14. Bunga Abadi

64 9 0
                                    

Haloha!

hytrrahmi di sini!

Absen dulu di sini, ya.

Contoh pengambilan absen : Jingga (nama kamu), pada 28 Juli 2022 telah membaca bagian prolog dari cerita Niskala Dewa karya terbaru hytrrahmi.

Jangan lupakan rules awal sampai kalian ada di halaman berikutnya, ya.

Dimohon untuk saling bekerjasama dan semoga kalian suka sama ceritanya.

🌹

14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


14. BUNGA ABADI

Sore ini Renata tetap memutuskan untuk menunggu Dewa di parkiran seperti ucapannya pagi itu di lapangan. Namun sudah berlalu setengah jam, tak ada tanda-tanda kedatangan Dewa. Renata sudah berulangkali mengecek ponselnya, berharap ada pesan masuk sebagai jawaban.

Bahkan teman-temannya yang melaksanakan tugas piket pun sudah mau pulang, sedang Renata justru terjebak dalam penantian kosongnya.

Lagi dan lagi, Dewa mengecewakannya dengan janji yang tidak ditepati. Renata menghela napas, mungkinkah ia memang harus melepas Dewa pergi?

"Loh, Renata lo masih di sini?" Meta terkejut lantas melihat sekeliling, tidak ada Dewa ataupun teman-temannya di tempat itu. "Gue pikir lo udah pulang sama Dewa dari tadi, lo ngapain masih nunggu di sini kalau dia nggak datang?"

"Ren, lo pulang aja kalau Dewa nggak datang. Udah setengah jam lo di sini, pulang sama gue, ya?" Kayla berusaha menenangkan Renata. "Mungkin Dewa lagi ada urusan penting sama temen-temennya. Lo tau lah anak geng, suka ada rapat nggak terduga."

"Bens bilang nggak ada acara apa-apa di Warmam. Malahan sekarang Bens nunggu gue di depan gerbang." Wulan memberitahukan lewat tatapan polosnya. "Bens juga bilang kalau Dewa pergi satu jam yang lalu, Clara telepon dia. Katanya ada situasi darurat, itu cewek mau mati kali, ya?"

"Clara?" cengang Renata. "Hari ini Dewa udah ngebuktiin siapa yang lebih penting. Gue bodoh banget percaya sama janji-janji manis dia."

"Kayaknya Kak Clara mau ngerebut Dewa dari Renata, deh." Wulan melontarkan kekhawatirannya. "Tau sendiri, kan, dulu Dewa mencap Kak Clara sebagai apa? Piala bergilir, bayangin! Sampai-sampai banyak cowok yang ngelecehin dia, gue nggak mau Kak Clara ngebalas sakit hatinya ke elo, Ren."

Kayla menyenggol lengan Wulan saat Renata terlihat semakin sedih. "Ngomong apa, sih, Lan. Lo nggak boleh nuduh orang sembarangan, dosa!"

"Kemaren-kemaren lo kemana aja, Kay? Baru sadar kalau nuduh orang itu dosa?" jengkel Wulan.

"Nyebelin lo!" ejek Kayla, Wulan pun tertawa kecil.

"Ada kemungkinannya apa yang Wulan bilang itu bener. Aksel cerita ke gue, cewek yang ditolong Pak Aldo itu adalah Clara."

Niskala Dewa (Renata 2) 2023Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang