15

2.3K 124 0
                                    

Sudah 5 hari berlalu setelah Gemostra confess ke Fazza di warung nasi goreng Babeh Yanto.

Fazza sudah menceritakan kejadian tersebut pada Chinzhilla, tentu. Reaksi Chinzhilla nya gimana? Ya kaget lah. Masa Gemostra demen kawan mereka yang goblok ini.

Begitupun Marv. Gemostra juga sudah menceritakan kejadian tersebut pada kawan kecilnya itu. Selama ini, yang paling sering mendengar keluh kesah Gemostra saat suka dengan Fazza cuma Marv seorang.

Sore setelah pulang sekolah hari ini, Chinzhilla dan Gemostra dan Marv berencana untuk berkumpul di rumah Gemostra dan Fazza untuk menyelesaikan tugas kelompok mereka. Kalau kalian ingat, mereka ini satu kelompok saat pelajaran Bu Loudy.

Jadi, disinilah mereka, sekitar jam 5an Chinzhilla dan Marv sudah sampai, mereka berkumpul di ruang office milik Gemostra Fazza.

“Kalo gitu kita langsung pembagian tugas dah ya biar lebih cepet kelarnya. Gemostra Fazza lu berdua nyari pembahasan tentang topik kita ini, gua Farthur bakal nyari contoh dari topik ini, Edwin Satria nyari dampak dampak dari topik kita ini, Pram lu ngeprint sama beli karton, ntar Kapten lu nulis di kartonnya. Gimana?” Marv langsung membagi tugas untuk para anggotanya.

“Gua harus banget sama Edwin nih? Ga bisa di ubah sama Pram aja?” tanya Satria. Agak keberatan dia karena dipasangin sama wibu nolep kayak Edwin.

“Kenapa dah? Kalian bukannya deket ya?” tanya Gemostra. Sontak anak Chinzhilla yang lainnya pada ketawa.

“Deket emang, tapi tiap deket ribut mulu mereka berdua mah” ujar Pram tertawa terbahak bahak.

“Kata gua mah pisahin dah mereka, yang ada ancur ntar dunia dengerin mereka ribut mulu” tambah Fazza.

“Yah.. Gabisa lagi sih, Pram kan kakaknya ada koperasi deket sini, Kapten juga tulisannya cakep, udah bener lu berdua nyari dampak dampak aja” ucap Marv.

“Elah, yaudah lah. Lu cari dampak negatif Win, jangan malah nonton anime lu anjing” omel Satria. Ia membuka ponselnya dan mulai mencari cari informasi di Google.

“Dih? Gua negatif? Lu aja noh negatif, gua positif vibes gini disuruh nyari negatif” ucap Edwin.

“Halah bacot, tinggal nyari doang anjing” umpat Satria. Ia terlalu malas berdebat dengan manusia wibu seperti Edwin.

“Awas loh, benci bisa jadi cinta biasanya” ucap Kapten sama seperti saat ia menggoda goda Fazza.

“Bacot” ucap Edwin dan Satria barengan, mereka bertatap tatapan sejenak lalu saling mengalihkan pandangannya lagi.

Chinzhilla mendengar mereka ngomongnya barengan makin ngecengin mereka berdua sambil ketawa ketawa.

“Udah udah, mulai nyari dah yok” ucap Marv. Ia membuka laptopnya dan mulai mencari cari informasi dari topik mereka bersama Farthur.

“Kalo udah pada nemu catet aja, ntar biar di tulis pake tulisan tangan, kalau ada yang perlu si print baru di ss terus langsung kirim ke gua” ujar Pram. Ia membuka aplikasi ml yang ada di ponselnya.

“Bangsat malah login lu?” umpat Fazza.

“Yah, kerja gua kan nanti ngeprint ama beli karton” jawab Pram. Bahkan tidak melihat kearah Fazza sama sekali.

“Lu cari karton sono anjeng, malah login” omel Satria.

“Iya deh, karton warna apaan?” tanya Pram. Ia kembali bangkit dari duduknya.

“Warna item aja biar kece, sekalian beli spidol warna putih ya Pram” ucap Marv.

“Baiklahh” setelah berucap demikian, Pram langsung cabut dari ruang office dan rumah Gemostra Fazza.

[BL] Satu Atap - GeminiFourth ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang