Udara sejuk sore ini sangat mendukung suasana ketenangan bagi Gemostra dan Fazza.
Kedua manusia itu kini sedang menikmati angin sejuk sore di taman belakang. Dengan Fazza yang duduk di ayunan, dan Gemostra yang duduk di sebelah ayunan Fazza.
"Ja, capek ga sih kamu diem dieman begini?" tanya Gemostra melanjutkan topik yang tadi telah mati.
"Maksudnya capek apaan dah?" tanya Fazza tidak mengerti. Ia mengayunkan dirinya sendiri agar ayunannya bergerak.
"Ya capek ga sih kamu backstreet begini? Harus diem dieman di sekolah seakan akan kita ini gaada apa apanya, harus nahan nahan cemburu, kamu ga ngerasain capek kayak yang aku rasain kah?" tanya Gemostra dengan nada lemah lembut banget. Fazza berpikir sejenak.
Iya, selama ini mereka benar benar menjadi orang asing di sekolah. Prilaku mereka sama sekali tidak menunjukan kalau keduanya memiliki sebuah hubungan sama sekali. Bahkan, mereka berdua juga sama sekali tidak terlihat seperti berteman.
"Capek sih, tapi daripada jadi bahan omongan warga sekolah. Terus, kamu mau gitu terang terangan bilang kalo kita ini udah nikah? Gila aja kamu" ujar Fazza.
"Ya engga pake status nikah juga, bilang aja kalo kita ini pacaran biar setidaknya ada status lah diantara kita pas di sekolah, jadi aku tetep bisa deket deket sama kamu" ujar Gemostra menggoda Fazza di akhir kalimatnya.
"Kamu apa ga bakal malu kalo ngaku kamu pacaran sama aku? Kayak, aku kan murid cukup terpandang nakal di sekolah, aku takutnya ntar kamu malah malu" ujar Fazza.
"yaampun Ja aku ngapain malu sih ngakuin kamu? Kamu tuh cuma nakal doang, sisanya cantik, ramah, hebat, baik baik semua kamu mah" ujar Gemostra. Ungkapan itu membuat Fazza malah salah tingkah sendiri.
"Jadi, aku gapapa nih ngaku kalo kita berdua ada hubungan sekarang?" tanya Fazza. Gemostra mengangguk sambil tersenyum manis.
"Besok, pas pidato upacara, bakal aku teriakin keras keras biar satu dunia tau kalo kamu milikku" ucap Gemostra menunjuk nunjuk Fazza agar anak itu salting.
"Geblek, gausah gila lo" ujar Fazza beneran salting. Ia mengamuk seperti ingin sekali memukul Gemostra.
Seperti tau apa yang akan Fazza lakukan, Gemostra dengan cepat langsung bangkit dan berlari masuk kedalam rumah. Fazza mengejar Gemostra sampai naik ke lantai atas.
Mereka terus kejar kejaran sampai Fazza menyerah karena kelelahan. Gila, Gemostra itu larinya cepet banget. Mana ga kenal capek.
"Laper ah, cari makan yuk" ajak Gemostra. Fazza sih setuju setuju aja, untung buat dia juga.
"Ayo, bentar 5 menit, aku mau ganti baju" ujar Fazza yang sudah ingin melangkah naik ke atas tangga agar dapat mengganti pakaiannya.
"Gausah, udah cakep kamu pake baju ini aja, yuk" Gemostra langsung menggandeng tangan Fazza agar berjalan di sebelahnya.
- - -
Gemostra dan Fazza kini sudah sampai di tempat jajan dekat taman kota mereka. Banyak makanan kaki lima disana, dan itu kesukaan Fazza.
Mereka berdua berkeliling mencoba mencari makanan apa yang enak untuk di cicipi pertama.
"Mau ini?" tanya Gemostra melihat Fazza yang tidak henti hentinya menatap arum manis.
"Mau" jawabnya. Tanpa babibu Gemostra langsung mengeluarkan dompetnya dan kemudian memberikan selembar uang untuk membayar arum manis tersebut.
"Makasih mas, yuk cari yang lain" ajak Gemostra lagi. Fazza yang sudah membuka arum manisnya mengangguk. Mereka berdua berjalan kembali, dengan Fazza yang selama perjalanan masih memakan arum manisnya.
Saat Gemostra sedang memesan sesuatu bersama Fazza, tiba tiba saja Gemostra merasakan ada yang menyentuh pundaknya. Gemostra kira itu tangan Fazza, namun setelah mendengar suara seorang wanita, Gemostra tau kalau itu bukan Fazza.
"Kak Gemostra, halo" sapa perempuan itu. Gemostra tau suaranya, Gemostra mengenali perempuan ini. Begitupun Fazza.
"Eh Amora, halo, sendirian aja di sini?" tanya Gemostra basa basi. Fazza yang melihat itu menatap Gemostra tidak suka. Apa apaan lelaki ini.
"Engga, bareng temen sih tadi, kak Gemostra sama temen juga?" tanya Amora melihat kehadiran Fazza.
"Oh... Iya aku temen-" sebenarnya, Fazza sudah mau menjawab 'iya' untuk pertanyaan tadi, tapi ucapannya di potong oleh Gemostra.
"Bukan, Amora kenalin dia namanya Fazza, udah jadi pacar bukan temen" ujar Gemostra malah menggandeng tangan Fazza yang berdiri di sampingnya.
"Oh pacar ya, halo kak Fazza, kenalin aku Amora. Langgeng sama kak Gem ya kak" ujar Amora dengan senyum manis tanpa tatapan munafik sama sekali.
Fazza bingung. Kok, Amora malah seneng dirinya dan Gemostra berpacaran? Reaksi dari Amora diluar perkiraan Fazza. Tapi gapapa, Fazza bahagia karena Amora mau menerima dirinya dan Gemostra.
"Makasih Amora" ujar Fazza.
"Eh kak, aku duluan ya? Udah di tungguin temen, dadah!" Amora berpamitan pada kedua kakak kelasnya itu.
"Kan tadi udah sepakat buat gopub, kenapa tadi malah mau jawab bohong?" tanya Gemostra.
"Aku takut Amora sakit hati pas aku bilang kalo aku pacar kamu.." ujar Fazza. Ia memikirkan perasaan orang lain, dan selalu begitu.
"Sakit hati kenapa emang si Amora?" tanya Gemostra lagi.
"Ya.. Kan.. Kali aja dia suka sama kamu" ujar Fazza. Ia memakan kembali arum manisnya.
Gemostra menatap kearah kekasihnya itu mendalam. Ia teringat moment ketika Fazza menghilang seharian.
"Amora udah ada cowo tau, beda sekolah dia sama cowonya" ujar Gemostra.
"Idih, tau banget, kamu ngestalk Amora ya?" tanya Fazza curiga.
"Kalau kamu lupa, aku ini ketos, tau segala hal, anak anak OSIS yang pada bilang, tukang gosip semua" ujar Gemostra membuat Fazza tertawa kecil.
"Kirain kerja OSIS cuma jadi babu sekolah doang, bisa gosip juga ternyata" ujar Fazza bercanda.
"Dikata apaan babu" umpat Gemostra. Fazza semakin tertawa bahagia.
END.
Beneran abis nieh HEHEHEHE. Terimakasih banyak atas segala dukungan kalian selama ini. Vote, comment segala segalanya aku sangat bersyukur dan berterima kasih.
Terimakasih sudah menemani lika liku kisah perjodohan Gemostra dan Fazza sampai berakhir seperti ini. Sekarang, mari tinggalkan mereka berdua dengan dunia mereka berdua.
Gemostra, Fazza, dan gua author abal abal aka Aji izin pamit undur diri, see u in another universe!
©gemifourzth
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Satu Atap - GeminiFourth ✓
FanficGemostra, Fazza, dan cinta. Start : 9/3/23 End : 5/4/23 Suatu hari, Fazza membuat kekacauan untuk yang kesekian kalinya hingga dirinya harus mendapat hukuman dari kedua orang tuanya. Tapi Fazza tidak berpikir bahwa hukuman yang diberikan padanya ka...