia menolak jika ada yang meminta tolong padanya. Alasannya karena memang mereka satu kelas dan bisa membantu. Kendati, alasan utamanya sih, Nggak enak nolak.
Lain teman sekelasnya, lain pula dua bestie nya.

"Nggak capek mami, jadi people pleasure gitu?" tanya Ino suatu sore di rumah Hinata.

"Enggak gitu No. Kita konteksnya saling tolong menolong. Mumpung gue senggang, ya kenapa enggak," balas Touka kalem seperti biasa.

Dari arah dapur datang Hinata membawa tiga gelas jus jeruk yang kelihatan menggoda.
Ceritanya dia lagi bercosplay jadi Inem di pelayan seksoy. Pake hotpants sama tanktop doang di dalam rumah.
Pakaiannya gak menggoda banget. Bahkan Hinata kayaknya kalah seksi deh sama Ayam broiler.

Cewek itu ikut nimbrung. "Iya, awalnya nolong. Lama-lama malah jadi ngelunjak. Padahal bukan tugas elo buat nyuci selimut di UKS. Tapi tetep aja diembat."

Teman sekelas mereka emang keparat. Dikasih hati seringnya minta ginjal. Salah satu buktinya ya perkara selimut UKS.
Setiap satu kali seminggu ada giliran untuk mencuci selimut di UKS. Kebetulan yang dapat kelas Hinata.
Seharusnya tugas itu dibebankan pada sekretaris kelas untuk dibawa ke Penatu* terdekat. Pada kenyatannya, tugas itu malah dilimpahkan pada Touka yang bahkan bukan pengurus kelas.

Terkesan sepele memang. Tapi kalo udah keseringan kan ngeselin. Terlebih si peminta tolong malah santai aja mengabaikan tugasnya dengan beralasan yang tidak masuk akal.

"Pengen gue jambak rambut si jablay itu."

"Hush. Tugasnya kan udah kelar. Tinggal dibawa aja besok ke Sekolah."

Sementara Touka menimpali dengan sabar, Hinata hanya mengangkat bahu.

...

Keesokan harinya selimut-selimut tebal nan hangat itu sudah berpindah tangan ke UKS.
Semua berkat Kaneki, pacar siaganya Touka. Nggak mau dia liat bebebnya capek angkut barang. Walau sebenarnya Touka merupakan salah satu anggota PMR. Yang sudah pasti bermarkas di UKS sesekali dan merapikan selimut serta seprai di ruangan itu.

Setibanya di kelas, guru yang mengajar tidak nampak kehadirannya. Cuma menitip pesan pada Ketua Kelas untuk mengambil buku di Perpustakaan sekolah. Sebagai bentuk belajar mandiri dan memberikan tugas.

Mikasa, sang ketua kelas, menghampiri cewek itu. Meminta tolong untuk ditemani mengambil buku di Perpustakaan, yang letak gedungnya terpisah jauh dari gedung kelas mereka.

Kali ini Hinata berniat protes pada sang ketua kelas. Padahal masih ada Wakil, kenapa nggak minta tolong sama dia.
Namun Touka menahannya. Dia ngerasa gak enak menolak. Wakil kelas mereka keliatan nggak sehat sejak masuk ke kelas.
Alhasil Hinata hanya diam saja. Toh, Touka sans aja.

Mendekati jam pulang sekolah Kikyo Kushida lagi-lagi meminta tolong sesuatu. Kali ini meminta menggantikannya piket sepulang sekolah.
Ada hal mendesak yang katanya harus dilakukan. Adiknya minta dijemput di SMP yang lumayan jauh.
Tidak enak menolak, Touka mengiyakan saja dan tidak keberatan bertukar jadwal piket.

Ada dua resiko yang harus dia terima akibat hal itu.
Pertama : batal ikut nonton sama Kaneki, Hinata, dan Ino.
Kedua : sang pacar kesal padanya. Sebab cowok itu sengaja mengajak Touka dan yang dua itu ikut, sebagai ucapan terima kasih. Sudah mau membocorkan kisi-kisi ulangan Bahasa Inggris Minggu depan.

Cupid Impact  ||  NaruHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang