10

3.2K 142 1
                                    

Waktu istirahat sudah berakhir 10 menit yang lalu. Chinzhilla termasuk Fazza sekarang udah duduk di bangku mereka masing masing dan dengerin penjelasan dari guru yang ngejelasin di depan.

Tapi Fazza susah fokus. Jadi ia malah ngobrol bareng temen sebangkunya-Farthur. Mana si Farthur mau mau aja nanggepin Fazza :)

Tapi, aksi ngobrolnya itu tertangkap oleh mata guru yang lagi ngejelasin di depan. Kebetulan juga, guru yang ngajar saat ini guru killer. Mati dah 2F ini.

“FAZZA! FARTHUR! JANGAN NGOBROL KALIAN!” teriak Bu Loudy hampir membuat satu kelas geter.

“I-iya Bu” jawab Farthur takut takut.

“Fazza, kamu ibu tukar tempat duduknya! Kamu tuker sama... Ah, sama Marven! Marv, pindah samping Farthur kamu” ujar Bu Loudy.

Marv mengangguk kemudian memberi senyum penuh maksud ke Gemostra. Yang di senyumin ngerasa aneh. Padahal mah dia juga aslinya senyum senyum sendiri.

Kini, Fazza sudah duduk di sebelah Gemostra alias tempat duduknya Marv. Dia natap Gemostra yang anehnya senyum senyum sendiri.

“Idih, gila” umpat Fazza. Ia kemudian mendengarkan kembali penjelasan Bu Loudy.

Di tengah tengah penjelasan Bu Loudy, tiba tiba Fazza jadi ngantuk. Dia gabut, gaada yang bisa dia lakuin kalau ga duduk bareng Chinzhilla.

Ia menatap Gemostra yang sibuk mencatat. Gemostra itu anak ambis. Apa aja di catet dah ama dia. Kayaknya daritadi Bu Loudy ngomong di catet juga ama ni anak.

Fazza jadi kepikiran buat nyoret nyoret juga. Ia membalik buku latihannya menjadi ke halaman paling akhir. Oh, di buku yang ini halaman terakhirnya masih kosong ternyata.

Fazza mulai menulis nulis apa yang ada di otaknya secara tak beraturan. Gemostra melihat itu, ia kemudian merebut buku milik Fazza itu dan menulis sesuatu disana.

Fazza ingin marah, tapi nanti tempat duduknya di pindah lagi. Jadi ia memilih diam, menunggu Gemostra mengembalikan bukunya.

Setelah selesai menulis sesuatu, Gemostra memberikan kembali buku itu pada pemiliknya. Fazza membaca apa yang tadi di tulis Gemostra.

Ia ikut menulis sesuatu pada buku itu, kemudian memberikan buku itu pada Gemostra lagi.

Fazza kembali memberikan bukunya pada Gemostra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fazza kembali memberikan bukunya pada Gemostra. Sedangkan Gemostra yang melihat apa yang di tulis oleh Fazza tersenyum salting. Apa maksud Fazza memberi hati di akhir? Tau banget kelemahan Gemostra.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL] Satu Atap - GeminiFourth ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang