03. Dusta

101 12 0
                                    

Absen dulu di sini, ya.

Contoh pengambilan absen : Jingga (nama kamu), pada 28 Juli 2022 telah membaca bab ketiga dari cerita Niskala Dewa karya terbaru hytrrahmi.

Contoh pengambilan absen : Jingga (nama kamu), pada 28 Juli 2022 telah membaca bab ketiga dari cerita Niskala Dewa karya terbaru hytrrahmi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


03. DUSTA

Hari kedua tidak masuknya Dewa ke sekolah tanpa keterangan apa-apa membuat Renata makin gelisah. Mencoba menghubungi lewat panggilan atau mengirim pesan juga terlalu gengsi, karena malam lalu Renata bersikeras ingin mengakhiri hubungan pertunangannya dengan Dewa. Makanya ia menelepon Dilan, menjelaskan hal-hal yang membuatnya kewalahan menghadapi Dewa. Lalu setelah itu tidak ada kabar lagi, tidak ada yang tahu termasuk teman-teman mereka.

Kantin yang ramai tidak membuat Renata merasa ada di dalamnya, justru malah semakin tenggelam dalam pikiran yang ia ciptakan sendiri. Tiga temannya sampai saling senggol, bertanya ada apa dengan Renata yang tidak seperti biasanya.

"Ren, ngelamun mulu. Kesambet tuyul kantin tau rasa lo!" Wulan melambaikan tangan, menyadarkan Renata dari lamunan panjangnya.

"Kantin lagi ramai gini masih sempat-sempatnya lo ngelamun. Lagi mikirin apa, sih, kayaknya berat banget?" tanya Kayla penasaran, sambil mengunyah kerupuk pangsit yang renyah.

Meta serta Wulan memandang ke arah cewek itu, wajah Renata tampak tidak senang sejak pagi. Kemarin juga sama, tapi hari ini lebih parah dan mengkhawatirkan.

Renata menarik kedua sudut bibirnya ke bawah, mengaduk-aduk jus alpukatnya tak selera. "Gue mutusin hubungan gue sama Dewa dua hari yang lalu," ungkapnya lemah. Menarik bola mata sahabatnya keluar dengan kabar tak mengenakkan itu.

"Sumpah! Demi apa?!" heboh Wulan tak percaya, matanya menyorot Kayla dan Meta bergantian. "Kalian berantem karena masalah apalagi?"

"Lo yakin mau putus?"

Meta menatap tajam Renata, sahabatnya itu terlalu banyak berpikir. Hingga kemudian berimbas pada hubungan yang seharusnya tidak harus berakhir menyedihkan seperti itu.

"Gue sayang Dewa, tapi dia terlalu kokoh buat gue bantah. Gue pikir dia bakal takut kehilangan gue, nyatanya nggak sama sekali."

Jawaban itu membuat Meta mendesah lelah, ia tidak mengerti bagaimana Renata berpikir perihal hubungan yang serius itu. "Lo tau, kan, sayang itu nggak cuma diungkapkan lewat kehilangan? Tapi juga keikhlasan. Mungkin Dewa mau ngelepasin lo karena sadar terlalu sering bikin lo sakit hati. Kalau udah kayak gini, lo bisa apa selain ikutan ikhlas?" omel Meta yang membuat pundak Renata kian melemah.

"Emang udah ada jawaban dari Dewa?" tanya Kayla, berusaha tenang agar Renata tak semakin pusing.

Renata menggeleng tak bersemangat, "Belum. Udah dua hari Dewa menghilang, gue nggak tau dia masih napas atau enggak."

"Temen-temennya tau?"

"Nggak ada yang tau, Kay. Justru mereka tanya ke gue."

Meta mengerutkan dahinya. "Dia bukan tipikal orang yang suka lari dari masalah. Ada apa, ya?"

Niskala Dewa (Renata 2) 2023Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang