“Ja, lu sakit?” tanya Gemostra setelah bangun dari tidurnya. Ia melihat kearah Fazza yang menggigil, seperti kedinginan. Padahal, Gemostra semalam sudah mengatur suhu ac seperti biasanya.
“Iya dah keknya, tapi gapapa dah ntar di sekolah juga sembuh” ujar Fazza mencoba biasa aja. Padahal sekarang badannya lemes bukan maen.
Gemostra mencoba mengecek suhu tubuh Fazza, ia memegang kening cowo kesayangannya itu. Suhu tubuhnya panas, dapat di pastikan kalau ia demam.
Gimana ga sakit? Lu bayangin ni bocah tengil satu kemaren mandi ujan, baju basah basahan malah keluyuran keliling jakarta 3 jam make motor. Untung ga mati.
“Badan lu panas Ja, gausah sekolah dah lu, di rumah aja ya? Istirahat. Ntar gua juga sekalian izin dah jagain lu” ucap Gemostra. Ia bangkit dari tidurnya, membuka jendela kamar mereka agar ada pencahayaan.
“Lah gausah Gem, gua sih gapapa ga masuk tapi lu.. Lu sekolah aja” ujar Fazza yang merubah posisi tidurnya menjadi duduk.
“Terus ninggalin lu yang lagi sakit begini sendirian di rumah? Yakali Ja” ujar Gemostra. Ia kembali ke tempat tidurnya, duduk di samping Fazza sambil menatap kearah anak itu khawatir.
“Yah gapapa anjing, gua bukan anak kecil lagi kali Gem yang harus dijagain seharian, gua juga masih kuat jalan kok santuy. Sekolah sono lu, 2 hari lagi olim kan lu? Latihan dong hari ini” ujar Fazza masih bersikeras memaksa Gemostra agar tetap sekolah.
“Olim 2 hari lagi tapi lu lagi sakit begini, undur diri dah gua Ja, mending jagain lu sampe sembuh daripada gua khawatirin lu di bali sampe ga fokus jawab pertanyaannya ntar” ucap Gemostra.
Fazza terdiam sejenak. Dia salting. Sebegitu sayangnya kah Gemostra padanya? Padahal, Fazza sendiri tidak sering berlaku baik pada Gemostra. Kadang kadang baik sih.
“Gila kali lu ya, gausah ngaco deh” ucap Fazza tertawa kecil, Fazza tidak berpikir kalau perkataan Gemostra tadi serius.
“Gua serius, Ja. Hari ini biarin gua jagain lu sampe sembuh. Belum sarapan kan lu? Tunggu bentar, gua pesenin bubur” ucap Gemostra. Ia membuka aplikasi pengantar makanan pada ponselnya.
Fazza speechless. Dia ga bisa melawan lagi, kehabisan kata kata dia. Jadi, ia hanya menganggukan kepalanya saja.
Ia mengambil ponselnya dan membuka group chat Chinzhilla untuk berkabar bahwa ia sedang sakit dan tidak dapat masuk hari ini.
Fazza tertawa kecil melihat akhir dari chatan mereka. Ia kemudian mematikan ponselnya.
“Gua kebawah dulu ya Ja, buburnya udah dateng” ucap Gemostra. Fazza mengangguk nganggukan kepalanya.
Gemostra kemudian turun dari kasur dan keluar dari kamar utama. Ia menuju ke pintu utama untuk mengambil pesanannya itu.
Setelah mendapatkan pesanannya, ia segera masuk kembali kedalam untuk memindahkan bubur itu ke sebuah mangkuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Satu Atap - GeminiFourth ✓
FanficGemostra, Fazza, dan cinta. Start : 9/3/23 End : 5/4/23 Suatu hari, Fazza membuat kekacauan untuk yang kesekian kalinya hingga dirinya harus mendapat hukuman dari kedua orang tuanya. Tapi Fazza tidak berpikir bahwa hukuman yang diberikan padanya ka...