[XI] di culik

181 29 19
                                    

Halo guys!!!....


Sebelom lo lanjut scroll harap meninggalkan jejak minimal votelah anj3ng!! Jan pelit yo jadi manusia yang katanya berbudi luhur!!

Di karya gue kali ini tidak ada belas kasihan! Kalo mau muntah silahkan saja Xixixi

Maaf kalo cerita gue gaje yo, gue si gak peduli wkwk😏

okelah anjir! Langsung gas!!

happy reading guys!!

•Alvin•
....

"𝘒𝘰𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢?? 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢 𝘍𝘢𝘻𝘢?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝘒𝘰𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢?? 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢 𝘍𝘢𝘻𝘢?!"

   Alvin meneguk ludahnya dengan susah payah, matanya masih fokus melirik kamar mandi dengan aneh.

   Faza segera keluar dari kamar mandi dengan memakai pakaian minim, wajahnya yang asli begitu cantik dengan gigi yang biasa saja.

"Pak Alvin.. Pak Alvin masih kaget ya?"goda Faza membuat Alvin tercengang kembali.

   Sungguh jantungnya di buat tegang oleh gadis berumur 18 tahun ini.

"Pak Alvin?"

"Faza kamu mengagetkan saya"jujur Alvin sambil menutupi wajahnya.

   Entah mengapa ia tersenyum sekaligus malu menatap gadis cantik itu.

"Mengapa kamu pakai pakaian seperti itu Faza? Apa kamu tidak lelah?"tanya Alvin masih menutupi wajahnya.

"Engga kok, Faza gak capek. Lagi pula ini kan udah kewajiban Faza untuk melayani pak Alvin"ujar Faza membuat Alvin menggigit bibir bawahnya.

   Pipinya merah semu, jantungnya berdetak kencang. Alvin tanpa sadar tersenyum mengembang, ia seperti terlahir kembali.

    Faza segera duduk di samping Alvin dengan senyum goda.

"Pak Alvin"panggil Faza dengan suara berat.

    Mereka mulai terlarut dalam kesejukan malam, Faza meneteskan air matanya, ia mencengkram bantal sekuat tenaga.

     Gadis itu melepaskan masa sendirinya dengan air mata bahagia, kini harga dirinya ia serahkan pada suami yang umurnya sangat jauh darinya.
  
   Ia bahagia sekaligus terharu karena ia bisa melakukan apa yang di lakukan suami istri pada umumnya, suka cita akan mereka lewati bersama.

     Faza tertidur di samping Alvin dengan raut wajah lelah, beberapa jam berlalu Faza meraba kasur di sampingnya, matanya seketika membulat ketika suaminya sudah tidak ada di tempat.

"Pak Alvin??"

    Faza membuka pintu kamar sambil mencari keberadaan suaminya yang menghilang secara tiba-tiba, ia menatap Arvian yang sedang sibuk bermain gitar di sofa.

the devil my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang