10. Genting

86 12 0
                                    

10. GENTING

Bagi Renata, Dewa adalah sebuah kejutan yang tak pernah terkira dalam hidupnya. Sosok yang sangat garang, tidak pandai menghormati perempuan, kejam, bengis, kasar, bermasa depan suram dan sifat-sifat buruk lainnya yang melekat pada diri Dewa dalam sekali pandang. Siapa sangka cowok yang seringkali disumpahi para guru karena kenakalannya ini ternyata punya sisi yang berbeda. Yang hanya diperlihatkan secara tak terduga pada siapa saja, sehingga menjadi kejutan tersendiri yang membuat orang lain merasa kagum dan mengakui kalau Dewa itu luar biasa.

Sepulang dari rumah Pak Aldo, saat di perjalanan pulang, Renata melihat pasar malam dimana posisinya tidak jauh dari kompleks perumahan Pak Aldo. Mulanya Dewa tidak mau mampir karena ada urusan dengan teman-temannya, namun melihat kesedihan di wajah Renata, Dewa sampai rela putar balik untuk membuat gadis itu tersenyum lagi.

Bagi Renata, hal kecil itu adalah sebuah kejutan yang istimewa. Cukup jarang ia dapatkan, karena pacarnya berbeda dari siswa SMA kebanyakan. Dewa milik Renata itu, terlalu kejam untuk didewakan.

Sekarang mereka sudah berada di depan teras rumah Renata, setelah setengah jam berdua-duaan di pasar malam dekat kompleks perumahan Pak Aldo. "Kamu sering ke sana, ya? Kelihatan akrab banget sama keluarganya."

Dewa menoleh, tampak bingung dengan pertanyaan cewek di sampingnya. "Keluarga Pak Aldo maksud lo?"

Renata mengangguk, pikirannya kembali pada kejadian sore itu. Cukup lama mereka di sana, Bu Rahma melayani mereka dengan sangat baik. Sampai Renata keheranan mengapa Dewa diperlakukan seperti orang penting di rumah itu?

Hingga kemudian Renata akhirnya tahu jawabannya. Dewa serta keluarganya yang membantu Bu Rahma selama ini untuk bangkit dari keterpurukan atas kepergian Pak Aldo. Apalagi Algaza yang masih kecil, tengah membutuhkan kasih sayang seorang ayah. Bu Rahma juga tengah mengandung, harus dijaga dengan baik dan tidak boleh banyak pikiran.

"Nggak terlalu dekat, tapi keluarga gue semuanya kenal Bu Rahma, Pak Aldo sama Algaza. Kalau lagi ingat Pak Aldo gue akan ke sana. Kadang-kadang buat ngajak main Algaza, kadang-kadang buat bantuin Bu Rahma beli kebutuhan dapur."

Bibir Renata membulat, mengangguk-angguk paham di kursi sebelah Dewa. Itulah yang ia maksud luar biasa dan tidak terduga. Sifat-sifat mendebarkan yang membuat siapa saja meleleh dalam waktu beberapa detik.

"Karena ucapan Pak Herman di sekolah itu, ya, kamu jadi ingat Pak Aldo? Atau karena kamu benar-benar merasa terlibat dengan kejadian hari itu, makanya kamu bersikap seperti ini ke mereka?" tanya Renata, membuat Dewa harus melepaskan senyuman perih.

"Gue nggak minta lo untuk percaya gue, Ren. Lebih baik lo nggak menebak apapun perihal gue, atau lo akan semakin terluka karena gue. Lo peduli ke gue karena lo mau cari tahu kebenarannya sendiri, kan?"

Entahlah, sejujurnya Renata tidak tahu bagaimana hatinya saat ini. Di dalam sana ada yang tengah berkecamuk, memerangi satu sama lain untuk menang. Renata ingin percaya tapi seringkali Dewa membuatnya kecewa. Renata ingin peduli tapi kepeduliannya seringkali tak berarti. Kini mereka seperti dua orang asing yang tak terikat perasaan. Layaknya teman sebatas kenal dan saling peduli untuk beberapa saat kemudian hilang tak berjejak.

Embusan napas Renata memelan, raut sedih di wajah mungil itu tak kuasa ditampil. Risau itu pasti, ia hanya punya satu orang penting detik ini yang tidak ingin diambil siapapun. Jelas Renata mati-matian mempertahankannya, namun sekarang ia harus melepas untuk kesehatan jiwanya.

"Ini terakhir kalinya kita bareng-bareng, Wa. Kebersamaan kita akan berakhir malam ini, hal yang aku lakukan hari ini adalah kenangan manis sebelum pisah sama kamu." Renata menundukkan kepalanya, menyembunyikan kekecewaan di kedua matanya. "Aku harap kamu bisa menerima keputusan ini, supaya kamu bisa lebih bebas bergerak di luar sana untuk mewujudkan apapun yang kamu mau. Setelah ini, apapun yang terjadi sama aku, jangan pernah peduli."

Niskala Dewa (Renata 2) 2023Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang