08. RENATA VS RAYHAN
Dua hari berlalu, Dewa kembali menyibukkan diri pada kegiatan-kegiatan yang membuatnya semakin jauh dari Renata. Hari itu ia pikir Dewa telah menyesali perbuatannya tapi ternyata, itu hanya tindakan tegas Dewa untuk membuat Wisnu berhenti ikut campur dalam hubungan mereka. Renata menyesal telah percaya, ia merasa marah telah dibuat terlena oleh cowok berengsek itu.
Renata semakin mempercepat langkahnya menuju koridor, hari ini ia harus berhasil menemui siswa kelas sebelas yang bernama Rayhan itu. Hari-hari sebelumnya, Renata sudah mencoba mencari cowok itu, tapi dia sangat sulit ditemukan. Seolah-olah sengaja menghilang ketika tahu Renata berniat menemuinya.
"Maaf, gue mau tanya. Ada Rayhan, nggak, di dalam?"
Ketika seorang siswi hendak keluar dari kelas, Renata langsung menghampiri. Menanyakan Rayhan tanpa basa-basi.
Cewek berambut sepunggung itu tersenyum ramah pada Renata. "Ada, Kak. Di dalam lagi kumpul sama temen-temennya. Kak Renata langsung masuk aja," jawab cewek yang tidak Renata kenal itu.
"Lo kenal gue?" Renata membalas senyuman siswi itu.
"Siapa yang nggak kenal tunangannya Kak Dewa, sih, Kak. Setiap hari ada aja obrolan tentang Kak Renata sama Kak Dewa. Kalian terkenal di Gemilang."
Begitu, pikir Renata. Kemungkinan besarnya, kekacauan kemarin juga sudah menyebar dan membuat hati Renata semakin panas. "Gue masuk dulu, ya. Tolong kasih tau ketua kelas, gue nggak mau buat masalah di kelas ini."
Setelah itu Renata memboyong tubuhnya masuk ke kelas yang sudah agak sepi. Siswa yang lain mungkin sedang mengisi ulang tenaga di kantin, cuma Rayhan dan teman-temannya yang masih betah di kelas. Bermain gitar sambil tertawa, ditemani teh gelas dan sekotak nasi goreng.
"Rayhan! Bisa bicara sebentar?"
Cowok itu sedang memetik senar gitar, teramat larut dalam obrolannya dengan teman-teman sampai tidak sadar akan kehadiran Renata.
"Bisa-bisa," jawab cowok itu sambil berdiri, menyerahkan gitar kepada salah satu temannya dan berdiri di hadapan Renata. Mereka sekarang berada dekat dari pintu masuk. "Ada perlu apa?"
"Bersihin nama gue. Gue nggak suka lo tuduh kirim pesan untuk ngelakuin hal menjijikkan itu ke Dewa!"
Rayhan terlihat sangat tenang sampai berani menyunggingkan senyum. "Kenyataannya memang elo yang ngirim itu ke gue. Sekarang lo malah marah-marah nyalahin gue, sehat lo?"
Wajah Renata semakin tegang, emosinya semakin susah dikendalikan. Apalagi melihat wajah menyebalkan Rayhan yang menyorotnya dengan tatapan remeh. Ketakutan Renata berhadapan dengan laki-laki berengsek semakin menjadi, membuatnya menyesal sudah membuat keputusan untuk datang sendirian ke tempat ini.
***
"Eh, lo!" bentak Kayla dengan wajah merah padam menghampiri Nauval yang sedang sibuk berbincang bersama teman-temannya di sudut kelas. "Lo umpetin di mana celana olahraga gue? Balikin cepetan, kurang kerjaan banget lo sialan!"
Semua orang tercengang melihat Kayla yang menghampiri Nauval sambil marah-marah. Tapi saat menyadari raut wajah Nauval, mereka mulai mengerti apa yang terjadi.
"Makanya jadi cewek nggak usah ngerasa paling hebat!"
"Lo dendam karena gue ngadu ke Bu Indah soal kelakuan kalian semua yang suka ngerokok di kelas, iya?!"
Mendengar lengkingan suara Kayla, Meta menghela napas berat sebelum benar-benar berdiri untuk membawa Kayla balik me kursinya. Kini cewek itu berdiri di belakang Kayla, sebagai tameng kalau sampai ada yang menyentuh cewek itu secara diam-diam dari belakang. Sementara Wulan memilih tetap duduk di kursinya sambil menyaksikan perseteruan Kayla dan Nauval yang semakin memanas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Niskala Dewa (Renata 2) 2023
أدب المراهقينBaik buruknya seseorang biasa dinilai lewat penampilan, dengan siapa bergaul, bahkan sampai dengan siapa memiliki hubungan. Lantas jika Dewa dan Renata satu dari sekian pasangan yang bertemu lewat benci, satu dari sepasang hal yang bertolak belakang...