[IX] pedang kematian

176 54 298
                                    

Haloha guys!!!....


Sebelom lo lanjut scroll harap meninggalkan jejak minimal votelah anj3ng!! Jan pelit yo jadi manusia yang katanya berbudi luhur!!

Di karya gue kali ini tidak ada belas kasihan! Kalo mau muntah silahkan saja Xixixi

Maaf kalo cerita gue gaje yo, gue si gak peduli wkwk😏

okelah anjir! Langsung gas!!

happy reading guys!!

•Alvin•
....


     Alvin tersenyum menyeringai menatap mangsanya yang sudah siap diburunya, mengapa pria bertubuh tinggi dengan paras yang tampan menatapnya seperti itu? Yah.. Alvin hampir saja lupa, Fauji pria bertubuh kekar berumur 34 tahun tengah menatapnya dengan mesum.

Belum tau saja dia, jika dia telah menjadi sasaran empuk pria berdarah setengah albino ini.

Mata hitam dengan lekuk kelopak mata yang tajam semakin membuat Fauji terpesona.

"Siapa nama kamu tampan~?"

𝘗𝘓𝘈𝘒𝘒𝘒...

Suara tamparan keras yang dilayangkan budak Alvin, yah... Rino. Pria itu menatap tajam ke arah Fauji hingga membuat pria mesum itu semakin tergila-gila.

"Kalian ini kasar sekali memperlakukanku seperti itu!"keluh Fauji membuat Alvin mengangkat satu alisnya.

"Benarkah kami kasar? Maaf kan Saya dan anak buah saya."ujar Alvin sambil tersenyum hingga terlihatlah taringnya yang runcing.

"Bagaimana kalo kita bermain sebuah permainan Fauji? Jika anda menang anda bisa memiliki saya, tapi jika kalah haha.. siap-siap saja"ujar Alvin sambil menyeret tubuh Fauji dengan kasar.

"Lepasin gue bangsat!!" kesal Fauji langsung di dorong kasar oleh Alvin kedalam mobil.

Rino langsung duduk di samping Fauji hingga membuat pria itu semakin ketakutan.

"Hayolah Fauji, bukannya anda jago dalam permainan? Hmmm... bagaimana jika kita bermain kartu? Sudah lama saya tidak bermain kartu"ujar Alvin sambil melajukan mobilnya dengan satu tangannya yang memutar-mutar pisau kecil hingga membuat Fauji menelan ludahnya dengan susah payah.

"Kau ingin membawaku kemana?"tanya Fauji mulai tegang, pasalnya keduanya malah cekikikan ketika di tanya.

"Haha... ada apa sayang? Bukannya anda akan senang jika kita bermain seperti ini? Ayolah anda tidak perlu tegang Fauji kita akan benar-benar bersenang-senang percayalah"tawa Alvin membuat Fauji bergidik ngeri.

Pria itu terus saja memberontak hingga membuat Rino menatapnya dengan mata yang begitu mengerikan.

"Sabar Rino, kita akan bermain, jangan dulu terlalu emosi melihat tingkahnya."ujar Alvin sambil menancap gas mobilnya menunju hutan rindang yang jarang si jama manusia, pasalnya jika ada yang masuk kedalam hutan tersebut tidak akan pernah kembali.

Karena... tentu saja kalian tau jawabannya, selain di jadikan makanan? Apalagi toh haha...

Alvin memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah tua tempatnya sering mengeksekusi korbannya.

"Ayo keluar, ini sudah begitu larut malam Fauji."ujar Alvin membuat Rino menyeret pria itu agar masuk kedalam rumah tua itu.

Namun pria itu malah di bawa kesebuah tempat berukuran sangat besar dengan berwarna hitam putih.

the devil my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang