05

2.8K 145 4
                                    

Gemostra dan Fazza kini telah sampai di lokasi pemotretan untuk foto prewedding mereka.

Didalam studio sudah ada Serana dan Kinara yang menunggu mereka untuk datang.

“Nahh, dateng juga yang mau di foto” ucap Serana. Fazza dan Gemostra hanya tersenyum kikuk merasa bersalah karena datang terlambat.

“Maaf ya, Bun, tadi mampir dulu beli makan siang” ujar Gemostra setelah bersalaman dengan Serana.

“Oh iya, Fazza kemana?” tanya Serana. Gemostra juga baru tersadar sekarang kalau Fazza sudah tidak di sampingnya.

Fazza kemana? Dia udah duduk tertib rapih di kursi yang tersedia di studio itu dan siap untuk makan nasi padangnya.

“Paja paja, nanti dulu lah makannya. Ganti baju sana kamu, kan mau foto” ucap Serana. Ia menepuk nepuk pundak sang anak agar mengganti pakaiannya.

“Swabwar Bwun, mwakan dwulu” ucap Fazza dengan mulut yang penuh makanan.

“Udah gapapa Ser, biarin lah Fazza makan dulu kasian nanti pas pemotretan kelaperan yang ada, ya ga sayang?” Kinara membela menantu manisnya. Fazza yang mendapat pembelaan mengangguk setuju.

“Hadeuhh, yaudah yaudah. Cepetan abisin makanannya, baru abis itu ganti baju. Bajunya Bunda gantung di tempat ganti ya” ujar Serana kemudian pergi meninggalkan Fazza juga Kinara.

“Makan yang banyak ya anak manis” Kinara mengelus lembut rambut Fazza, kemudian ikut pergi.

Setelah Serana dan Kinara pergi. Kini gantian Gemostra yang menghampirinya. Fazza agak sedikit terkejut melihat Gemostra karena dia gapake seragam. Jadi pake singlet doang.

“Anjir! Ah elu ngagetin njing” ujar Fazza kesal.

“Udah cuci tangan lu? Makan pake tangan begitu” ujar Gemostra.

“Belum sih, tapi yaudah santai lah iman gua kuat” ujar Fazza santai. Ia kembali melahap nasi padang enak itu.

“Iman? Apa hubungannya sama iman?” tanya Gemostra heran. Kok jadi nyambung ke iman?.

“Ah lu goblok, itu loh pelindung yang ada dalam tubuh manusia” jawab Fazza. Gemostra berpikir sejenak.

“Itu imun Fazza!” ujar Gemostra kesel.

“Nah iya itu maksud gua, typo tadi” ucap Fazza tetap santai. Gemostra hanya menghela nafas.

Yatuhan tolong setelah menikah dengan Fazza nanti berikan Gemostra stok kesabaran yang banyak agar kuat menghadapi Fazza yang seperti ini.

“Pusing ah ngomong sama orang tolol mah, buruan lu makanannya diabisin, abis pemotretan nanti kita cek rumah buat kita tinggalin” ujar Gemostra.

“Anjing?” umpat Fazza. Dapat di pastikan, hari ini dirinya benar benar tidak bisa nongkrong.

Setelah selesai dengan nasi padangnya, Fazza buru buru mengganti pakaian sekolahnya dengan pakaian yang telah di siapkan oleh Serana tadi.

Selesai mengganti pakaiannya, Fazza keluar dari ruang ganti dan membuat semua mata tertuju padanya.

Fazza merasa tidak enak di tatap seperti itu, ia merasa seperti ada yang tidak beres pada dirinya.

Merasa tidak enak, Fazza langsung saja pergi mendekat ke arah Gemostra sambil ketakutan sama malu dikit.

“Ada yang salah ya di gua? Celana belakang gua sobek kah?” tanya Fazza pada Gemostra.

“Engga kok, gaada yang salah sama lo Fazza. Ayo, udah mau mulai kita foto nya” ajak Gemostra yang gamau berlama lama disini.

[BL] Satu Atap - GeminiFourth ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang