Haloha guys!! Sebelom lo lanjut scroll harap meninggalkan jejak minimal votelah anj3ng!! Jan pelit yo jadi manusia yang katanya berbudi luhur!!
Di karya gue kali ini tidak ada belas kasihan! Kalo mau muntah silahkan saja Xixixi
Maaf kalo cerita gue gaje yo, gue si gak peduli wkwk😏
okelah anjir! Langsung gas!!
happy reading guys!!
•Alvin•
Pak Bayu perlahan terbangun karena suara gaduh yang di timbulkan oleh kedua pria dewasa.
"Pak Hadi?? Ada apa ini?? Kemana kita dibawa?? Kamu?!"
"Selamat datang pak Bayu dan pak Hadi haha..."tawa Alvin sambil memberhentikan laju mobilnya di sebuah rumah tua yang begitu mengerikan karena tempatnya berada di tengah-tengah hutan.
"Mari kuantarkan kalian ketempat yang sangat indah"ujar Alvin sambil menyeret tali yang mengikat kedua pria itu.
Alvin membanting pintu mobilnya dan membawa masuk keduanya kedalam rumah tua itu.
Walaupun mereka berusaha melawan namun kekuatan keduanya tidak cukup kuat untuk melawan psikopat kelas kakap seperti Alvin yang sejak kecilnya sudah sering membunuh orang-orang tak bersalah.
"Hayo hayo jangan malu malu, duduk dulu ya haha..."tawa mengerikan Alvin terdengar nyaring, ia langsung mendorong keduanya hingga membentur tembok.
"Anda ini sebenarnya siapa?"tanya pak Baru membuat Alvin mengambil pisau kecil yang berada di dalam jaketnya.
"Bukannya aneh jika anda bertanya sebelum kita memulai permainan? Apakah kamu tidak pernah menonton film psikopat yang membunuh korbannya secara tragis...?"
"Maksud kamu bermain apa?!"kesal Pak Bayu membuat Alvin menteringai.
"Hey, tolong jangan ngegas, saya akan memberitahukan nama saya di dinding ini dengan tintanya haha... tentu saja darah kalian berdua"tawa Alvin.
"Ma-maksud kamu??"kaget pak Bayu membuat Alvin tertawa dengan begitu keras hingga membuat pak Bayu menengok ke arah pak Hadi yang sepertinya sudah berpasrah.
"Sebentar, saya akan mengasah pisau ini, kalian tidak mau kan merasakan sakit yang berlebihan.. haha ayolah jangan mendumel seperti itu pak Hadi kamu akan paling terakhir di eksekusi."ujar Alvin saat mendengarkan rintihan yang keluar dari mulut pria itu. Bukan karena ia takut tapi dia begitu mengkhawatirkan istrinya jika ia mati.
"Saya permisi dulu, kalian berbincang-bincang saja ya jangan malu anggaplah rumah kalian sendiri"ujar Alvin langsung membawa berbagai pisau yang ada disitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
the devil my husband
Mystery / ThrillerPersiapkan dirimu untuk mual saat membaca cerita ini! Bukan untuk bocil cengeng Jan baca cerita ini jika sedang makan😴